Manfaat Buncis untuk Asam Urat, Pahami Cara Mengolahnya yang Tepat
Berikut manfaat buncis untuk asam urat dan cara mengolahnya yang tepat.

Asam urat merupakan salah satu penyakit metabolisme yang cukup umum ditemui. Terutama pada pria usia 40 tahun ke atas dan wanita pasca menopause. Asam urat sendiri adalah produk sampingan dari pemecahan purin, suatu senyawa yang secara alami terdapat dalam tubuh dan juga berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Pada kondisi normal, asam urat akan dikeluarkan melalui urin. Namun ketika produksi asam urat berlebihan atau pembuangannya terhambat, kadar asam urat dalam darah akan meningkat (hiperurisemia) yang dapat memicu terbentuknya kristal-kristal asam urat di persendian.
Purin sendiri merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen, dan oksigen. Senyawa ini berperan penting dalam pembentukan DNA dan RNA. Meskipun tubuh dapat memproduksi purin secara alami, sebagian besar purin yang ada dalam tubuh berasal dari makanan yang kita konsumsi.
Kaitan antara asam urat dan purin sangat erat. Semakin tinggi asupan makanan yang mengandung purin, semakin besar pula risiko peningkatan kadar asam urat dalam darah. Oleh karena itu, penderita asam urat dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan tinggi purin dan lebih banyak mengonsumsi makanan.
Termasuk pemilihan jenis sayuran yang dikonsumsi. Buncis sering menjadi bahan perbincangan terkait asam urat. Bagaimana manfaat buncis untuk asam urat dan cara mengolahnya yang tepat?
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (12/3), simak ulasan informasinya berikut ini.
Fakta Mengenai Kandungan Purin dalam Buncis
Buncis (Phaseolus vulgaris) merupakan salah satu jenis sayuran yang populer dan mudah ditemui di Indonesia. Sayuran ini memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, termasuk protein, serat, vitamin, dan mineral. Namun, bagaimana dengan kandungan purinnya?
Berdasarkan penelitian, buncis termasuk dalam kategori sayuran dengan kandungan purin sedang. Dalam 100 gram buncis, terkandung sekitar 37-50 miligram purin. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis sayuran lain seperti bayam atau asparagus yang memiliki kandungan purin lebih tinggi.
Meskipun demikian, buncis tetap mengandung purin dan konsumsinya perlu diperhatikan bagi penderita asam urat. Namun, dibandingkan dengan sumber purin tinggi seperti jeroan atau seafood, buncis masih tergolong lebih aman untuk dikonsumsi dalam jumlah terbatas.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki toleransi yang berbeda terhadap purin. Beberapa orang mungkin lebih sensitif dan mengalami gejala asam urat bahkan dengan konsumsi makanan berpurin sedang seperti buncis, sementara yang lain mungkin tidak mengalami masalah.
Manfaat Buncis bagi Kesehatan Secara Umum
Meskipun perlu hati-hati dalam mengonsumsinya, buncis memiliki berbagai manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Berikut adalah beberapa manfaat buncis bagi kesehatan secara umum:
- Sumber Serat yang Baik: Buncis kaya akan serat pangan yang penting untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, dan mendukung kesehatan usus.
- Kaya Antioksidan: Buncis mengandung berbagai jenis antioksidan seperti karotenoid, flavonoid, dan polifenol. Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Sumber Protein Nabati: Bagi mereka yang menjalani diet vegetarian atau vegan, buncis dapat menjadi sumber protein nabati yang baik. Protein penting untuk pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh.
- Mendukung Kesehatan Jantung: Kandungan serat, kalium, dan magnesium dalam buncis dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol.
- Membantu Kontrol Gula Darah: Serat dalam buncis dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, sehingga baik untuk mengontrol kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
Dengan berbagai manfaat tersebut, buncis tetap menjadi pilihan sayuran yang baik untuk dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang, termasuk bagi penderita asam urat dengan pengaturan porsi yang tepat.
Potensi Manfaat Buncis untuk Penderita Asam Urat
Meskipun buncis mengandung purin, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sayuran ini mungkin memiliki potensi manfaat bagi penderita asam urat. Berikut adalah beberapa alasan mengapa buncis bisa menjadi pilihan makanan yang baik untuk penderita asam urat jika dikonsumsi dengan bijak:
- Kandungan Vitamin C: Buncis merupakan sumber vitamin C yang baik. Vitamin C telah terbukti membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan meningkatkan ekskresi asam urat melalui urin.
