Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Mahfud MD Tawar Menawar dengan Presiden saat Diminta Jadi Menteri Pertahanan

Kisah Mahfud MD Tawar Menawar dengan Presiden saat Diminta Jadi Menteri Pertahanan Mahfud MD. ©2020 Merdeka.com/Youtube Alvin & Friends

Merdeka.com - Menko Polhukam Mahfud MD, berkelakar soal pengalaman yang tak terlupakan ketika ia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan, di era Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

Saat terpilih menjadi Presiden ke-empat RI, Gus Dur disebut langsung menunjuk Mahfud untuk menduduki posisi sebagai Menteri Pertahanan. Namun, Mahfud mengaku merasa tidak percaya diri dengan jabatan yang diberikan kepadanya itu. Alhasil, Mahfud mengatakan, jika ia sempat melakukan tawar menawar dengan Gus Dur.

Hal tersebut, disampaikan langsung oleh Mahfud MD dalam acara deklarasi sebagai Capres pada tahun 2014 silam, di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (Ponpes API) Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Berikut informasi selengkapnya:

Ditunjuk Gusdur jadi Menteri Pertahanan

Dalam acara itu, politisi asal Madura itu bercerita ketika ia tiba-tiba ditunjuk oleh Gusdur sebagai Menteri Pertahanan. Namun, ia mengaku merasa tidak percaya dengan keputusan Gus Dur yang memintanya menjadi seorang Menteri. Sebab, ia merasa tidak pernah memperlajari bidang pertahanan dalam negara.

"Saya cerita pada suatu hari Presiden Abdurrahman Wahid memanggil saya dan mengatakan, 'Pak Mahfud saya perlu tiga ahli tata negara. Saya sudah punya dua tapi kurang satu', saya tidak percaya. Saya lalu bilang, tidak pernah belajar ketahanan. Gus Dur menjawab, 'saya saja tidak belajar jadi presiden, bisa jadi presiden, politik itu sifatnya umum'," kata Mahfud menirukan Gus Dur.

Sempat Lakukan Tawar Menawar

Merasa tak percaya, Mahfud kemudian mengatakan jika dirinya sempat menawar untuk lebih baik ditunjuk sebagai menteri kehakiman. Namun, Gus Dur menolak dan tetap mempercayakan jabatan itu kepada Mahfud MD. Dan akhirnya, ia diyakinkan oleh beberapa rekan-rekannya untuk menerima amanat tersebut. "Saya keluar, salah satu rekan saya bilang, 'antum (kamu) jangan tawar terus kalau tidak mau tidak jadi menteri'. Siap saya terima dan laksanakan. Itu pengangkatan lucu dan aneh. Ketika jabatan itu saya terima, besok jam 8 malam rencana akan diumumkan," kata Mahfud MDKemudian, ia pun berencana memberi tahu keluarganya tentang jabatan yang baru saja diterimanya. Namun, Mahfud mengatakan jika istrinya justru tidak percaya dengan pengumuman tersebut. "Ketika diumumkan hanya ada istri, istri saya tidak percaya. 'Bukan! Masak kamu jadi menteri'," ucap Mahfud menirukan istrinya.

Sempat Ingin Mundur

Setelah diumumkan bahwa ia masuk ke dalam kabinet kerja Gus Dur sebagai Menteri Pertahanan, Mahfud mengaku jika jabatan yang diberikan olehnya itu sempat menuai protes dari berbagai kalangan. Hal tersebut, sempat membuat Mahfud mengaku ingin mundur saja dari jabatan itu. "Yang mengagetkan banyak komentar sinis. Amien Rais marah. Amien ngomong, 'itu salah itu, Gus Dur pilih teman jadi menteri'. Di mana-mana Menhan orangnya harus kelas dunia.  Megawati di berita gak setuju. Gus Dur disalah-salahkan," ujar Mahfud mengenang.Merasa kasihan dengan Gus Dur karena terus disalahkan, Mahfud MD pun akhirnya mengundang rekan-rekan cendekiawan Muslim dari Madura untuk menyampaikan niatnya mundur dari jabatan sebagai Menteri Pertahanan. Namun, niatnya itu tidak didukung oleh rekan-rekannya dan juga Gus Dur. "Tiba-tiba handphone berdering sedang ada tamu, halo Pak Mahfud ini ajudan presiden mohon bicara, presiden bicara. 'Saya lagi di Gresik Pak Mahfud, sedang meresmikan Semen Gresik, Pak Mahfud jangan mundur'," kata Mahfud MD menirukan Gus Dur.

(mdk/khu)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP