Kementan Buka Rekrumen Brigade Swasembada Pangan, Pendapatannya Rp10 juta/Bulan
Idha Widi Arsanti, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, memberikan penjelasan mengenai prosedur pendaftaran Brigade Swasemabda Pangan.
Untuk mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan produktivitas pertanian demi mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian meluncurkan program Brigade Swasembada Pangan. Program ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam melakukan transformasi dari pertanian tradisional menuju pertanian modern.
Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menjelaskan prosedur pendaftaran untuk Brigade Swasembada Pangan. Langkah pertama yang harus dilakukan oleh calon petani adalah mengunjungi dinas pertanian di tingkat Kabupaten/Kota atau Provinsi.
"Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (Kementan)," jelasnya.
Idha juga menambahkan bahwa setiap petani memiliki peluang untuk memperoleh pendapatan lebih dari Rp10 juta setiap bulan. Perhitungan tersebut didasarkan pada skema bagi hasil antara petani dan lapangan usaha, baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil penjualan, yang mencapai Rp6000 per kilogram untuk gabah kering giling (GKG).
"Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp6000 per kilogram, kemudian ada juga pembagian lainnya seperti 20% lapangan usaha, jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota Brigade Swasembada Pangan itu pendapatan per orangnya bisa Rp10 juta," kata Idha.
Skema Pertanian Modern
Idha menjelaskan bahwa semua pendapatan tersebut tidak terlepas dari kontribusi pemerintah yang telah merancang skema pertanian modern untuk mengurangi biaya produksi hingga 50%. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan memberikan hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok Brigade Swasembada Pangan.
"Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalannya produksi Brigade Swasembada Pangan," ungkapnya.
Idha juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh petani milenial yang ingin bergabung dengan Brigade Swasembada Pangan.
"Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas, nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola Brigade Swasembada Pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan," sebutnya.
Untuk informasi tambahan, total pendaftar dalam Brigade Swasembada Pangan ini mencapai sekitar 23 ribu orang dari berbagai latar belakang. Mereka akan didampingi oleh para ASN yang ditugaskan khusus untuk mendampingi proses produksi demi mencapai swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.