Pencegahan Anemia yang Bisa Dilakukan, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya
Merdeka.com - Pencegahan anemia bisa dilakukan dengan melakukan beberapa cara, salah satunya memenuhi pola makan dengan gizi seimbang. Anemia sendiri, merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah, yang menyebabkan tubuh tidak mendapat cukup oksigen sehingga membuat penderitanya akan lemah dan lesu.
Sel darah merah sehat (hemoglobin) berperan penting untuk mengikat oksigen untuk membantu sel-sel dalam tubuh berfungsi secara normal. Seseorang bisa menderita anemia jika memiliki kadar hemoglobin di bawah 14 gram per desiliter untuk laki-laki, dan di bawah 12 gram per desiliter untuk perempuan.
Anemia sendiri bisa disebabkan karena beberapa faktor. Untuk mengatasi anemia dan melakukan pencegahan juga tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah anemia? Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat, terutama dalam memastikan kesehatan ibu dan anak. Sebagai garda terdepan, bidan memainkan peran vital dalam mencegah berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia, yang kerap mengintai ibu hamil dan remaja putri.
-
Bagaimana cara mengatasi anemia akut? Secara umum, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain: • Konsumsi suplemen zat besi. Zat besi adalah salah satu bahan penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu protein yang mengikat oksigen pada sel darah merah. Kekurangan zat besi akan mengganggu produksi sel darah merah. Suplemen zat besi bisa membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia akibat kekurangan zat besi.
-
Bagaimana menjaga pola makan sehat? Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal untuk membantu membakar kalori dan menjaga kesehatan tubuh.
-
Bagaimana cara mengatasi anemia pada remaja putri? Pola makan mereka harus dibenarkan. Tablet penambah darah harus dikonsumsi seminggu sekali.
-
Bagaimana kacang panjang mencegah anemia? Kacang panjang merupakan sumber zat besi nabati yang baik, yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen di dalam tubuh.
-
Gimana cara mendapatkan nutrisi seimbang? Kombinasi ketiga makanan ini tidak hanya memberikan energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari, tetapi juga menyuplai nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan otot.
Lantas, bagaimanakah langkah pencegahan anemia yang bisa dilakukan? Berikut ulasan selengkapnya dilansir dari laman Alodokter dan berbagai sumber:
Penyebab Anemia
Tentu saja anemia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Namun, secara garis besar anemia bisa terjadi karena tiga kondisi, seperti:
Jenis-Jenis Anemia
Anemia sendiri bisa dibedakan jenisnya berdasarkan dari penyebabnya:
1. Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi
Anemia bisa disebabkan karena seseorang kekurangan asupan zat besi dalam tubuhnya. Kondisi ini disebut dengan anemia defisiensi zat besi. Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb).
Seseorang dengan kondisi ini, bisa saja karena kurang asupan zat besi dari makanan, atau adanya masalah dimana tubuh tidak mampu menyerap zat besi, karena penyakit seperti celiac.
2. Anemia Karena Pendarahan
Pendarahan besar yang terjadi pada seseorang, juga bisa menjadi penyebab anemia. Penyebabnya bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, peradangan pada lambung, kanker usus, atau efek samping obat, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Selain itu, anemia karena perdarahan juga bisa merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacing tambang yang menghisap darah dari dinding usus.
3. Anemia pada Masa Kehamilan
Pada ibu hamil, tingkat hemoglobin dalam tubuhnya memang bisa dibilang lebih rendah. Namun, kondisi tersebut bisa disebut cukup normal. Padahal, pada saat hamil tubuh membutuhkan hemoglobin yang cukup tinggi. Untuk itu, dianjurkan pada ibu hamil mengonsumsi beberapa makanan yang bisa membantu membentuk zat hemoglobin.
Makanan-Makana itu tentu saja yang memiliki beberapa kandungan dan vitamin seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
4. Anemia Aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang membuat tubuh tidak mampu lagi menghasilkan sel darah merah dengan optimal. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun, serta efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
5. Anemia Hemolitik
Anemia jenis ini bisa diturunkan dari genetik, atau didapat setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, serta efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, dan obat antimalaria. Anemia hemolitik terjadi ketika penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya.
6. Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia)
Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin menjadi lengket dan berbentuk tidak normal, yaitu seperti bulan sabit. Seseorang bisa terserang anemia sel sabit apabila memiliki kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
7. Anemia Karena Penyakit Kronis
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses pembentukan sel darah merah, terutama bila berlangsung dalam jangka panjang. Beberapa di antaranya adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS.
