Malam Lailatul Qadar Berlangsung pada Bulan Ramadan, Berikut Penjelasan dan Prediksi Tahun 2025
Lailatul Qadar hanya terjadi di Ramadan dan tak diketahui pasti kapan. Ini penjelasan dan prediksinya tahun 2025.

Lailatul Qadar merupakan malam yang paling mulia dan hanya muncul satu kali dalam setahun, khususnya di bulan Ramadan. Meskipun waktu pastinya tidak dapat dipastikan, berbagai petunjuk syar'i serta pengalaman para ulama memberikan panduan bagi umat Islam untuk mendekatinya. Malam ini diakui sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Para ulama, termasuk Rasulullah SAW, tidak menyebutkan tanggal yang tepat untuk malam ini. Ketidakpastian tersebut menjadi berkah tersendiri agar umat Islam dapat meningkatkan ibadah mereka selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Meski demikian, ada indikasi dan prediksi yang kuat untuk tahun 2025 yang dapat membantu kita mempersiapkan diri lebih baik.
“Carilah Malam Qadar di malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,” sabda Rasulullah SAW (HR. Bukhari: 2017). Hadis ini menjadi dasar utama dalam perburuan spiritual tahunan yang sangat ditunggu-tunggu ini.
Mengapa Lailatul Qadar hanya Terjadi di Bulan Ramadan
Lailatul Qadar secara khusus disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai bagian dari keistimewaan bulan Ramadan. Dalam QS Al-Baqarah [2]:185, dijelaskan bahwa Al-Qur'an diturunkan pada bulan ini sebagai petunjuk bagi umat manusia. Ini menegaskan bahwa momen malam yang mulia ini berkaitan erat dengan peristiwa turunnya wahyu pertama.
Dalam Surah Al-Qadr ayat pertama, Allah berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan." Pernyataan ini menegaskan bahwa malam tersebut sangat terkait dengan Nuzulul Qur'an, sehingga tidak mengherankan jika Lailatul Qadar hanya terjadi di bulan yang penuh berkah ini.
Penetapan malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan bukanlah tanpa alasan yang jelas. Umat Islam diajak untuk menyambut kehadiran malam yang istimewa ini dengan persiapan spiritual yang maksimal. Kehadiran Lailatul Qadar di bulan Ramadan merupakan puncak dari seluruh rangkaian ibadah yang dilakukan selama bulan tersebut.
Tanggal Pasti Lailatul Qadar Tetap Dirahasiakan

Hingga saat ini, tidak ada satu pun sumber resmi yang dapat menyebutkan dengan pasti kapan terjadinya malam Lailatul Qadar. Rasulullah SAW juga tidak memberikan penjelasan eksplisit mengenai malam tersebut. Bahkan, para sahabat dan ulama dari generasi awal memiliki pandangan yang berbeda mengenai waktu yang tepat.
Menurut Kementerian Agama Republik Indonesia, salah satu hikmah dari dirahasiakannya malam ini adalah agar umat Islam tidak hanya berkonsentrasi pada satu malam saja. Dengan cara ini, mereka akan beribadah selama sepuluh malam terakhir Ramadan. Semangat untuk beribadah inilah yang akan membawa keberkahan secara berkelanjutan.
Syekh Ali Jum'ah dari Mesir menjelaskan bahwa Allah menyembunyikan waktu terjadinya malam ini, sama seperti Dia menyembunyikan waktu yang mustajab untuk berdoa pada hari Jumat. Hal ini merupakan bentuk rahmat sekaligus ujian keikhlasan dalam beribadah. Sebab, orang yang benar-benar mencarinya akan berusaha setiap malam, bukan hanya menunggu tanda-tanda tertentu.
Prediksi Lailatul Qadar 2025
Menurut Islamic Finder, Lailatul Qadar pada tahun 2025 diprediksi akan jatuh pada malam Kamis, 27 Maret 2025. Prediksi ini bertepatan dengan malam ke-27 bulan Ramadan 1446 H. Meskipun demikian, ini bukanlah penetapan yang pasti, melainkan sebuah perkiraan yang didasarkan pada pola astronomi serta kebiasaan yang dianut oleh umat Islam.
Prediksi mengenai malam ke-27 Lailatul Qadar memang menjadi yang paling populer di kalangan umat Islam. Beberapa ulama dan riwayat hadits juga mendukung pandangan bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar sering kali muncul pada malam ke-27. Namun, hal ini tidak berarti bahwa malam-malam lainnya seperti ke-21, 23, 25, dan 29 harus diabaikan.
Rasulullah SAW tidak menginstruksikan kita untuk fokus pada satu malam tertentu. Sebaliknya, beliau memberikan arahan agar kita mencarinya di setiap malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadan. Oleh karena itu, menghidupkan setiap malam ganjil merupakan pilihan yang bijak agar kita tidak kehilangan kesempatan untuk meraih malam yang agung ini.
Tanda-Tanda Spiritual dan Alamiah Malam Lailatul Qadar

Malam ini sering kali ditandai dengan fenomena alam dan nuansa spiritual yang unik. Di antara ciri-cirinya adalah ketenangan yang mendalam, udara yang sejuk, serta langit yang cerah tanpa awan. Pada pagi hari, matahari dikatakan terbit dengan sinar lembut yang tidak menyilaukan.
Diriwayatkan dalam hadis dari Ubay bin Ka’ab, “Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Muslim). Tanda ini menjadi salah satu indikator yang banyak diamati oleh masyarakat.
Selain itu, banyak individu yang merasakan kedamaian batin yang mendalam selama malam ini. Mereka merasa bahwa doa-doa mereka mengalir dengan mudah, dan ada dorongan yang kuat untuk berdzikir dan berdoa. Suasana seperti inilah yang menjadikan malam ini berbeda dari malam-malam lainnya.
Amalan yang Dianjurkan di Sepuluh Malam Terakhir
Walaupun tidak mengetahui secara pasti malam yang dimaksud, umat Islam dianjurkan untuk mengisi seluruh sepuluh malam terakhir Ramadan dengan berbagai ibadah. Rasulullah SAW telah menjadikan kebiasaan untuk beri'tikaf di masjid selama sepuluh hari terakhir bulan suci ini. Hal ini merupakan bentuk totalitas dalam beribadah untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Amalan-amalan yang bisa dilakukan antara lain adalah shalat malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir, memperbanyak istighfar, dan tentunya doa khusus malam Lailatul Qadar: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni. (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, dan mencintai ampunan, maka ampunilah aku).
Seperti yang dinyatakan dalam artikel Kemenag, Rasulullah SAW memperkuat tekadnya, menghidupkan malam-malam tersebut, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah. Ini merupakan ajakan agar umat menjadikan sepuluh malam terakhir sebagai waktu yang penuh dengan spiritualitas terbaik dalam setahun.
People Also Ask
1. Apa yang dimaksud dengan Lailatul Qadar?
Lailatul Qadar adalah malam yang istimewa dalam bulan Ramadan, diyakini lebih baik dari seribu bulan, di mana amal ibadah memiliki nilai yang sangat besar.
2. Kapan Lailatul Qadar dilaksanakan?
Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil seperti 21, 23, 25, 27, dan 29.
3. Apa saja ciri-ciri Lailatul Qadar?
Tanda-tanda Lailatul Qadar antara lain suasana malam yang tenang, langit cerah, dan matahari terbit dengan cahaya putih lembut di pagi harinya.
4. Amalan apa yang sebaiknya dilakukan pada malam Lailatul Qadar?
Amalan yang dianjurkan di malam Lailatul Qadar meliputi shalat, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.