Mengapa Allah Pakai Kata 'Kami' di Al-Qur'an? Ini Penjelasannya Menurut Ustaz Khalid Basalamah dan UAH
Jika diperhatikan, dalam beberapa ayat Al-Qur'an sering menggunakan kata "Kami" bukan "Aku atau Saya". Mengapa?.
Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab. Untuk mempermudah memahami artinya, Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Al-Qur'an yang dilengkapi dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Dalam beberapa ayat, Al-Qur'an kerap menggunakan kata "Kami" ketimbang "Aku" atau "Saya". Dalam konteks tata bahasa Indonesia yang benar, "kami" berarti jamak, menunjukkan lebih dari satu orang.
-
Apa makna Al-Quran bagi umat muslim? Al-Quran bukan hanya panduan hidup, melainkan cahaya yang menerangi jiwa dan hati yang mencari kedamaian.
-
Apa makna nama dari Al-Quran? Memberi nama anak dengan arti yang baik sudah menjadi kewajiban bagi orang tua. Sebab, nama adalah doa yang akan melekat seumur hidup pada diri sang anak kelak. Dalam Islam pun, sangat dianjurkan untuk memberi nama anak yang memiliki arti positif.
-
Kenapa Al-Qur'an penting bagi umat Muslim? Pengunjung seakan diajak untuk mengagumi keindahan dan kedalaman spiritual kitab suci umat Islam, dengan berbagai koleksi keindahan seni kaligrafi, ilustrasi, dan sejarah Al-Qur'an.
-
Dimana kata Islam disebutkan dalam Al-Quran? Dalam Al-Qur'an sendiri, kata Islam sebagai agama disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 3, yang artinya: 'Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu.'
-
Kenapa nama Al-Quran penting? Mengingat nama anak adalah doa kedua orang tua, tentunya perlu pertimbangan yang matang dalam memutuskannya.
-
Apa makna doa 'Allahummarhamna bil Quran'? Doa allahumarhamna bil quran memiliki makna yang menyentuh hati. Sebuah permohonan agar Al Quran menjadi penyejuk dan penuntun hati setiap umat muslim.
Namun, Allah adalah satu-satunya Tuhan, tidak ada yang menyertainya. Lalu, apa sebenarnya arti penggunaan kata "Kami" dalam Al-Qur'an?
Berikut penjelasannya dari Ustaz Khalid Basalamah dan Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa ketika Allah SWT merujuk pada tindakan yang dilakukan-Nya sendiri, Dia akan menggunakan kata "Aku" atau "Saya". Sementara itu, ketika Allah SWT melibatkan malaikat, Dia menggunakan istilah "Kami".
"Contohnya, dalam hal pengawasan terhadap manusia dan makhluk lainnya. Allah berfirman, mereka berada di bawah pengawasan Kami. Ini menunjukkan bahwa Allah mengawasi bersama malaikat yang ditugaskan," ujarnya dalam sebuah wawancara di YouTube Lentera Islam, pada Jumat (30/8/2024).
"Namun, jika Allah berbicara tentang penciptaan Adam, Dia menyatakan, 'Hai iblis, mengapa kau tidak mau sujud? Siapa yang Aku ciptakan dengan tangan-Ku sendiri?' Ini menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan Adam sendirian, tanpa campur tangan malaikat," tambahnya.
Penjelasan Kata 'Saya' dalam Al-Qur'an Menurut UAH.
Dalam sebuah ceramah, UAH pernah ditanya mengenai penggunaan kata "Kami" dalam Al-Qur'an. Ia menjelaskan bahwa Allah dalam Al-Qur'an terkadang menggunakan kata "Aku" dan di lain kesempatan menggunakan "Kami".
Sebagai contoh, dalam surah Al-Hijr ayat 28, Allah SWT menyebutkan "Aku". Ini menandakan adanya hubungan yang personal dan membedakan antara pencipta dan makhluk.
"Wa idz qla rabbuka lil-mal'ikati inn khliqum basyaram min shalshlim min ama'im masnn".
Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang dibentuk.' (Q.S. Al-Hijr: 28).
UAH menambahkan, jika ada ungkapan yang bersifat personal dalam Al-Qur'an, itu menandakan sesuatu yang spesifik dan menekankan keesaan Allah.
"Ini adalah Saya, dan hanya Saya yang bisa melakukannya, bukan kalian," ungkapnya yang dikutip dari YouTube Ceramah Pendek.
Penjelasan Kata 'Kami' Dalam Al-Qur'an Menurut UAH.
UAH menjelaskan bahwa penggunaan kata "Kami" dalam Al-Qur'an memiliki tujuan untuk mengangkat makna dari suatu peristiwa yang sangat penting. Sebagai contoh, dalam surah Al-Qadr ayat pertama, terdapat firman:
"Inn anzalnahu fi laylatil-qadr". Yang berarti: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatulqadar." (Q.S. al-Qadr: 1).
Menurut UAH, alasan mengapa Al-Qur'an menggunakan kata inna (Kami) daripada inni (Aku) saat diturunkan adalah untuk menegaskan kepada manusia tentang suatu peristiwa yang sangat agung dan tinggi.
"Ini bukan hanya tentang sifat pribadi Allah, melainkan tentang peristiwa itu sendiri," jelas UAH. Wallahu a'lam.