Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pilu Driver Ojol Berjuang Sembuhkan Anak Sakit Lumpuh Otak Usai Istri Meninggal

Kisah Pilu Driver Ojol Berjuang Sembuhkan Anak Sakit Lumpuh Otak Usai Istri Meninggal Driver Ojol Arman. Kitabisa.com

Merdeka.com - Tak kenal lelah, driver ojek online yang satu ini berjuang mencari uang untuk anak-anaknya. Terlebih, salah satu dari mereka harus mendapatkan perhatian dan biaya ekstra dalam merawatnya.

Bagaimana tidak, sang anak didiagnosa menderita lumpuh otak (cerebral palsy). Belum cukup di situ, sang istri meninggal dunia saat tengah mengandung anak ketiga.

Lantas bagaimana kisah pilu driver ojek online ini? Langsung saja simak informasi yang dihimpun dari berbagai sumber berikut ini.

Menemukan Kejanggalan pada Anak

Pak Arman, driver ojek online, menemukan kejanggalan pada anak keduanya. Kala itu, Pak Arman mendapati tubuh anak bungsunya kaku dan tak bisa merespons apapun. Mengetahui ada yang tidak beres dengan sang anak, Pak Arman lantas membawanya berobat.

Sayang, bukan kabar baik yang diterimanya namun justru kabar buruk. Si anak bungsu didiagnosa dokter mengidap penyakit lumpuh otak (cerebral palsy).

Ditinggal Istri untuk Selamanya

Diagnosa itu membuat kisah hidupnya semakin redup. Beberapa waktu sebelum vonis itu, sang istri harus meninggalkan semua keluarganya untuk selama-lamanya. Apalagi, saat itu diketahui istri Pak Arman tengah mengandung anak ketiga mereka. "Istri saya meninggal pas hamil anak ketiga. Sekarang cuma ada saya, kakak, dan Nizam yang sakit keras," ungkap Pak Arman yang dikutip dari laman kitabisa.com, Jumat (20/12/19).

Tak Lelah Membawa Berobat Sang Anak

Cobaan yang datang bertubi-tubi tak membuat Pak Arman menyerah. Meski masih diliputi oleh duka mendalam, Pak Arman masih sanggup untuk membawa Nizam berobat. Bahkan pernah suatu ketika, Nizam tiba-tiba kejang hebat hingga bola matanya tak terlihat saat tengah perjalanan untuk berobat.

Kondisi darurat yang melanda si bungsu, mengharuskan Nizam untuk melakukan perawatan rutin seperti terapi dan mengonsumsi obat-obatan. Mengetahui perjalanannya masih panjang, Pak Arman berjuang keras menjadi driver ojek online untuk mencukupi biaya hidup mereka dan perawatan Nizam.

Tidak Tega Meninggalkan Anak Di Rumah

Kendati begitu, sebagai seorang ayah tunggal, Pak Arman mengaku tidak tega bila meninggalkan anak-anaknya untuk bekerja. Mengingat jika keduanya anaknya tergolong masih kecil. Seperti sebuah pernyataan yang sering didengar 'Allah tidak akan memberikan cobaan melampaui kemampuan hambaNya'. Si sulung justru dengan telaten membantu merawat Nizam saat sang ayah sedang mencari uang di luar rumah."Saya sebenarnya sedih kalo berangkat kerja mesti ninggal Nizam, tapi alhamdulillah kakaknya udah ngerti dan bisa jagain," ungkap Pak Arman.

Ketegaran Hati Arman

"Saya peluk satu-satu kalau mau jalan. Mau ngga mau tetep kerja demi mereka bisa makan. Dulu waktu istri saya masih ada, dia yang jagain mereka." ungkap sedih Pak Arman.Ketegaran Pak Arman patut diacungi jempol. Meski tertimpa musibah secara beruntun, Pak Arman tetap berjuang dan tak melupakan Allah."Tapi saya percaya Allah selalu ngejaga mereka. Istri saya mungkin juga bisa lihat dari jauh. Seneng, anak-anaknya hebat ngga nangis ditinggal kerja.. Bismillah.. Semoga saja ngojek ini bisa bayarin obatnya Nizam, Amin." ucap tulus Pak Arman. (mdk/tan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP