Penampakan Keris Raksasa Milik Kebo Iwa, Panglima Perang Bali Ditakuti Gajah Mada

Merdeka.com - Dalam cerita sejarah kerajaan, bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi ketika mendengar nama Kebo Iwa. Ia merupakan sosok panglima perang dari Kerajaan Bali Aga yang memerintah Pulau Bali.
Kebo Iwa juga terkenal sebagai patih yang tak hanya punya kemampuan bertarung tinggi, tetapi juga pintar dalam mengatur strategi perang. Diketahui, jika Kebo Iwa memiliki senjata berupa keris raksasa yang masih ada sampai sekarang. Berikut ulasannya:
Keris Raksasa Kebo Iwa
Youtube/PANDE BALI ©2022 Merdeka.com
Patih Kebo Iwa sendiri sering digambarkan sebagai panglima perang yang memiliki tubuh tinggi besar bak raksasa. Ia dikenal sebagai pelindung dari kerjaaan Bali Aga pada masa lalu.
Kebo Iwa disebut memiliki senjata berupa keris raksasa yang masih ada sampai sekarang. Melansir dari unggahan di kanal Youtube PANDE BALI, membagikan video merekam potret keris raksasa yang disebut memiliki tinggi sekitar tiga meter lebih.
Youtube/PANDE BALI ©2022 Merdeka.com
"Ini namanya Pusaka Mahesasura panjangnya 3 meter 15 (cm). Pusaka ini dulu adalah pusakanya Mahapatih Kebo Iwo," kata seorang pria dalam video.
Dalam video, disebutkan jika keris tersebut dibuat dari abad ke-8 karena bahan pembuatannya dari sisa-sisa meteor yang jatuh dari langit dan tidak ada campuran besi sama sekali. Keris tersebut juga memiliki bentuk dan detail ukiran yang cukup indah.
Youtube/PANDE BALI ©2022 Merdeka.com
Sosok Patih Kebo Iwa
Sebagai panglima perang dari kerajaan Bali Aga, Kebo Iwa dulunya adalah orang kepercayaan dari Raja Sri Ratna Bumi Banten. Sosok Pati Kebo Iwa juga merupakan pahlawan pelindung yang dicintai oleh masyarakat Bali. Menurut legenda, Kebo Iwa mempunyai banyak keistimewaan, salah satunya adalah ia mampu membuat sumur mata air. Hanya dengan menusukkan jari tangannya ke tanah dengan segenap kekuatannya, sumur mata air tercipta. Selain menguasai ilmu perang, Kebo Iwa juga disebut pandai dalam bidang arsitektur. Undagi (arsitek tradisonal Bali) ini membangun berbagai tempat ibadah di Bali dan tak segan-segan mengangkut sendiri batu-batu besar dengan kekuatan fisiknya.Menurut cerita, Kebo Iwa bahkan pernah membuat karya pahatan hanya dengan kuku dan jari tangannya saja. Pahatan tersebut dipersembahkan untuk penghormatan kepada Raja Udayana, Raja Anak Wungsu, Permaisuri, dan Perdana Menteri Raja yang disemayamkan di sana.Karya pahatan yang megah itu diketahui ada di dinding Gunung Kawi, Tampaksiring.
Kerajaan Bali Aga Tentram di Bawah Lindungan Kebo Iwa
Youtube/PANDE BALI ©2022 Merdeka.com
Sosok Kebo Iwa tak hanya terkenal sebagai pelindung kerajaan, ia dan Sri Ratna Bumi Banten juga berhasil memberikan kemakmuran bagi masyarakat Bali. Meski Bali Aga bukanlah kerajaan besar, kemakmuran yang dimiliki oleh kerajaan ini membuat iri kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.Saat diangkat menjadi patih, Kebo Iwa bahkan pernah mengucap janji mengatakan bahwa Bali tidak akan dikuasai oleh siapapun selama ia masih bernafas.
Siasat Gajah Mada
Ternyata, Bali Aga menjadi salah satu kerajaan yang tak bisa diusik oleh kerajaan Majapahit dari tanah Jawa. Bahkan, saat kerajaan tersebut sudah mencapai puncak kejayaannya.
Alasan dari kesulitan Kerajaan Majapahit dalam mengalahkan Kerajaan Bali Aga tak lain adalah Patih Kebo Iwa.Dalam pandangan Maha Patih Gajah Mada, Kebo Iwa adalah sosok panglima perang yang tak hanya punya kemampuan bertarung tinggi, tetapi juga pintar dalam mengatur strategi perang.Dalam kondisi seperti itu, tidak heran kalau Gajah Mada enggan melakukan pertarungan satu lawan satu dengan Kebo Iwa. Sebagai gantinya, Gajah Mada menggunakan kecerdasannya untuk bisa mengalahkan Kebo Iwa.Dia pun berusaha untuk mengundang Kebo Iwa untuk datang ke Jawa dan menyebut ingin menjalin persahabatan antar keduanya. Tak disangka, undangan tersebut merupakan awal mula kehancuran kerajaan Bali Aga.
Bertarung dengan Gajah Mada
Sesampainya di Jawa, Gajah Mada kemudian meminta Kebo Iwa untuk membuatkannya sebuah sumur dengan imbalan bahwa ia akan dikawinkan dengan seorang putri dari Majapahit. Namun, saat Kebo Iwa sedang melakukan proses pembuatan sumur ia justru dikubur hidup-hidup oleh pasukan Gajah Mada. Menariknya, upaya ini ternyata gagal dan Kebo Iwa berhasil keluar dari sumur. Kebo Iwa dan Gajah Mada pun terlibat pertarungan yang begitu sengit dan seimbang. Namun, Kebo Iwa melihat jika ia kalah dari Gajah Mada justru itu akan membantu Nusantara akan lebih mudah untuk bersatu. Oleh karena itu, Kebo Iwa pun disebut memilih kalah dan terbunuh dalam pertarungan itu. Berkat kemenangan ini, Majapahit yang dipimpin oleh Gajah Mada berhasil menyatukan Nusantara dan mewujudkan sumpahnya yang terkenal dengan nama Sumpah Palapa.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya