Daftar Marga Maluku Hiasi Timnas Indonesia, Punya Prestasi Mentereng di Eropa dan Peluang Main di Piala Dunia
Ragam marga Maluku hiasi skuad Timnas Indonesia yang banyak pengalaman tampil di kompetisi Eropa. Siapa saja?

Tim Nasional (Timnas) Indonesia kembali menunjukkan keberagaman budaya nusantara yang kaya, terlihat dari beberapa pemainnya yang memiliki marga asli Maluku.
Beberapa marga tersebut telah menghiasi lapangan hijau dengan bakat dan dedikasi para pemainnya.
Pemain-pemain bermarga Maluku ini telah memberikan kontribusi signifikan bagi Timnas. Kehadiran mereka tidak hanya memperkuat tim di lapangan, tetapi juga memperkaya kekayaan budaya Indonesia dalam kancah sepak bola internasional.
Keberhasilan mereka menjadi bukti nyata bahwa bakat dan prestasi dapat bersumber dari berbagai latar belakang budaya.
Artikel ini akan mengulas beberapa marga Maluku yang dimiliki oleh pemain Timnas Indonesia, serta asal-usulnya yang menarik.

Marga Lilipaly
Pemain pertama Timnas Indonesia yang memiliki darah Maluku adalah bintang Borneo FC, Stefano Lilipaly. Menurut informasi, marga Lilipaly adalah salah satu marga yang berasal dari Maluku, Indonesia. Marga ini umum ditemukan di antara masyarakat keturunan Maluku.
Seperti marga-marga lain di Maluku, Lilipaly merupakan penanda identitas keluarga. Marga ini juga menunjukkan sejarah dan keterikatan dengan wilayah Maluku.
Darah Stefano Lilipaly mengalir dari sang ayah, Ron Lilipaly yang berasal dari Maluku. Stefano Lilipaly memiliki keturunan campuran, yaitu Indonesia dari ayahnya dan Belanda dari ibunya, Adriana Lilipaly.
Meski telah lama main di Liga Indonesia, Stefano Lilipaly justru memiliki pengalaman di Liga Belanda. Ia pernah bermain di FC Utrecht, Almere City, Telstar, Cambuur hingga klub Jepang Consadole Sapporo.

Marga Pattynama
Pemain bermarga Maluku di Timnas Indonesia yang kedua adalah Shayne Pattynama. Marga Shayne Pattynama adalah Pattynama. Shayne Pattynama memiliki garis keturunan Indonesia dari ayahnya yang beretnis Maluku dan lahir di Semarang, Jawa Tengah. Marga Pattynama identik dengan Maluku Tengah.
Keluarga Shayne masih banyak yang tinggal di Indonesia, terutama Semarang. Meski berdarah Maluku, Shayne mengaku belum pernah menginjakkan kakinya di Maluku. Ia ingin suatu saat melakukannya.
Pemain berposisi bek kiri tersebut saat ini memperkuat klub Belgia, KAS Eupen setelah tampil di Liga Norwegia bersama Viking FK selama dua musim.

Marga Bakarbessy
Pemain berdarah Maluku selanjutnya adalah bintang FC Kopenhagen, Kevin Diks Bakarbessy. Kevin Diks adalah anak ketiga dari pasangan Raymond Diks dan Natasja Diks-Bakarbessy. Mantan pemain Fiorentina itu memiliki dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan.
Kakak Kevin bernama Randall Diks dan Jamarro Diks. Sedangkan sang adik namanya Zhane Diks. Kedua abangnya juga pernah menggeluti dunia si kulit bundar. Mereka bermain di tim yang sama, AVV Columbia pada 2021.
Kevin Diks bisa dibilang memiliki jejak keturunan Indonesia yang dekat. Ibunya, meski sudah menjadi WN Belanda, 100 persen berdarah Indonesia. Nenek Diks dari pihak ibu berasal dari Morotai, Maluku Utara, sedangkan kakeknya lahir di Ambon.
Marga Bakarbessy bukan sembarang marga. Nama fam tersebut berasal dari Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.
Menurut karya Maria Palijama dan Seleky dari Pusat Studi Maluku Universitas Pattimura 2012, dalam Sejarah Negeri Waai dan Lumatau, negeri Waai, yang diapit sungai besar yang bersumber dari gunung Salahutu.
Satu dari empat marga yang mendiami wilayah pantai negeri Waai ialah Bakarbessy. Marga keluarga tersebut dipilih untuk menjadi raja.

