Efek Samping Vaksin Covid-19, Patut Diketahui
Merdeka.com - Situasi suram wabah virus corona Covid-19 terjadi di awal 2020. Terjadinya pandemi telah memakan banyak korban.
Kondisi menantang ini seakan mulai menunjukkan titik terang. Berbagai terobosan muncul untuk meringankan dan membawa angin segar, yakni keberadaan vaksin. Kendati demikian, pemberian vaksin dapat memberi efek samping bagi sebagian orang.
Berikut sejumlah efek samping ringan yang disebabkan suntikan vaksin, dilansir dari berbagai sumber.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Bersifat Ringan dan Sementara
Sepatutnya Anda tidak perlu khawatir. Dikutip dari covid19.go.id, secara umum efek samping yang timbul dari suntikan vaksin dapat beragam. Umumnya ringan dan bersifat sementara. Hal ini tidak selalu ada, serta bergantung pada kondisi tubuh.
Efek simpang ringan seperti demam dan nyeri otot atau ruam pada bekas suntikan, merupakan hal yang wajar. Namun akan tetap dimonitor.
Melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang berat bisa terlebih dahulu terdeteksi. Sehingga mampu dievaluasi lebih lanjut. Karena manfaat vaksin jauh lebih besar, dibanding risiko sakit akibat terinfeksi Covid-19 bila tidak divaksin.
Demam dan Nyeri
Vaksin apa pun dapat menyebabkan efek samping. Biasanya demam ringan, kerewelan dan nyeri di tempat suntikan. Dilansir dari mayoclinic, Beberapa vaksin menyebabkan sakit kepala sementara, kelelahan atau kehilangan nafsu makan.
Vaksin Covid-19 dapat menyebabkan efek samping ringan setelah dosis pertama atau kedua, termasuk:
Anda mungkin akan dipantau selama 15 menit setelah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk melihat apakah Anda memiliki reaksi langsung.
Sebagian besar efek samping terjadi dalam tiga hari pertama setelah vaksinasi dan biasanya hanya berlangsung satu hingga dua hari. Vaksin Covid-19 dapat menyebabkan efek samping yang menyerupai tanda dan gejala Covid-19. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami potensi dampak negatif dari penggunaan pil ini untuk membuat keputusan yang tepat mengenai metode kontrasepsi yang paling sesuai.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnya