Begini Keramahan Pakistan ke Warga Indonesia, Sampai Dikawal Tentara Sepanjang Jalan
Merdeka.com - Iyel adalah orang Indonesia, sedangkan suaminya, Eelco, adalah pria asal Belanda yang fasih berbahasa Indonesia. Bersama kedua anak mereka, pasangan suami istri ini melakukan perjalanan keliling dunia dengan mengendarai mobil.
Salah satu negara yang dilewatinya adalah Pakistan. Seperti yang kita tahu, Pakistan merupakan salah satu negara yang terletak di Asia Selatan. Tingkat keamanan di negara itu masih bisa dibilang kurang. Sebab masih kerap ada aksi pengeboman.
Setibanya di Pakistan, keluarga ini disambut keramahan warga dan kawalan ketat keamanan petugas.
-
Apa rekor dunia yang dipecahkan keluarga di Pakistan ini? Satu keluarga di Pakistan ini berulang tahun pada hari yang sama. Keluarga ini memecahkan rekor dunia untuk “anggota keluarga terbanyak yang lahir pada hari yang sama“. Mereka juga memegang rekor sebagai “saudara sekandung terbanyak yang lahir di hari yang sama“.
-
Bagaimana suasana perjalanan menuju kampung? Suara tonggeret menemani perjalanan menuju kampung di balik goa. Membuat suasana perjalanan semakin syahdu.
-
Apa yang dilakukan WNA Pakistan? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kenapa keluarga ini memikat netizen? Keluarga yang menawan ini sungguh terlihat serasi dan menarik dalam setiap momen, termasuk dalam foto candid.
-
Negara mana yang mereka lalui? Mereka akan bersepeda melintasi negara seperti SIngapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Uni Emirat Arab.
-
Kenapa Indra dan Aldila umrah bareng keluarga? 'Iya pertama kali. Kalau luar negeri sudah tahun lalu ke Sydney. Mereka excited banget. Mereka impiannya mau umrah,' ucap Indra dengan wajah penuh kebanggaan.
Walau dijaga ketat petugas keamanan setempat, tak membuat keluarga Eelco dan Iyel mengalami kendala berarti. Mereka masih bisa menikmati Pakistan beserta keramahan yang ada di sana, berbaur dengan petugas keamanan, juga masyarakat setempat.
Berikut ini kami rangkumkan bagaimana keramahan warga Pakistan menyambut keluarga orang Indonesia di sana.
Diberi Pengawalan Demi Keselamatan
Keluarga kecil ini memulai perjalanan mereka menjelang akhir tahun 2019. Video dokumentasi perjalanan mereka diunggah dari Desember 2019. Mereka memulainya dari Iran menuju Pakistan.
2020 Merdeka.com/Youtube Journey of Wonder
Setibanya di Pakistan, keluarga ini harus mendaftarkan diri terlebih dahulu di pos keamanan demi keselamatan. Tidak hanya mendaftarkan diri, setiap wisatawan asing yang datang ke Pakistan akan diberi pengawalan khusus.
"Di Pakistan, kami mendapat escort polisi naik pick up, demi keamanan dan bawa senjata otomatis... Ancaman utamanya teroris... Wisatawan asing juga bisa jadi target," jelas Eelco sambil menyetir mengikuti pengawal yang ada di depan mobilnya.
Tiap Kantor Polisi Lapor Demi Keselamatan
Di hampir setiap perbatasan daerah di Pakistan, akan ada pos pengamanan. Setiap orang yang masuk daerah tersebut, harus didata terlebih dahulu untuk memetakan posisi warga dan pendatang.
2020 Merdeka.com/Youtube Journey of Wonder
Pengawalan dari petugas keamanan Pakistan ini merupakan fasilitas dari pemerintah untuk menjamin keselamatan turis asing. Dan, di setiap pos, pengawalan akan berganti. "Tiap ganti wilayah, polisi juga escort-nya juga diganti. Ancaman utamanya teroris," jelas Eelco. Ia juga menyebutkan kalau fasilitas pengawalan ini gratis. "Selama kami berada di Pakistan, kami selalu dikawal polisi bersenjata. Pengawalan ini semua gratis, ini fasilitas dari pemerintah Pakistan untuk menjamin keamanan wisatawan," lanjutnya.
Diajak Foto Bareng dengan Tentara
Petugas keamanan di Pakistan tidak menakutkan, mereka justru ramah dan bersahabat. Saking ramahnya, para petugas keamanan di Pakistan berulang kali mengajak foto bersama keluarga Eelco.
