Aturan Buang Sampah Plastik dan Lainnya, Perhatikan Agar Tidak Kian Cemari Lingkungan
Merdeka.com - Masih banyak dari masyarakat Indonesia yang membuang sampah plastik dan lainnya sembarang. Padahal kebersihan memiliki peranan penting dan menjadi salah satu kunci kesehatan. Sayang faktanya, masih banyak yang lalai dalam menjaga kebersihan, baik diri dan lingkungannya.
Tahukah kalian, tanpa disadari ada berbagai jenis bahaya yang mengintai kalian. Hal itu akibat dari membuang sampah sembarang. Bahkan bisa juga menyebabkan terjadi bencana alam seperti banjir akibat buang sampah sembarangan. Maka dari itu, perlu bagi masyarakat untuk memahami dan mengerti aturan buang sampah plastik dan lainnya.
Lantas bagaimana aturan buang sampah plastik dan lainnya agar tak kian cemari lingkungan? Melansir dari laman hellosehat, Senin (26/4), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Bagaimana membuang sampah dengan benar? Memisahkan atau memilah-milah jenis sampah menjadi sampah organik dan non-organik. Gunakan tempat sampah yang berbeda untuk kedua jenis sampah ini, baik di lingkungan rumah atau sekolah.
-
Gimana cara mengatasi masalah sampah secara kolektif? Seharusnya masalah sampah ini ditangani secara bersama sama baik dari masyarakat maupun dari pihak pemerintahan, seperti mendirikan tempat sampat yang memadai dibeberapa tempat dengan pekerja yang dapat mengolahnya untuk mengurangi jumlah sampah yang bertebaran di mana-mana.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Mengapa penting bagi sekolah untuk mengelola sampah plastik secara efektif? Sekolah harus memiliki sistem pengolahan sampah yang efektif. Membuat area untuk memisahkan sampah organik dan sampah non-organik serta memasang tempat sampah dengan label yang jelas. Selain itu, sekolah juga dapat menggandeng organisasi daur ulang lokal untuk mengelola dan mendaur ulang sampah plastik yang terkumpul.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
Kenali Jenis Sampah
Aturan buang sampah plastik dan lainnya yang pertama adalah mengenali jenis sampah itu sendiri. Perlu untuk diketahui, tidak semua sampah itu sama. Mereka terbagi menjadi beberapa jenis sampah. Mulai dari sampah organik, anorganik dan B3.
©South China Morning Post
Sampah organik biasanya berisikan sampah yang mudah terurai dan membusuk. Misalnya seperti sisa makanan dan daun-daunan. Sementara itu, sampah anorganik umumnya berisikan sampah yang susah untuk diurai. Misalnya adalah sampah plastik, botol air mineral hingga karet.
Terakhir adalah sampah B3 atau sampah bahan berbahaya dan beracun. Jenis sampah ini biasanya berisikan cairan-cairan yang dianggap berbahaya bagi ekosistem kehidupan. Seperti cairan pembersih rumah tangga deterjen, pengharum ruangan, semir sepatu, racun tikus hingga oli.
Pisahkan Sesuai Jenisnya
Setelah mengetahui jenis sampah plastik dan lainnya, sangat dianjurkan untuk memisahkannya. Pastikan pisahkan sampah sesuai dengan jenis yang telah dijelaskan sebelumnya. Kalian bisa menggunakan beberapa tempat sampah untuk menampung sampah yang berbeda.
©2016 Merdeka.com
Cara tersebut jauh lebih memudahkan kalian untuk menentukan apakah sampah tersebut akan didaur ulang. Atau justru membuangnya ke tempat pembuangan akhir.Misalnya, sampah organik bisa dibuang atau didaur ulang yang nantinya akan menjadi pupuk kompos. Untuk sampah anorganik bisa dimasukkan ke dalam kategori bisa didaur ulang. Terakhir ada sampah B3 atau (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang harus dibuang ke tempat pembuangan sampah (TPA) atu khusus.
