Punya Anak Jadi Bupati 2 Periode, Ibu Ini Tolak Kemewahan,Pilih di Kampung Jual Sayur
Merdeka.com - Memiliki kemewahan hidup menjadi sebuah impian bagi banyak orang. Lain halnya dengan Margaretha Manhitu. Seorang petani yang menjajakan hasil panennya di pasar ini memiliki banyak anak sukses.
Putra sulungnya seorang Bupati di Timor Tengah Utara (TTU), NTT bernama Raymundus Sau Fernandes. Sekian kali diajak ke rumah mewah dan nyaman, Margaretha selalu menolak dan memilih bertahan di desa.
Ingin tahu kisah Margaretha Manhitu yang tolak kemewahan, meski anaknya jadi Bupati dua periode? Simak informasi berikut ini.
-
Siapa Bapak TNI AU? Ternyata setelah dewasa ia justru menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia penerbangan dan dikenal sebagai Bapak TNI Angkatan Udara.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Bagaimana Toni memotivasi anak Papua? Dia terus membangkitkan semangat anak Papua lewat metode belajar baru.
-
Siapa yang menginspirasi petani muda ini? Dyra mengatakan, mereka berjualan petai karena terinspirasi dari orang tua.
-
Siapa nama asli dari Tulus? Nama lengkap Tulus adalah Muhammad Tulus Rusydi.
-
Siapa Anak TNI yang berprestasi? Prestasi membanggakan datang dari remaja bernama Shafira Az-Zahra Aurelia Putri Saputra.
Tolak Kemewahan dari Anaknya
Margaretha Manhitu bersama suami tercinta, Yakobus Manue Fernandez masih tinggal di rumah sederhana di Desa Bijeli, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, NTT. Keduanya begitu menikmati kehidupan bertaninya meski sudah renta.
Baik dari mengurus ternak, hingga mengurus perkebunan dilakoninya sendiri. Menggendong hasil panen ke arah jalan raya besar, Margaretha naik angkot menuju pasar untuk menjual sayur-sayuran.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Seluruh anaknya telah sukses, termasuk anak pertamanya yang berhasil menjabat sebagai bupati selama dua periode. Meskipun begitu, tak pernah terlintas di benak Margaretha untuk menumpang hidup. Dia berpikir bahwa orang tua masih bertanggung jawab mengurus anak-anak.
Jualan Sayur di Pasar
Semua hasil perkebunan, seperti beras, jagung, dan sayur dijajakan sendiri oleh Margaretha di pasar. Sedangkan suaminya fokus mengurus ternak. Meski sekarang tinggal bersama seorang anak dan menantu, keduanya tetap ingin mandiri seperti biasanya.
©2020 Merdeka.com
Hasil panen padinya pun mereka tumbuk sendiri, bukan di bawa ke penggilingan. Setiap hasil jual ternak, langsung dibagi lima, untuk Margaretha dan keempat anaknya. Prinsip keduanya, bahwa semua hasil orang tua merupakan milik anak-anak.
Perjuangan Margaretha dan Suami
Menurut pengakuan sang anak, Margaretha dan Yakobus sudah terbiasa hanya tidur malam selama dua hingga tiga jam saja. Selebihnya untuk bekerja di ladang. Berprinsip bahwa bekerja tidak boleh berhenti, kecuali untuk istirahat dan makan.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Margaretha memiliki delapan buah hati, namun empat anak awalnya meninggal semua pada usia sekitar 3 atau 4 bulan. Kala itu hidup masih susah, sehingga tidak mampu hidup berkecukupan. Perjuangannya selama ini telah membuahkan hasil mengagumkan.
Tidak Butuh dengan Kemewahan
Margaretha beberapa kali diajak ke rumah mewah Raymundus. Namun saat ditinggal bertugas sebentar, tiba-tiba sudah tidak ada. Margaretha dan suami pulang lagi ke desa mengendarai ojek tanpa berpamitan.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Terkadang hanya menginap dua atau tiga malam saja, saat anak dan cucunya tengah sakit. Kalau tinggal selamanya, tidak pernah mau. Mereka merasa bahwa anak dan orang tua telah memiliki kehidupan masing-masing.
Margaretha tidak mau bergantung pada kemewahan yang digapai oleh setiap anaknya. Dia selalu berpesan pada Raymundus untuk selalu bekerja demi rakyat dan menjaga nama baik keluarga.
Masih Memberi Uang Saku Semua Anak
Setiap pendapatan hasil berjualan di pasar dan ternak dari Yakobus, pasti langsung dibagikan pada setiap anaknya. Seusai panen padi dan ditumbuk pun, Margaretha akan mengirim beras pada keempat anaknya setiap satu sekali.
YouTube Hitam Putih ©2020 Merdeka.com
Dia berpesan pada Raymundus untuk fokus dengan pekerjaan dan keluarga saja. Jika anak-anaknya memberi uang pada Margaretha, malah sering menerima teguran. Semua anaknya bisa dimarahi. Dia masih ingin menafkahi dan bertanggung jawab.
Pelajaran Berharga Bagi Setiap Anak
Sikap Margaretha dan Yakobus begitu menginspirasi. Meski anak sudah dewasa dan sukses, keduanya masih memberikan cinta yang luar biasa.
Nasihat orang tua yang masih selalu dibawa dan terkenang oleh Raymundus, bahwa hidup butuh kerja keras, jujur, dan tidak mengambil hak orang lain.
"Pelajaran hidup bagi kami, anak dan cucu. Paling pertama kerja keras, yang kedua menanamkan kejujuran, pakai dari keringat sendiri, dan jangan mengambil yang bukan hak," ujar Raymundus dalam wawancara bersama Deddy Corbuzier. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu hanya seorang bocah putra dari ibu penjual rujak cingur. Namun bisa sukses pernah jadi Panglima TNI kini mengemban tugas jadi Menteri. Siapakah sosoknya?
Baca SelengkapnyaHadi memilih menjadi tentara, hingga mengemban jabatan sebagai Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaBupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengungkapkan dulu orang tuanya tidak punya uang untuk biaya kos, mereka akhirnya ditampung oleh orang Madura.
Baca SelengkapnyaAnak dari penjual rujak dan pisang goreng kini dilantik jadi Menko. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaDari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaKata-kata pepatah yang berbunyi “kehidupan seperti roda sedang berputar” menggambarkan kehidupan Yati.
Baca SelengkapnyaIa memberdayakan masyarakat sekitar untuk hidup sejahtera bersama-sama
Baca SelengkapnyaDebat Pilkada Nganjuk menjadi sorotan luas setelah potongan video salah satu Cabup Ita Triwibawati viral di media sosial.
Baca Selengkapnya