2020 Merdeka.com/Youtube Journey of Wonder
Anak perempuan Eelco dan Iyel, Neesya pun tak takut ketika berinteraksi dan berfoto bersama dua pengawal mereka saat berada di Islamabad. Dengan senyum lebarnya, petugas yang berseragam lengkap dan bersenjata ini menanyakan bagaimana Pakistan menurut mereka."We love Pakistan," jawab Iyel. Petugas keamanan itu melepas sarung tangannya dan menuliskan sesuatu ke buku Neesya. Tanpa ragu, Neesya mengiyakan ajakan berfoto bersama pengawal bersenjata itu.
Masuk Tol Gratis karena Orang Indonesia
Dari Kota Quetta ke Islamabad menuju Gilgit-Baltistan, keluarga Eelco harus melewati tol. Saat memasuki gerbang tol, petugas tol dan Eelco tidak bisa berkomunikasi dengan baik, karena petugas tidak fasih berbahasa Inggris.
2020 Merdeka.com/Youtube Journey of Wonder
"Just go," ucap salah satu petugas senior tol. Setelah berkomunikasi dengan bahasa tubuh, akhirnya petugas menggratiskan biaya masuk tol untuk keluarga Eelco. "Just go? Don't pay? Okay. Thank you," ucap istri Eelco, Iyel. Dari cerita Iyel, ini bukan kali pertama keluarganya digratiskan masuk tol di Pakistan. Iyel sendiri juga heran, mengapa bisa gratis.
Berbaur dengan Warga Pakistan
Di tengah perjalanan menuju Gilgit, keluarga Eelco beristirahat di sebuah area pegunungan yang indah. Saat beristirahat, ada warga sekitar yang datang menghampiri dan mengajak ngobrol dengan keterbatasan bahasa.
2020 Merdeka.com/Youtube Journey of Wonder
"Si bapaknya penyanyi," ujar Iyel sambil merekam keakraban salah seorang warga setempat dengan suaminya. Pria Pakistan yang mengenakan pakaian hitam itu menunjukkan sebuah video dari handphonenya. Eelco dan pria Pakistan itu bercanda bersama dengan menggunakan bahasa tubuh.
2020 Merdeka.com/Youtube Journey of Wonder
RI Pernah Kirim Armada Tempur Bantu Pakistan Perangi India
Indonesia dan Pakistan memang memiliki hubungan diplomatik yang baik. Selain merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, hubungan militer kedua negara juga baik. TNI pernah mengirim armada tempur untuk membantu Pakistan memerangi India di Kashmir. Saat itu, wilayah Pakistan dibombardir jet tempur India, dan disusul dengan duel udara antara angkatan udara masing-masing negara. Saat konflik yang terjadi awalnya terjadi 1965 itu, Presiden Pakistan Ayub Khas meminta bantuan Presiden Soekarno. Marsekal Omar Dhani mengirim MiG-19 Farmer ke Pakistan untuk memperkuat angkatan udara mereka. Hubungan Pakistan dan Indonesia hingga saat ini masih baik. Militer Indonesia juga mengirimkan pasukannya untuk menjaga perdamaian di wilayah konflik di sana. (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen menarik turis asal Indonesia ketika berkunjung ke Pakistan.
Baca SelengkapnyaAda pemandangan unik di Pakistan saat rombongan turis asal Indonesia datang berkunjung.
Baca SelengkapnyaMomen-momen perjalanan yang dibagikan tersebut sontak membuat publik terpukau dan salut.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari biasanya, dua pemuda kedapatan ke luar negeri justru menggunakan ojek.
Baca SelengkapnyaDewi Perssik menjalani lebaran yang tak biasa di tahun ini. Ia bersama keluarga dan kekasihnya lebaran di Pakistan.
Baca SelengkapnyaEkspresi menggemaskan Yaya anak Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati saat tau dijemput pakai motor sepulang sekolah.
Baca SelengkapnyaIndra Bekti dan Aldila Jelita siapkan ini jelang berangkat umrah.
Baca SelengkapnyaBule Belanda merasakan keindahan alam Sunda dan keramahan warganya hingga diberi oleh-oleh pisang emas.
Baca SelengkapnyaMomen orang sekampung antar orang berangkat haji dan 'piknik' di bandara ini tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaSang suami rela menggendong sang istri di tengah perjalanan ibadah haji. Aksinya pun banjir pujian.
Baca SelengkapnyaSebuah pelabuhan di Dhaka diserbu pemudik. Jutaan warga Bangladesh berbondong-bondong menggunakan kapal ferry sebagai moda transportasi mudik.
Baca SelengkapnyaTurki merupakan salah satu negara yang masyarakatnya mayoritas muslim. Tradisi mudik di Turki untuk merayakan Idul Fitri yang biasa disebut 'Seker Bayram'.
Baca Selengkapnya