Tips Memilah Sampah Daur Ulang
Setelah mengetahui jenis-jenis sampah plastik dan lainnya, tak ada salahnya membawa mereka ke tempat daur ulang sampah. Tujuannya agar sampah-sampah tersebut bisa lebih bermanfaat bagi lingkungan. Akan tetapi, sebaiknya kalian memahami terlebih dahulu tips memilah sampah yang tepat.
©2016 Merdeka.com
Pertama, ada baiknya kalian menyisihkan barang yang dinilai masih layak didaur ulang. Contohnya seperti kelompok alumunium, kertas, besi, tembaga, kuningan dan logam. Untuk kelompok alumunium berisikan kaleng minuman, aluminium foil hingga bingkai jendela. Sedangkan, kelompok kertas berisikan karton bekas, kardus hingga koran. Kelompok logam berisikan seperti kawat tembaga, kran air, sepeda, peralatan listrik, badan mobil serta mesin kuningan.Kedua, cari tempat daur ulang sesuai dengan sampah-sampah yang dimiliki. Perlu diingat jika memiliki sampah organik yang ingin didaur ulang, pastikan masih dalam kondisi cukup baik. Entah itu berupa kulit buah, daun-daunan, sampah sayuran ataupun kotoran hewan ternak. Nantinya sampah tersebut akan diolah menjadi pupuk alami yang bermanfaat bagi pertanian.
Bahaya Buang Sampah Plastik dan Lainnya
Terdapat berbagai macam bahaya yang mengintai saat membuang sampah plastik dan lainnya sembarangan. Tak tanggung-tanggung, sampah-sampah tersebut mampu mencemari lingkungan sekitar kalian. Bahkan, sampah plastik dan lainnya bisa mengakibatkan terjadi bencana alam seperti banjir.Adapun bahaya buang sampah plastik dan lainnya adalah sebagai berikut:
©2020 Liputan6.com
1. Pencemaran TanahBahaya buang sampah plastik dan lainnya yang pertama adalah mampu mencemari tanah. Tumpukan sampah berserakan di jalanan tentu bukan pemandangan baru lagi bagi warga Indonesia. Sadar atau tidak, kebiasaan buruk inilah yang nantinya akan membawa petaka bagi kesehatan tubuh. Apalagi jika sampah-sampah tersebut belum dipilah berdasarkan jenisnya.2. Pencemaran AirSalah satu bahaya membuang sampah yang kerap dialami oleh masyarakat Indonesia adalah pencemaran air. Pencemaran air juga menjadi salah satu isu darurat di Indonesia. Tahukah kalian, penyebab utama pencemaran air adalah sebagian besar dari sampah rumah tangga, limbah cuci baju dan piring, kotoran hewan, minyak, residu pestisida hingga kontaminasi obat-obatan medis.3. Pencemaran UdaraBahaya buang sampah plastik dan lainnya sembarangan yang terakhir adalah mampu mencemari udara. Hal ini lantaran banyak dari masyarakat yang memilih membakar sampah rumah tangga demi alasan praktis. Padahal, asap yang dihasilkan tidak hanya akan menempel pada tubuh dan terhirup oleh kalian sendiri. Asap tersebut rupanya juga akan menempel pada benda, tanah serta tanaman di sekitarnya. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tips mengurangi sampah rumah tangga adalah cara yang dapat Anda lakukan untuk meminimalisir limbah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari di rumah.
Baca SelengkapnyaMembuang pecahan kaca tidak boleh dilakukan dengan sembarangan karena dapat membahayakan orang lain. Bagaimana cara membuang pecahan kaca dengan aman?
Baca SelengkapnyaPenting untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan.
Baca SelengkapnyaMengajarkan siswa untuk mengurangi penggunaan plastik dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi untuk masa depan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaDalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.
Baca SelengkapnyaPerilaku ramah lingkungan perlu diterapkan sejak dini.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mendorong Pemerintah memperbanyak program kebijakan hijau (green policy) untuk mengatasi krisis sampah.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaMengetahui permasalahan di lingkungan sekitar bisa membantu keadaan menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca Selengkapnya