Azizah Jadi Karakter Ibu yang Kuat, Usai Kepergian Suaminya dan Merasa Kotor Karena Musyrik dengan Menyerahkan Dirinya pada Iblis
Dalam film Qodrat 2, Azizah terus menerus dihantui rasa bersalah atas tindakannya, sementara Qodrat berjuang untuk membimbing istrinya.

Acha Septriasa, yang memerankan Azizah, berperan sebagai seorang ibu dalam film Qodrat 2. Dalam film ini, ia berjuang keras untuk mendapatkan kembali keimanannya, meskipun ia terus dihantui oleh rasa bersalah atas tindakan yang diambilnya yang sebenarnya dilakukan demi menyelamatkan anaknya. Sejak sekuel pertama, terdapat prolog yang menjelaskan bahwa sudah saatnya Qodrat kembali untuk mencari istrinya. Di sisi lain, Azizah, sang istri, terjebak dalam pergolakan keimanan dan moral yang berat.
"Karena bisa dibayangkan cobaan terhadap Azizah, dia sebagai wanita biasa jauh lebih berat. Sebab yang pertama, dia kehilangan seorang anak, kemudian ketika dia berkorban untuk anaknya dengan menyerahkan dirinya pada iblis, namun anaknya tetap mati," ungkap Asaf Antariksa saat Press Conference di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (21/3/25).
Asaf juga menambahkan bahwa Azizah merasa dirinya tercemar karena terlibat dalam perbuatan syirik, dan ia menganggap tindakan tersebut sia-sia, karena anaknya tetap mati di tangan iblis. Selain itu, Azizah berjuang sendirian untuk mendapatkan kembali keimanannya, ditambah lagi dengan pengalaman menyaksikan suaminya yang dieksekusi dengan cara digantung saat berada di penjara.
Azizah Menanggung Beban yang Berat

Azizah tidak hanya merasa kotor karena terjerumus dalam kemusyrikan, tetapi juga merasa terbebani oleh kenyataan bahwa suaminya, Qodrat, enggan menemuinya selama di penjara. Masalah keimanan yang dialami Azizah ternyata juga dialami oleh Qodrat, yang hingga saat itu belum menemukan kembali keimanannya.
Asaf menjelaskan, "Ketika Qodrat berada di penjara, masing-masing punya pr mengenai keimanan. Sehingga Qodrat tidak mau menemui Azizah dan itu merupakan beban yang berat bagi seorang istri, bahwa suami saya tidak mau menemui saya. Dan karena Qodrat saat itu belum meraih keimanannya, sehingga ia tidak mau menemui Azizah." Dengan kata lain, situasi yang dihadapi Azizah dan Qodrat sangat rumit, di mana keduanya terjebak dalam masalah spiritual yang saling mempengaruhi.
Usaha Qodrat dalam Mendukung Azizah
Ujian yang terus menerus menghampiri Azizah membuatnya semakin lemah dan merasa tidak layak untuk mendapatkan keimanannya. Selain itu, ketika ia hendak melaksanakan solat taubat, iblis itu semakin menggoda Azizah agar tidak dapat melakukannya. Dalam salah satu adegan solat taubat yang terdapat di akhir film, terlihat Qodrat berjuang untuk meyakinkan istrinya bahwa meskipun dirinya merasa kotor, ia masih memiliki kesempatan dan kekuatan untuk melawan godaan dari iblis, Aswala.
Azizah Miliki Banyak Kelebihan
Film yang segera tayang menampilkan karakter Azizah, seorang istri ustadz yang terlihat polos dan sederhana. Meskipun demikian, Azizah sebenarnya bukan sekadar sosok yang naif; ia memiliki keimanan dan ketakwaan yang mendalam.
"Azizah memiliki ketakwaan pada Tuhan, kepada suaminya, kepada anaknya, kepada keluarganya. Sampai dia memohon pada iblis pun dia lakukan untuk anaknya, itu kelebihan Azizah," ujar Charles Gozali, sutradara film Qodrat 2.
Ia menambahkan bahwa Qodrat dan Azizah saling melengkapi, karena pada akhirnya, Azizah mampu menghadapi berbagai cobaan yang datang, berkat apa yang ia lihat juga dialami oleh suaminya, dan ia pun berjuang untuk itu.