Ini Penampakan Inong Balee Versi AI, Pasukan Elite Wanita Janda Aceh Ditakuti Eropa
Merdeka.com - Siapa yang tak kenal pasukan Inong Balee dari kesultanan Aceh? Pasukan para janda pahlawan yang wafat saat melawan Portugis itu dibentuk Laksamana Malahayati.
Bersama pasukan Inong Balee, Laksamana Malahayati membuat armada pasukan laut Portugis, Belanda hingga Inggris ketakutan pada abad ke-16.
Dalam teknologi AI, wajah pasukan Inong Balee digambarkan dengan sangat jelas. Tampak pasukan para janda dari Aceh itu memancarkan kecantikan dan ketangguhan yang tiada tanding. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Siapa tokoh inspiratif dari Aceh yang melawan Belanda? Teuku Nyak Arif, sosok pejuang dan gubernur pertama Aceh. Saat kolonialisme menguasai tanah Aceh, muncul orang-orang yang ingin melawan dan mengusir Belanda dengan berbagai cara.
-
Mengapa Belanda menyerang Aceh? Belanda masih terus berusaha menebus pertahanan Aceh sampai tahun 1896.
-
Siapa yang memimpin perlawanan melawan Belanda? Ketika melawan Belanda, Radin Intan II dikenal sebagai sosok pemimpin panglima perang di usianya yang masih 16 tahun.
-
Siapa yang membangun benteng Malahayati? Melansir dari berbagai sumber, benteng ini dibuat pada tahun 1589-1604. Pembangunan ini digencarkan oleh pemerintahan Sultan Alaiddin Riayat Syah Al-Mukkammil.
-
Siapa pahlawan nasional dari Sumatera Barat yang melawan Belanda? Sosok Ilyas Ya'kub mungkin masih belum begitu familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat yang punya jasa besar dalam melawan Belanda.
-
Siapa yang memimpin perang melawan Belanda? Perang Diponegoro (1825-1830) adalah konflik antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda yang dipicu oleh pemasangan patok-patok di lahan milik Diponegoro dan eksploitasi terhadap rakyat dengan pajak tinggi.
Inong Balee Versi AI
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @ainusantara memperlihatkan prajurit perempuan Aceh yang sangat tangguh. Mereka adalah pasukan Inong Balee yang berada di bawah komando Laksamana Malahayati.
©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara
Dari penampilannya, mereka tampak sangat tangguh, dengan baju perang yang ganas, ditambah dengan pakaian seorang muslimah yang taat. Penampilan tersebutlah yang membuat pasukan ini terlihat kuat sekaligus indah dipandang.
Panji-panji yang dikibarkan dan pedang-pedang yang tergenggam di tangan tampak seperti sebuah isyarat bahwa para janda ini bukanlah pasukan yang bisa diremehkan oleh lawan.
©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara
Laksamana Perempuan di Tanah Aceh
Pasukan Inong Balee dipimpin oleh Malahayati mendobrak anggapan bahwa perempuan tak memiliki peran apapun dalam perjuangan bangsa. Inong Balee berperan sangat penting dalam mengusir Portugis dan Belanda dari tanah Aceh.
©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara
Malahayati adalah seorang cicit dari Sultan Salahuddin Syah dan masuk pada akademi militer kerajaan. Ia belajar di Baitul Makdis dan sekaligus menamatkan pendidikannya di sana.
Sang suami juga merupakan seorang petarung. Namun, gugur pada pertempuran di selat Malaka. Ia berdiri sebagai seorang janda dan sekaligus petarung. Laksamana Malahayati memimpin pasukan, menyerang, dan tidak membiarkan perjuangan suaminya sia-sia.
Menyerbu Kapal Cornelis de Houtman
Dalam sebuah catatan, armada Inong Balee berkekuatan sekitar 1000 orang janda. Mereka adalah para istri dari suami yang gugur di medan pertempuran. Seiring waktu pasukan tersebut semakin membesar.
Pada tahun 1599 masehi, Cornelis de Houtman dan Frederijk de Houtman berlabuh ke banda Aceh. Namun, ia mengkhianati kepercayaan dari Sultan Aceh dengan cara memanipulasi dagang, mengacau, dan menghasut.