Marga Lekatompessy
Eliano Reijnders mendapat keturunan Indonesia dari sang kakek, Jantje Lekatompessy yang lahir di Jatinegara pada 29 Desember 1947. Ibu Eliano, Angelina Syane Lekatompessy juga lahir di Jakarta pada 18 November 1976.
Lekatompessy merupakan fam Maluku yang berasal dari Negeri Latuhalat, kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Sang ibu, Angelina menikah dengan pria Belanda bernama Martin Reijnders, seorang pesepak bola asal Zwolle.
Mengikuti jejak sang ayah, Eliano saat ini bermain untuk klub Eredivisie, PEC Zwolle.
Sang kakak, Tijjani Reijnders juga merupakan andalan utama klub AC Milan di Liga Italia.

Marga Oratmangoen
Pemain berdarah Maluku kelima adalah Ragnar Oratmangoen. Marga Oratmangoen adalah salah satu marga yang berasal dari Kepulauan Tanimbar, Maluku, Indonesia. Menurut informasi, marga ini berasal dari masyarakat Suku Tanimbar. Ejaan nama Ragnar memakai Oratmangoen, namun itu tidak berbeda.
Keluarga Ragnar merupakan orang terpandang di Indonesia. Pamannya, Djauhari Oratmangun, merupakan Dubes RI untuk China dan Mongolia.
Pamannya yang lain, Dharma Oratmangun, juga menjadi politisi.
Ragnar Oratmangoen merupakan pemain asal klub Belgia FCV Dender. Pemain berusia 27 tahun tersebut cukup berpengalaman tampil di kasta tertinggi Liga Belanda bersama klub Go Ahead Eagles, Groningen dan Fortuna Sittard.

Marga Pelupessy
Pemain berdarah Maluku dengan nama fam yang melekat selanjutnya adalah Joey Pelupessy. Pemain yang sedang dalam proses naturalisasi tersebut diketahui memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya yang berasal dari Saparua, Maluku Tengah.
Joey Pelupessy saat ini bermain untuk klub Lommel SK di kasta kedua Liga Belgia setelah tiga musim bermain di Eredivisie Belanda bersama Groningen.
Kehadirannya di Timnas Indonesia diproyeksikan mengisi lini tengah skuad Garuda yang kini hanya mengandalkan nama Ivar Jenner dan Thom Haye.

Marga Loupatty
Estella Loupatty lahir di Belanda dengan sang nenek dari bapaknya yang berasal dari Pulau Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah.
Saat ini dia bermain untuk klub asal Belgia, Zulte Waregem. Estella pernah menimba ilmu selama tiga tahun di akademi sepak bola Buitenvelden, klub lokal asal Amsterdam, Belanda. Setelah itu, dia bergabung ke klub junior Jong Telstar Vrouwen hingga sekarang.

Marga Leatomu
Marga Leatomu datang dari pemain Timnas putri Indonesia, Noa Leatomu. Darah Indonesia mengalir dari sang ayah yang berasal dari Maluku.
Pemain yang genap berusia 21 tahun pada Kamis, 7 November 2024 itu berposisi sebagai bek sayap. Noa Leatomu saat ini bermain untuk klub Jerman, VfR Warbeyen Frauen.
Noa Leatomu mulai menekuni dunia si kulit bundar sejak 2013, ketika itu usianya masih 10 tahun. Noa kini sedang menempuh pendidikan di Maastricht University, Belanda jurusan Biomedic Science.
Pemain berpostur 161 cm itu diprediksi akan menjadi tulang punggung lini belakang skuad Garuda Pertiwi di masa depan.