Jenderal Luthfi Langsung Ngegas Tanggapi Jawaban Jenderal Andika di Debat Pilgub Jateng, Cawagub Sampai Pijati Pundaknya
Saat debat calon gubernur di Jateng, Andika dan Luthfi berdebat dengan cukup panas.
Kemarin, dua jenderal berbintang, Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi sedang beradu gagasan di debat calon gubernur Jawa Tengah pada Rabu (30/10) malam. Keduanya tampak sangat serius sehingga membuat debat menjadi cukup panas.
Terutama ketika tema debat menyinggung perihal pelayanan publik yang masih belum maksimal di Jawa Tengah. Andika berkesempatan untuk menjawab terlebih dahulu. Ia menyinggung tentang kurangnya komitmen pejabat untuk memberi pelayanan.
Mendengar jawaban itu, Luthfi langsung ngegas dengan akan memberi ruang kepada masyarakat untuk mengadu dengan mudah. Usai menjawab, Lutfi langsung ditenangkan oleh wakilnya, Taj Yasin. Simak ulasannya sebagai berikut.
Luthfi Ngegas saat Debat Cagub Jateng
Andika cukup tegas dalam menyoroti kurang maksimalnya pelayanan publik yang ada di Jawa Tengah. Hal itu disebabkan karena komitmen dari pejabat publik untuk bekerja juga sangat kurang, sehingga tidak ada ruang bagi pejabat yang tidak mengutamakan rakyat.
“Kita harus pastikan pelayanan publik dalam hal ini birokrasi, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten kota, desa, ini benar-benar memahami apa yang diinginkan oleh KPK khususnya dalam penilaian integritas mereka,” kata Andika.
Mendengar jawaban itu, Luthfi langsung ngegas saat diberi kesempatan berbicara. Ahmad Luthfi mengatakan jika OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) di Jawa Tengah adalah duta dari pelayanan publik.
“Oleh karena itu para OPD-OPD di tempat kita adalah merupakan duta-duta bagi pelayanan publik,” ucap Luthfi.
Ingin Buka Rumah Gubernur
Selain itu, Luthfi juga mengatakan jika ia akan membuka selebar-lebarnya rumah gubernur sebagai rumah rakyat. Sehingga masyarakat bisa kapan saja datang dan menyampaikan keluhannya.
“Masyarakat akan tahu, gubernurnya itu mantuk-mantuk (ngangguk-ngangguk) tahu masalah atau gubernurnya ngangguk-ngangguk karena pencitraan,” kata Luthfi.
Selain itu, ia juga menyinggung perihal mall pelayanan publik yang sudah mulai berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Keberadaan mall pelayanan publik ini akan memudahkan masyarakat yang ada di daerah untuk mendapatkan pelayanan dengan efisien.
Dari jawaban dengan nada tinggi tersebut, Luthfi sangat mementingkan transparansi terkait pelayanan publik kepada masyarakat dengan berbagai media. Usai menjawab Luthfi bahkan langsung ditenangkan wakilnya dengan dipijat dari belakang.
“Bahkan anggaran di OPD kita masyarakat berhak tahu. Itulah nafasnya pelayanan publik dan informasi, keterbukaan publik,” pungkas Luthfi.