- Efek Alkalisasi: Buncis memiliki efek alkalisasi pada tubuh, yang berarti dapat membantu menetralkan keasaman darah. Hal ini penting karena lingkungan yang terlalu asam dapat memicu pembentukan kristal asam urat.
- Kandungan Serat: Serat dalam buncis dapat membantu mengikat asam urat dalam usus, sehingga mengurangi penyerapannya ke dalam aliran darah.
- Rendah Kalori: Buncis merupakan makanan rendah kalori yang dapat membantu dalam manajemen berat badan. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko asam urat, sehingga menjaga berat badan ideal penting bagi penderita asam urat.
- Sumber Folat: Buncis kaya akan folat, yang berperan dalam metabolisme purin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan folat yang cukup dapat membantu menurunkan risiko asam urat.
Risiko Konsumsi Buncis Berlebihan bagi Penderita Asam Urat
Meskipun buncis memiliki berbagai manfaat kesehatan, konsumsi yang berlebihan dapat menimbulkan risiko bagi penderita asam urat. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
- Peningkatan Kadar Asam Urat: Meskipun kandungan purinnya tergolong sedang, konsumsi buncis dalam jumlah besar dapat menyumbang peningkatan kadar asam urat dalam darah. Hal ini dapat memicu serangan asam urat pada individu yang rentan.
- Gangguan Pencernaan: Buncis mengandung serat yang tinggi. Meskipun serat baik untuk kesehatan, konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung, gas, atau diare, terutama jika tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat tinggi.
- Interaksi dengan Obat-obatan: Bagi penderita asam urat yang sedang menjalani pengobatan, konsumsi buncis dalam jumlah besar dapat berinteraksi dengan efektivitas obat-obatan tertentu. Misalnya, kandungan vitamin K dalam buncis dapat mempengaruhi kerja obat pengencer darah.
- Alergi: Meskipun jarang, beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap buncis. Reaksi alergi dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat memperburuk kondisi kesehatan secara umum.
- Ketidakseimbangan Nutrisi: Jika terlalu fokus mengonsumsi buncis dan menghindari sumber protein lain, dapat terjadi ketidakseimbangan nutrisi dalam diet. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan.
Cara Konsumsi Buncis yang Tepat untuk Penderita Asam Urat
Bagi penderita asam urat yang ingin tetap menikmati manfaat buncis, berikut adalah beberapa cara konsumsi yang tepat:
- Batasi Porsi: Konsumsi buncis dalam porsi sedang, misalnya sekitar 100 gram per hari atau sesuai dengan rekomendasi dokter atau ahli gizi Anda.
- Variasikan dengan Sayuran Lain: Jangan hanya mengandalkan buncis sebagai satu-satunya sumber sayuran. Kombinasikan dengan sayuran rendah purin lainnya seperti wortel, timun, atau selada untuk mendapatkan variasi nutrisi.
- Metode Memasak: Pilih metode memasak yang sehat seperti mengukus atau merebus dibandingkan menggoreng. Hindari menambahkan bumbu atau saus yang tinggi purin.
- Perhatikan Kombinasi Makanan: Hindari mengonsumsi buncis bersamaan dengan makanan tinggi purin lainnya dalam satu waktu makan untuk menghindari akumulasi purin yang berlebihan.
- Konsumsi Air Putih: Perbanyak minum air putih setelah mengonsumsi buncis untuk membantu membuang asam urat melalui urin.
Alternatif Sayuran Rendah Purin untuk Penderita Asam Urat
Bagi penderita asam urat yang ingin mengurangi konsumsi buncis atau mencari variasi dalam diet mereka, berikut adalah beberapa alternatif sayuran rendah purin yang dapat dikonsumsi:
- Wortel: Kaya akan beta-karoten dan serat, wortel memiliki kandungan purin yang sangat rendah.
- Timun: Sayuran yang menyegarkan ini rendah kalori dan purin, serta membantu hidrasi tubuh.
- Selada: Berbagai jenis selada seperti selada keriting atau romaine rendah purin dan kaya akan serat.
- Tomat: Mengandung likopen yang bermanfaat sebagai antioksidan, tomat juga rendah purin.
- Brokoli: Meskipun termasuk sayuran hijau, brokoli memiliki kandungan purin yang relatif rendah dan kaya akan nutrisi.
- Paprika: Kaya akan vitamin C dan rendah purin, paprika bisa menjadi pilihan yang baik.
- Labu: Berbagai jenis labu umumnya rendah purin dan kaya akan serat serta vitamin.
- Terong: Sayuran ungu ini rendah purin dan dapat diolah dalam berbagai cara.