Meghan Markle dan Pangeran Harry Bongkar Sisi Lain Kerajaan Inggris, Penuh Kebohongan

Merdeka.com - Pangeran Harry dan Meghan Markle untuk pertama kalinya melakukan wawancara prime time bersama Oprah Winfrey pada Minggu (7/3). Banyak dari masyarakat yang menantikan momen tersebut. Terlebih Pangeran Harry secara resmi telah mengundurkan diri sebagai bangsawan senior pada awal tahun 2020 lalu.

Siapa sangka, keduanya mengungkapkan sisi lain kehidupan Kerajaan Inggris. Ada begitu banyak fakta mengejutkan yang dibongkar keduanya. Berikut ulasannya dilansir KapanLagi.com, Selasa (9/3).

Pernikahan yang Sesungguhnya

Dunia mengetahui pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle digelar pada Mei 2018 silam. Pernikahan keduanya bahkan disaksikan seluruh dunia. Namun siapa sangka, sebenarnya Pangeran Harry dan Meghan Markle sudah menikah tiga hari sebelumnya.

Instagram @cbstv ©2021 Merdeka.com

Keduanya telah mengucap janji suci dengan Uskup Agung Canterbury di halaman belakang rumah mereka. Meghan menambahkan, pernikahan yang dilihat seluruh dunia itu bukanlah hari bahagia mereka. Acara pernikahan tersebut memang direncanakan untuk dunia.

"Saya rasa kami berdua benar-benar menyadari, bahkan sebelum itu, (hari pernikahan) ini bukan hari kami. Ini adalah hari yang telah direncanakan untuk dunia," ujarnya.

Meghan Markle Dibungkam

Oprah sempat menanyakan apakah Meghan Markle memang sosok yang diam atau justru dibuat diam. Ibu yang akan menyambut kelahiran anak keduanya ini lantas menjawabnya dengan 'yang kedua'.Lebih lanjut, Meghan menjelaskan semua orang di dunianya baik keluarga ataupun temannya selalu diarahkan untuk 'tidak memberikan komentar'. Hal ini dikatakan bertujuan untuk 'melindunginya'.

Instagram @cbstv ©2021 Merdeka.com

Meghan juga menyadari jika dirinya tidak dilindungi oleh Istana. Meskipun telah menikah dengan Pangeran Harry. Bahkan, Istana bersedia berbohong untuk melindungi anggota keluarga kerajaan lainnya.Meghan juga mengatakan, 'the Firm' (sebutan untuk kerajaan) terus menerus menyebarkan kebohongan tentang dirinya dan Harry. Ketika mengatakannya, Meghan bahkan tidak khawatir lagi tentang reaksi pihak terkait."Banyak yang sudah hilang. Saya kehilangan ayah saya, saya kehilangan bayi saya, saya kehilangan nama saya." kata Meghan Markle.

Anak Tak Dapat Gelar & Perlindungan

Meghan Markle juga mengungkapkan, Istana tak ingin sang anak, Archie, menjadi seorang pangeran. Bahkan, putra pertamanya itu tidak akan menerima jaminan keamanan tanpa gelar. Meski begitu, hingga saat ini masih belum ada penjelasan lebih lanjut dari Istana. Menurut Meghan, anggota keluarga kerajaan dengan kulit berwarna pertama yang tak diberi gelar ini pun menjadi yang selalu diperjuangkannya.

Instagram @cbstv ©2021 Merdeka.com

Memang warna kulit Archie bukan menjadi masalah baru. Meghan mengatakan masalah ini bahkan sudah dibahas pihak kerajaan sebelum si kecil lahir di dunia. Meghan juga masih ingat perbincangan terkait hal itu di masa-masa kehamilannya.Rupanya, ada perbincangan antara seseorang dari Istana dan hal soal seberapa 'gelap' bayi mereka nantinya. Walau demikian, Meghan tak bisa mengatakan dengan siapa perbincangan tersebut terjadi. Sebab, bisa memberikan citra buruk pada mereka.

Soal Tangisan Kate Middleton

Dalam wawancara tersebut, Meghan juga menyebut Istana sebagai 'sebuah keluarga sekaligus bisnis keluarga'. Ratu selalu bersikap baik kepadanya. Tak jarang dia mendapat anting-anting mutiara dan kalung yang serasi sebagai hadiah dari Ratu. Namun di sisi lain, menjadi keluarga kerajaan tidak seperti apa yang dilihat selama ini oleh publik. Institusi kerajaan akan merekam serta meniadakan 'cerita paling konyol'. Seperti narasi soal Meghan yang membuat Kate menangis adalah 'awal dari pembunuhan karakter yang nyata'.

Instagram @cbstv ©2021 Merdeka.com

Fakta yang sebenarnya adalah Kate kesal dengan gaun flower girl dan hal itu membuat Meghan menangis beberapa hari sebelum pernikahannya. Kate lantas meminta maaf serta memberikan bunga untuknya. Meghan kemudian mengatakan hal tersulit untuk diatasi yakni disalahkan atas sesuatu yang sebenarnya tidak dia lakukan."Saya tidak menceritakan kisah tentang Kate dengan cara apa pun untuk meremehkannya. Dia orang yang baik," lanjut Meghan Markle.

Ketakutan Terbesar Pangeran Harry

Harry mengatakan, mereka berdua sangat ingin melarikan diri. Hal ini karena mereka tidak pernah mendapat bantuan saat membutuhkannya selama di Istana. Karenanya, Pangeran Harry dan Meghan berniat mundur dari bangsawan senior dan melepaskan diri dari 'serangan-terus-menerus'. Harry mengungkapkan, ketakutan terbesarnya saat ini yakni sejarah yang kembali terulang. Dia tidak ingin, apa yang terjadi pada ibunya juga akan dirasakan oleh Meghan. Harry juga mengakui kepergian mereka karena kurangnya dukungan serta pemahaman. Keputusan tersebut juga bukannya tanpa sepengetahuan Ratu Elizabeth. Dia dan sang nenek bahkan memiliki hubungan yang sangat dekat. Harry juga sangat menghormati sang nenek, Ratu Elizabeth.

Instagram @cbstv ©2021 Merdeka.com

Dia juga sempat mengobrol dengan Ratu dan ayahnya saat dia dan Meghan berada di Kanada. Akan tetapi, Pangeran Charles berhenti menerima telepon darinya usai pertemuan tersebut.  "Saat kami berada di Canada, kami berbicara dengan nenekku dan ayahku... Sebelum akhirnya dia berhenti menerima panggilan teleponku," kata Harry.Setelah berada di sisi berbeda, Meghan mengatakan dia 'tidak hanya bertahan, tetapi berkembang'. Hidupnya dengan Harry juga saat ini 'lebih dari dongeng mana pun'. Harry lantas mengatakan, Meghan telah menyelamatkannya. Sementara itu, Meghan justru membalas dengan 'Harry menyelamatkan kami semua'. (mdk/tan)