Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Penampakan Inong Balee Versi AI, Pasukan Elite Wanita Janda Aceh Ditakuti Eropa

Ini Penampakan Inong Balee Versi AI, Pasukan Elite Wanita Janda Aceh Ditakuti Eropa Begini Penampakan Inong Balee Versi AI,Pasukan Elite Wanita Janda Aceh Ditakuti Eropa. ©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara

Merdeka.com - Siapa yang tak kenal pasukan Inong Balee dari kesultanan Aceh? Pasukan para janda pahlawan yang wafat saat melawan Portugis itu dibentuk Laksamana Malahayati.

Bersama pasukan Inong Balee, Laksamana Malahayati membuat armada pasukan laut Portugis, Belanda hingga Inggris ketakutan pada abad ke-16.

Dalam teknologi AI, wajah pasukan Inong Balee digambarkan dengan sangat jelas. Tampak pasukan para janda dari Aceh itu memancarkan kecantikan dan ketangguhan yang tiada tanding. Simak ulasannya sebagai berikut.

Inong Balee Versi AI

Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @ainusantara memperlihatkan prajurit perempuan Aceh yang sangat tangguh. Mereka adalah pasukan Inong Balee yang berada di bawah komando Laksamana Malahayati.

begini penampakan inong balee versi aipasukan elite wanita janda aceh ditakuti eropa

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara

Dari penampilannya, mereka tampak sangat tangguh, dengan baju perang yang ganas, ditambah dengan pakaian seorang muslimah yang taat. Penampilan tersebutlah yang membuat pasukan ini terlihat kuat sekaligus indah dipandang.

Panji-panji yang dikibarkan dan pedang-pedang yang tergenggam di tangan tampak seperti sebuah isyarat bahwa para janda ini bukanlah pasukan yang bisa diremehkan oleh lawan.

begini penampakan inong balee versi aipasukan elite wanita janda aceh ditakuti eropa

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara

Laksamana Perempuan di Tanah Aceh

Pasukan Inong Balee dipimpin oleh Malahayati mendobrak anggapan bahwa perempuan tak memiliki peran apapun dalam perjuangan bangsa. Inong Balee berperan sangat penting dalam mengusir Portugis dan Belanda dari tanah Aceh.

begini penampakan inong balee versi aipasukan elite wanita janda aceh ditakuti eropa

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara

Malahayati adalah seorang cicit dari Sultan Salahuddin Syah dan masuk pada akademi militer kerajaan. Ia belajar di Baitul Makdis dan sekaligus menamatkan pendidikannya di sana.

Sang suami juga merupakan seorang petarung. Namun, gugur pada pertempuran di selat Malaka. Ia berdiri sebagai seorang janda dan sekaligus petarung. Laksamana Malahayati memimpin pasukan, menyerang, dan tidak membiarkan perjuangan suaminya sia-sia.

Menyerbu Kapal Cornelis de Houtman

Dalam sebuah catatan, armada Inong Balee berkekuatan sekitar 1000 orang janda. Mereka adalah para istri dari suami yang gugur di medan pertempuran. Seiring waktu pasukan tersebut semakin membesar.

Pada tahun 1599 masehi, Cornelis de Houtman dan Frederijk de Houtman berlabuh ke banda Aceh. Namun, ia mengkhianati kepercayaan dari Sultan Aceh dengan cara memanipulasi dagang, mengacau, dan menghasut.

begini penampakan inong balee versi aipasukan elite wanita janda aceh ditakuti eropa

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara

Sultan Aceh yang marah mengutus pasukan Inong Balee untuk menyelesaikan pengkhianatan tersebut. Armada dari Inong Balee menyerbu kapal-kapal Belanda yang menyamar sebagai kapal pedagang.

Malahayati bertarung dengan Cornelis de Houtman di atas geladak kapal. Cornelis pun mati di tangan Malahayati, sementara kawannya Frederijk berhasil ditangkap dan ditawan.

Bikin Belanda Minta Maaf

begini penampakan inong balee versi aipasukan elite wanita janda aceh ditakuti eropa

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara

Setelah Portugis, Aceh harus menghadapi upaya invasi dari Belanda. Setelah armada pimpinan Cornelis de Houtman berhasil dikalahkan oleh Malahayati, giliran pasukan Paulus van Caerden yang mencoba menerobos perairan Aceh pada tahun 1600. Mereka menjarah dan menenggalamkan kapal bermuatan rempah, membuat raja Aceh naik pitam.

Tantangan ini dijawab Malahayati dengan memerintahkan penangkapan Laksamana Belanda, Jacob van Neck pada tahun 1601. Perlawanan sengit dari armada Malahayati dan ancaman Spanyol membuat Belanda menyerah.

Penguasa negeri kincir, Maurits van Oranje mengirim utusan diplomatik beserta surat permintaan maaf kepada Kerajaan Aceh. Kedua utusan tersebut ditemui oleh Malahayati sendiri dan berbuah kesepakatan gencatan senjata.

Belanda setuju membayar 50 ribu gulden sebagai kompensasi atas tindakan Paulus van Caerden, sementara Malahayati membebaskan sejumlah tahanan Belanda yang ditawan pasukannya.

Bikin Inggris Gentar

begini cantiknya laksamana malahayati versi ai

TikTok @ainusantara ©2023 Merdeka.com

Reputasi Malahayati bersama pasukan Inong Balee nya yang tak kenal ampun membuat Inggris yang hendak melalui Kerajaan Aceh jadi ciut.

Daripada mengirim pasukan dan kalah telak, akhirnya mereka memilih memasuki Aceh dengan jalan damai.

Ratu Elizabeth, penguasa Inggris kala itu memilih untuk mengutus James Lancaster disertai surat permintaan izin kepada Sultan Aceh untuk membuka jalur pelayaran menuju Jawa. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1602.

Gugur di Medan Pertempuran

Pada tahun 1606, Laksamana Malahayati bertempur dengan armada Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Castro. Namun, pada pertempuran tersebut, Laksamana Malahayati gugur.

begini penampakan inong balee versi aipasukan elite wanita janda aceh ditakuti eropa

©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara

Ia kemudian dimakamkan di Gampong Lamreh Krueng Raya, kecamatan Masjid Raya kabupaten Aceh Besar.

Jasanya pun selalu dikenang oleh masyarakat Aceh khusunya dan Indonesia umumnya. Laksamana Malahayati diberikan gelar pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia atas perjuangannya dan jasa-jasanya.

 

(mdk/mff)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP