Kisah Panglima Perang Pilihan Soekarno, Sempat Dibenci Karena Kemampuannya
Sosok panglima perang termuda yang pernah dibenci karena kemampuannya.
Sosok panglima perang termuda yang pernah dibenci karena kemampuannya.
Kisah Panglima Perang Pilihan Soekarno, Sempat Dibenci Karena Kemampuannya
Marsekal TNI Omar Dhani dikenal sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (kasau) yang pernah menjabat pada periode 1962-1965.
Dia merupakan panglima perang pilihan presiden Soekarno.
Di usianya yang masih terbilang cukup muda, reputasi Omar Dhani sangat diperhitungkan.
Di bawah kepemimpinannya, Angkatan Udara pernah memiliki armada terkuat di Asia Tenggara. Simak ulasan selengkapnya:
Sosok Omar Dhani
Penunjukkan Omar Dhani sebagai Kasau ternyata atas dasar perintah langsung dari Soekarno.
Hingga kini, Dhani menjadi Kepala Staf TNI AU termuda yang pernah diangkat dalam sejarah. Saat pengangkatannya, ia baru berusia 38 tahun.
Omar Dhani mendaftar di Angkatan Udara (AU) pada tahun 1950.
Ia pun masuk ke dalam 60 penerbang kadet AURI yang dikirim untuk belajar di Academy of Aeronautics TAOLA, California, Amerika Serikat.
Sekembalinya ke Indonesia, ia dilantik sebagai Letnan Muda Udara I. Ia pun ditunjuk sebagai co-pilot Dakota di Pangkalan Udara Cililitan.
Sempat Dibenci
Karier Omar Dhani melesat cepat dalam waktu hanya 9,5 tahun. Belum genap berusia 38 tahun, ia diangkat sebagai Panglima Angkatan Udara.
Di jajaran panglima angkatan perang, Dhani merupakan yang termuda. Karena hal itulah dia disebut sempat dibenci oleh rekan-rekannya yang lebih senior.
Namun di saat yang bersamaan, ia terlibat friksi dengan Mayjen Soeharto.
Soeharto berkata pada Soekarno kalau Omar Dhani tidak cocok jadi Panglima Kolaga.
Sempat Divonis Hukuman Mati
Pada saat pecahnya peristiwa G30S PKI, Omar Dhani sempat dituduh terlibat.
Tuduhan tersebut diperkuat karena Landasan Udara Halim Perdanakusumah yang berada di bawah wewenangnya dijadikan tempat latihan Pemuda Rakjat, gerakan onderbuow PKI.
Pada 25 Desember 1966, ia diadili dan divonis hukuman mati. Pada tahun 1980 hukumannya diubah menjadi seumur hidup.
Setelah mendapat grasi, Omar Dhani bisa menghirup udara bebas pada 15 Agustus 1995 setelah meringkuk di dalam penjara selama 29 tahun.