Getirnya Hidup Pria Bone Tidur di Masjid Istiqlal karena Tak Punya Uang, Menjelma jadi Pengusaha Beromzet Puluhan Miliar
Berikut kisah hidup pengusaha beromzet yang dulunya hidup getir sampai tidur di Masjid.
Berikut kisah hidup pengusaha beromzet yang dulunya hidup getir sampai tidur di Masjid.
Getirnya Hidup Pria Bone Tidur di Masjid Istiqlal karena Tak Punya Uang, Menjelma jadi Pengusaha Beromzet Puluhan Miliar
Walaupun bukan terlahir dari keluarga kaya raya, siapa pun bisa menjadi orang sukses.
Seperti sosok pengusaha beromzet puluhan miliar satu ini. Siapa sangka, Ia dulunya sempat hidup getir karena tidak punya uang. Bahkan, Ia juga pernah tidur di Masjid Istiqlal saat ke Jakarta.
Lantas bagaimana kisah hidup pengusaha sukses yang dulunya hidup getir sampai tidur di Masjid? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (3/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Sosok pegusaha itu adalah Andi Amran Sulaiman.
Namanya mulai dikenal publik setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk sebagai Menteri Pertanian pada 27 Oktober 2014-20 Oktober 2019.
Kemudian pada pada 25 Oktober 2023 lalu, Amran kembali dipercaya Jokowi menduduki kursi Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo.
Di balik karier cemerlangnya ini, rupanya ada perjuangan panjang yang dilalui oleh Amran. Pria kelahiran Bone 27 April 1968 ini lahir dari keluarga sederhana.
Ia adalah anak ketiga dari dua belas bersaudara dari pasangan Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta dan Andi Nurhadi Petta Bau. Sang ayah diketahui seorang veteran angkatan bersenjata.
Meskipun terlahir dari keluarga veteran, namun hidup Amran tidak bergelimang harta. Uang pensiunan sang ayah hanya Rp100 ribu per bulan. Di mana uang tersebut tidak bisa mencukupi kebutuhan istri dan kedua belas anaknya.
Hidup dalam keluarga pas-pasan tak lantas membuat Amran berkecil hati. Dengan hidup terbelenggu kemiskinan, Amran lantas memiliki prinsip
'Boleh terlahir miskin, tetapi jangan sampai kita mati miskin'.
merdeka.com
Saat berusia 9 tahun, Amran sudah mulai mencoba bekerja.
Ia menjadi pemecah batu gunung dan hasilnya dijual ke pemilik proyek. Diusianya masih belia itu tentu Amran merasakan rasa capek dan letih.
Walau demikian, Ia tetap terus semangat agar bisa mewujudkan tekad dan mimpinya meningkatkan perekonomian keluarga.
Amran juga tetap menyelesaikan pendidikan hingga menjadi lulusan Universitas Hasannudin Makassar. Tidak tanggung-tanggung, Amran mampu meraih gelas doktor dalam Fakultas Pertanian di kampus.
Ide penelitian tersebut didasari dari adanya fenomena serangan hama tikus di Indonesia pada tahun 1992. Dengan otak cemerlangnya sekaligus ketekunannya dalam melakukan penelitian, Amran berhasil menciptakan sebuah bom tikus yang ampuh untuk membasmi.
Amran menemukan pembasmi hama tikus yang lebih efektif dan efisien dari yang pernah ada sebelumnya. Selain itu, Amran juga menemukan alat pengempos tikus.
Amran membutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk bisa memperoleh formula yang pas untuk hasil produknya.
Karena berhasil, Amran lantas menamakan formula racun tersebut dengan nama 'Tiran'. Tiran sendiri merupakan singakatan dari Tikus Diracun Aman.
merdeka.com
Perjuangannya masih terus berlanjut. Pada tahun 1995, Amran pergi ke Jakarta untuk mematenkan penemuan cemerlangnya itu.
Meskipun saat pergi ke Jakarta untuk mengurus hak paten penemuannya, Amran masih hidup dalam kondisi pas-pasan.
Pada saat itu, Amran terpaksa menumpang tidur di Masjid Istiqlal selama 3 hari 3 malam.
Hal ini karena Amran tidak memiliki uang untuk menyewa penginapan dan tidak ada saudara yang tinggal di Jakarta.
Kerja keras dan usaha Amran akhirnya berbuah manis. Keampuhan racun tikus miliknya membawa Amran semakin dekat menuju gerbang kesuksesan.Racun atau pembasmi hama tikus Amran berhasil dipasarkan di seluruh penjuru Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Papua. Bahkan, produksi racun tikus milik Amran juga dipasarkan hingga ke Jepang.
Amran pun mendapatkan omzet cukup fantastis dari penjualan pembasmi hama tikus tersebut. Tidak tanggung-tanggung, Amran memperoleh omzet puluhan miliar per bulan.
Siapa sangka, usahanya terus berkembang pesat dan semakin berkembang dengan cepat. Amran akhirnya mampu membangun dan membesarkan perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group. Unit itu usaha di antaranya tambang nikel, tambang emas, perkebunan kelapa sawit hingga proyek gula.
Seiring berjalannya waktu, Amran dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Ia merupakan pemimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar dan sebagian besar beroperasi di Indonesia Timur.
Pada tahun 2014 sendiri, pendapatan tahunan gabungan yang mencakup 10 perusahaan Amran mendekati nilai US$1 miliar atau setara dengan Rp15,8 triliun.
merdeka.com
Kini, Ia telah dilantik sebagai Menteri Pertanian (Mentan) oleh Presiden Jokowi. Amran juga menjadi menteri dengan kekayaan bersih tertinggi.
Harta kekayaan Amran yang dilaporkan ke LHKPN senilai Rp330,8 miliar pada November 2014.
merdeka.com