Miris, Nenek Ini Bertahan Hidup dengan 3 Cangkir Beras, Sering Kunyah Daun Sirih
Merdeka.com - Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi momok bagi sebagian rakyat di Indonesia. Selain itu, bagi para rakyat miskin harus berusaha bertahan hidup dengan berbagai cara.
Bisa dibayangkan nasib mereka yang sudah sangat tua dan renta serta tidak bisa bekerja dikarenakan kondisi fisik tak lagi mendukung. Seperti seorang nenek satu ini yang sedang mempertahankan hidupnya dalam gubuk tak layak.
Bahkan untuk makan saja dia harus benar-benar irit. Begitu miris, ia harus bertahan hidup dengan 3 cangkir beras saja dan kerapkali kelaparan. Berikut ulasan kisah pilu dari nenek bernama Juni.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Bagaimana Nenek Ngatemi menjaga kesehatannya? Menurut petugas kesehatan pendamping haji daerah kloter 73, nenek Ngatemi saat ini dalam kondisi sehat dan tidak memiliki keluhan penyakit apapun. Meski tampak sehat dan bersemangat, dalam berhaji nenek Ngatemi menggunakan alat bantu berjalan seperti tongkat dan kursi roda yang sudah disiapkan oleh pihak keluarga.
-
Siapa yang menghipnotis nenek? Awalnya ada dua orang tak dikenal yang datang menginformasikan soal bantuan sosial.
-
Dimana harta benda nenek disimpan? Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
-
Kenapa ibu itu membuat sel di rumahnya? Wanita berusia 64 tahun dari Provinsi Buriram ini meminta bantuan kontraktor untuk membuatkan sel penjara di rumahnya demi mengamankan putranya yang berusia 42 tahun.
-
Bagaimana pelaku menghipnotis nenek? Saat Wagiyanti hendak membuatkan kopi untuk keduanya, salah satu pelaku menghipnotis Wagiyanti hingga tak sadarkan diri.
Sering Puasa dan Sesak Tak Mampu Berobat
Selain hanya bisa bertahan hidup dengan 3 cangkir beras, nenek Juni kerapkali berpuasa dan kelaparan. Bahkan pada kondisinya yang terbilang miris ini, ia juga sering sesak.
Nenek Juni hanya bisa menangis meratapi keadaannya yang sering sesak dan tak sanggup pergi berobat. Dia hanya bisa membeli obat di warung ketika ada yang memberikannya uang. Sakit dan perihnya perut hanya bisa ia tahan lantaran merasa kelaparan.
Instagram/rumahyatim©2021 Merdeka.com
Seperti terlihat dalam unggahan video akun Instagram @rumahyatim, sehari-harinya nenek Juni tinggal dan bertahan hidup di gubuk dalam kondisi tak layak huni.
"Seringnya untuk bertahan hidup, ia makan daun singkong dan ubi," keterangan yang tertulis dalam video.
Sering Nginang Daun Sirih Jika Tak Punya Beras
Mirisnya kehidupan nenek Juni semakin terasa apabila mengingat caranya mengatasi rasa lapar apabila tidak memiliki beras. Ketika dirinya tidak punya beras, maka hal yang dilakukan oleh nenek Juni adalah menginang atau mengunyah daun sirih.
Hal itu dilakukan sebagai pengganjal rasa lapar yang dirasakan olehnya. Setiap harinya, nenek selalu menaruh harapannya kepada sawah orang-orang disekitarnya cepat panen dan ia bisa mencari sisa-sisa padi.
Instagram/rumahyatim©2021 Merdeka.com
"Kalau enggak punya beras, Nenek menginang sirih," ungkapnya seperti dikutip dari akun Instagram @rumahyatim.
Di masa tuanya ia harus tetap bertahan hidup sendirian. Tubuhnya pun sudah sangat renta dengan kulit keriput di sekujur badannya. Nenek Juni hanya menggantungkan hidupnya pada kebun di dekat rumahnya yang ditumbuhi daun singkong dan ubi untuk makan.
Bikin Haru Warganet
Unggahan menceritakan kisah pilu Nenek Juni ini kemudian berhasil mencuri perhatian netizen. Banyak dari mereka dibuat terharu melihat kisah miris kehidupan dari nenek sebatang kara itu.
Instagram/rumahyatim©2021 Merdeka.com
"terlalu sedih terlalu sakit melihat rakyat yg serba kekurangan, gk perlu sy pribadipun mengatakan jika sy sdh bersedekah , tp yg perlu itu adalah sosok perhatian pemerintah setempat , orang orang kaya raya , bantulah mereka bpk pemerintah , pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah malaikat," tulis komentar akun @fandy_tuanmuda.
"kenapa banyak sekali lansia di luar sana yg bkin aku sedih," timpal @widyaa_ast.
"Ya Allah sakit hati ini lihat kondisi mbh ya,apa bs minta Alamat mbh ya," tanya @niluh106.
"Ya allah," lanjut @kimchicayang. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaTinggal sendiri di rumah kontrakan, Nenek Nursi kesehariannya hanya berjualan sayur. Uangnya bahkan sempat diambil orang.
Baca SelengkapnyaWalau hidup serba kekurangan, ia tampak selalu tersenyum
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah nenek hampir 100 tahun pungut beras yang jatuh di penggilingan untuk makan.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaTerungkap, berkebun menjadi salah satu kegiatan yang digemari.
Baca SelengkapnyaKisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.
Baca SelengkapnyaWalau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang
Baca Selengkapnya