©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara
Sultan Aceh yang marah mengutus pasukan Inong Balee untuk menyelesaikan pengkhianatan tersebut. Armada dari Inong Balee menyerbu kapal-kapal Belanda yang menyamar sebagai kapal pedagang.
Malahayati bertarung dengan Cornelis de Houtman di atas geladak kapal. Cornelis pun mati di tangan Malahayati, sementara kawannya Frederijk berhasil ditangkap dan ditawan.
Bikin Belanda Minta Maaf
©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara
Setelah Portugis, Aceh harus menghadapi upaya invasi dari Belanda. Setelah armada pimpinan Cornelis de Houtman berhasil dikalahkan oleh Malahayati, giliran pasukan Paulus van Caerden yang mencoba menerobos perairan Aceh pada tahun 1600. Mereka menjarah dan menenggalamkan kapal bermuatan rempah, membuat raja Aceh naik pitam.
Tantangan ini dijawab Malahayati dengan memerintahkan penangkapan Laksamana Belanda, Jacob van Neck pada tahun 1601. Perlawanan sengit dari armada Malahayati dan ancaman Spanyol membuat Belanda menyerah.
Penguasa negeri kincir, Maurits van Oranje mengirim utusan diplomatik beserta surat permintaan maaf kepada Kerajaan Aceh. Kedua utusan tersebut ditemui oleh Malahayati sendiri dan berbuah kesepakatan gencatan senjata.
Belanda setuju membayar 50 ribu gulden sebagai kompensasi atas tindakan Paulus van Caerden, sementara Malahayati membebaskan sejumlah tahanan Belanda yang ditawan pasukannya.
Bikin Inggris Gentar
TikTok @ainusantara ©2023 Merdeka.com
Reputasi Malahayati bersama pasukan Inong Balee nya yang tak kenal ampun membuat Inggris yang hendak melalui Kerajaan Aceh jadi ciut.
Daripada mengirim pasukan dan kalah telak, akhirnya mereka memilih memasuki Aceh dengan jalan damai.
Ratu Elizabeth, penguasa Inggris kala itu memilih untuk mengutus James Lancaster disertai surat permintaan izin kepada Sultan Aceh untuk membuka jalur pelayaran menuju Jawa. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1602.
Gugur di Medan Pertempuran
Pada tahun 1606, Laksamana Malahayati bertempur dengan armada Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Castro. Namun, pada pertempuran tersebut, Laksamana Malahayati gugur.
©2023 Merdeka.com/tiktok.com/ainusantara
Ia kemudian dimakamkan di Gampong Lamreh Krueng Raya, kecamatan Masjid Raya kabupaten Aceh Besar.
Jasanya pun selalu dikenang oleh masyarakat Aceh khusunya dan Indonesia umumnya. Laksamana Malahayati diberikan gelar pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia atas perjuangannya dan jasa-jasanya.
(mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Laksamana perempuan pertama di Indonesia yang punya armada tempur berprajurit janda.
Baca SelengkapnyaTapak tilas Benteng Inong Balee, saksi sejarah kekuatan kemaritiman Indonesia dan terbentuknya prajurit wanita janda di Aceh.
Baca SelengkapnyaMalahayati merupakan seorang laksamana wanita dari Aceh yang berhasil menaklukan Kapten Belanda, Cornelis de Houtman.
Baca SelengkapnyaMalahayati dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo pada 9 November 2017 berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 115/TK/Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaKeana Films dengan mengadakan Private Screening Teater "Jalasena Laksamana Malahayati" di Kineforum, Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetiap prajuritnya bukanlah tentara resmi dari Belanda, melainkan mereka adalah tentara bayaran yang bisa membunuh siapa saja yang menghalanginya tanpa pandang
Baca SelengkapnyaKabarnya, julukan ini melekat karena teriakannya amat mengerikan dan bikin penjajah ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaTentara Belanda membentuk sebuah pasukan elite. Dinamai Marsose, yang berasal dari kata marechaussee, pasukan polisi bersenjata di Eropa.
Baca SelengkapnyaPria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaPortugis menjulukinya sebagai sosok wanita kuat dan pemberani.
Baca SelengkapnyaWanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca Selengkapnya