Gejala Anemia
- Lemas dan cepat lelah
- Sakit kepala dan pusing
- Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan
- Kulit terlihat pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Napas pendek
- Nyeri dada
- Dingin di tangan dan kaki
Pencegahan Anemia
Anemia bisa diatasi atau dicegah jika penyebabnya merupakan kondisi khusus seperti hamil, haid, ataupun kekurangan nutrisi. Namun, di beberapa kasus anemia yang disebabkan karena masalah genetik, tidak dapat dicegah kecuali melalui bantuan dokter. Berikut cara melakukan pencegahan anemia yang bukan karena faktor genetik:Perbanyak Makanan Tinggi Zat BesiUntuk anemia yang disebabka karena kekurangan zat besi, Anda bisa mulai mengonsumsi makanan-makanan yang tinggi akan kandungan zat besi. Beberapa makanan kaya zat besi di antaranya daging, ayam tanpa lemak, sayuran berwarna hijau tua, dan kacang-kacangan.Tingkatkan Konsumsi Makanan Tinggi Vitamin CVitamin C dapat membantu penyerapan zat besi agar lebih optimal. Selain mengonsumsi asupan tinggi zat besi, orang yang rentan mengalami anemia juga perlu makan makanan kaya vitamin C. Beberapa buah dan sayur dengan kandungan vitamin C tinggi di antaranya adalah jeruk, stroberi, sampai brokoli.
Perbanyak Asupan Asam Folat dan Vitamin B12
Selain zat besi, tubuh membutuhkan vitamin B12 dan folat untuk memproduksi sel darah merah. Makanan tinggi vitamin B12 di antaranya daging sapi dan ayam, hati, ikan, kerang, susu, telur, sereal, dan biji-bijian. Sedangkan makanan tinggi asam folat (folat) di antaranya bayam, brokoli, asparagus, kacang polong, pisang, sampai jeruk.Hindari Minum Teh dan Kopi saat MakanMengonsumsi teh, kopi, cokelat, dan soda saat makan, membuat tubuh akan sulit menyerap zat besi. Sebab, beberapa minuman itu banyak mengandung kafein. Hindari minum teh, kopi, cokelat, dan soda saat makan atau setelah makan.Atasi Penyebab Kehilangan Banyak DarahPencegahan anemia juga bisa dilakukan dengan cara mengatasi penyebab kehilangan darah jika Anda kerap mengalami pendarahan. Misal, seperti haid yang tidak normal, ataupun masalah pencernaan yang menimbulkan pendarahan. Segeralah konsultasikan ke dokter untuk meminta langkah apa yang harus diambil agar tubuh terhindari dari anemia karena faktor tersebut. Penuhi Gizi SeimbangMenjaga pola makan bergizi seimbang bisa menjadi cara menjaga gaya hidup sehat, termasuk cara mencegah penyakit anemia. Menurut Kementerian Kesehatan, pedoman gizi seimbang kini menggunakan panduan Isi Piringku. Yakni, bagi piring menjadi dua bagian. Lalu, gunakan setengah bagian piring sebanyak 2/3 bagian diisi makanan pokok (nasi, kentang, dll.) dan 1/3 bagian sisa setengahnya diisi lauk. Serta, setengah bagian piring lainnya sebanyak 2/3 bagian diisi sayur dan 1/3 bagian sisa setengahnya diisi buah. (mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan pencegahan ini, ibu hamil dapat membantu menghindari anemia dan memastikan kehamilan yang sehat untuk dirinya dan bayi.
Baca SelengkapnyaPola makan yang baik dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk menjaga berat badan, meningkatkan energi, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan hemoglobin (Hb) merupakan salah satu pemeriksaan rutin yang dilakukan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaMalnutrisi dapat dialami oleh berbagai kelompok usia, mulai dari bayi hingga lanjut usia. Berikut pertanyaan tentang malnutrisi dan jawabannya.
Baca SelengkapnyaGizi seimbang adalah dasar penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Baca SelengkapnyaPenyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenerapkan pola makan dan gaya hidup sehat ini dapat membantu Anda mencegah diabetes dan menjaga kesehatan jangka panjang.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beberapa jenis sayur dan buah dapat membantu produksi pembentukan sel darah dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak karena mempengaruhi mulai nafsu makan, gangguan perilaku, emosi dan motorik anak.
Baca SelengkapnyaPola makan sehat merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi para pekerja kantoran yang menghabiskan sebagian besar dengan tekanan.
Baca SelengkapnyaBerikut ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi konsumsi gula demi hidup yang lebih sehat.
Baca Selengkapnya