Penampakan Fosil Semut Purba Raksasa Berukuran Burung Kolibri

Merdeka.com - Jauh sebelum umat manusia ada, bumi dipenuhi oleh beragam jenis binatang berukuran raksasa. Banyak yang mengetahui akan keberadaan binatang seperti dinosaurus hingga mamalia yang memenuhi muka bumi.
Jenis hewan tersebut beberapa masih memiliki ukuran yang besar hingga era saat ini meski mengalami penyusutan. Seperti halnya seekor semut purba yang memiliki ukuran sebesar burung kolibri.
Karakteristik dan ukuran yang berbeda dari semut saat ini menyimpan sisi menarik untuk diketahui. Terlebih banyak ilmuwan yang mencoba meneliti ekosistem dan ciri-ciri fisik dari semut purba.
Sebuah fosil yang ditemukan di negara bagian Wyoming Amerika Serikat memperkuat dugaan semut terbesar di bumi memang dari jenis Titanomyrma. Bagaimana penampakannya? Simak berikut ini.
Semut Purba Raksasa, Seukuran Burung Kolibri
Dokumentasi Simon Fraser University ©2023 Merdeka.com
Mengutip artikel sciencealert, Jumat (10/3), semut purba hidup lebih dari 47 juta tahun yang lalu dan menyerbu hutan prasejarah Amerika Utara secara koloni.
Semut tersebut memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari semut modern saat ini. Menurut keterangan, bahwa semut ini memiliki ukuran raksasa dan bersifat karnivora. Bahkan ratu mereka memiliki ukuran sebesar burung kolibri.
Seperti jenis semut pada zaman sekarang, semut ini bersifat ektotermik atau berarti tidak dapat hidup tanpa panas yang cukup di lingkungan mereka. Ukuran tubuh mereka secara alami menentukan seberapa jauh suhu bisa turun sehingga bisa terus bertumbuh.
Jenis hewan yang mampu mengubah suhunya sendiri biasanya memiliki massa tubuh yang besar dengan kulit yang tipis. Sebaliknya hewan yang perlu menyerap panas dari lingkungannya memiliki kondisi kulit tebal namun massa tubuh yang tipis. Berdasarkan karakter tersebut, semut raksasa hidup di daerah tropis.
Kerabat Dekat Semut Raksasa di Eropa
Dokumentasi Simon Fraser University ©2023 Merdeka.com
Fosil ratu semut purba Wyoming belum lama ini ditemukan dengan ukuran tubuh raksasa. Meski begitu mereka masih kalah besar bila dibandingkan dengan kerabat dekatnya yang ditemukan di Jerman.
Jenis semut purba yang ditemukan di Jerman memiliki massa tubuh sebesar burung wren dengan panjang lebih dari 5 sentimeter. Panjang sayap mereka mencapai 16 sentimeter dan memburu beragam jenis binatang seperti kadal, mamalia, higga burung.
Pertanyaan besar muncul dari para ilmuwan tentang bagaimana para semut raksasa ini bisa melintasi jembatan purba yang pernah menghubungkan Rusia dan Alaska dahulu. Hal itu yang memperkuat dugaan adanya migrasi dari Eropa ke Wyoming.
Para ilmuwan mengatakan bahwa pada saat itu terdapat jembatan darat yang kondisinya dipengaruhi oleh iklim. Bahkan selama priode pemanasan global singkat, gerbang itu terbuka dan memungkinkan banyak organisme berdarah dingin seperti semut pindah dari satu benua ke benua lain.
Penemuan Fosil Ratu Semut Purba
Dugaan adanya kesamaan jenis semut yaitu Titanomyrma membuat para ilmuwan memiliki pendapat adanya kesamaan dengan jenis Titanomyrma di Jerman. Namun peneliti belum dapat memastikan ukuran semut lantaran ditemukan dalam posisi tergencet di sebuah bongkahan.
Lebih lanjut para peneliti dari paleontologi Bruce Archibald dari Universitas Simon Fraser (SFU) mengatakan bahwa ukuran semut di Wyoming berukuran kecil bisa terjadi karena iklim yang lebih dingin dari habitat mereka sebelumnya.
"Jika itu spesies yang lebih kecil, apakah itu beradaptasi dengan wilayah iklim yang lebih dingin dan dengan pengurangan ukuran tubuh dari ukuran raksasa sesuai dengan perkiraan pada 2011 lalu?", tanya ahli dari Universitas Simon Fraser.
Kondisi fosil semut di Wyoming tidak dalam kondisi yang baik sehingga belum dapat dipastikan jenis apa. Namun berdasarkan usianya, fosil itu memiliki kesamaan dengan jenisnya di Eropa.
Para peniliti baru dapat memastikan jawaban jika ada banyak fosil yang ditemukan. Sampai saat ini ekologi Titanomyrma masih tetap tak terungkap.
"Apakah gagasan kita tentang ekologi Titanomyrma, dan penyebaran kehidupan purba ini, perlu direvisi?," tandas Bruce Archibald.
"Untuk saat ini, itu tetap menjadi misteri," pungkasnya. (mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya