Penyakit Rubella Adalah Infeksi Virus Pada Kulit, Ketahui Gejala Hingga Pencegahannya
Merdeka.com - Gangguan kesehatan pada kulit jelas dapat menyebabkan rasa yang tidak nyaman hingga terganggunya aktivitas sehari-hari. Salah satu masalah kesehatan pada kulit tersebut adalah penyakit rubella.
Penyakit rubella dapat dengan mudah ditularkan melalui droplets atau percikan air liur yang dihasilkan oleh penderita penyakit rubella. Lalu bagaimana gejala yang ditunjukkan oleh penderitanya? Simak ulasan yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Penyakit Rubella
-
Kenapa kurap bisa menular? Karena termasuk jamur yang menular, maka infeksi ini dapat menyebar dari satu tempat ke tempat lainnya.
-
Bagaimana Herpes kulit menular? Virus herpes simpleks tipe 1 dan 2 ini tergolong dalam virus DNA. Di mana virus tersebut mudah menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit. Seperti bersentuhan dan berciuman.
-
Bagaimana cara menularkan kurap? Kurap dapat menyebar melalui kontak dengan benda atau permukaan yang baru saja disentuh atau digosok oleh orang atau hewan yang terinfeksi, seperti pakaian, handuk, seprai dan seprai, sisir, dan sikat.
-
Siapa yang rentan terkena penyakit menular? Anak-anak lebih mudah tertular penyakit menular karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sempurna.
-
Bagaimana kusta ditularkan? Bakteri ini dapat menular melalui kontak langsung dengan pasien atau melalui pernapasan, dengan masa inkubasi yang cukup panjang, yakni antara 2 hingga 5 tahun setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.
-
Bagaimana lalat menularkan penyakit? Lalat dikenal sebagai vektor penyakit karena kemampuannya untuk mengangkut dan menyebarkan patogen dari satu tempat ke tempat lain, berpotensi menyebabkan wabah penyakit pada manusia.
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Penyakit rubella merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus rubella. Sama halnya dengan campak, penyakit rubella ini cenderung menyerang anak-anak. Seseorang dapat tertular penyakit rubella apabila menyentuh mulut, hidung, mata, ataupun berinteraksi dengan cairan yang dihasilkan oleh penderita.
Selain itu, ibu hamil juga memiliki risiko untuk tertular penyakit rubella. Apabila seorang ibu hamil menderita penyakit ini maka dapat berakibat fatal sebab kecacatan janin menjadi salah satu dampaknya.
Janin yang dikandung pada penderita penyakit rubella akan berpotensi mengalami Congenital Rubella Syndrome. Penyakit ini adalah kecacatan pada bayi dengan menunjukkan penyakit jantung bawaan, katarak, gangguan pendengaran, gangguan hati serta sumsum tulang belakang.
Dilansir dari Halodoc, berikut beberapa gejala yang muncul pada penderita penyakit rubella.
1. Demam
©2018 Liputan6.com
Penyakit rubella dapat ditandai dengan gejalanya yang khas. Salah satu gejalanya yang khas yakni demam. Meskipun demikian, demam yang dialami oleh penderita penyakit rubella ini masih cukup aman dan tidak berbahaya.
Penderita penyakit rubella biasanya akan mengalami demam ringan yakni pada kisaran 37 hingga 37,8 derajat celcius. Demam ini dapat terjadi dalam kurun waktu 1 hingga 2 hari.
2. Pembengkakan Kelenjar Limpa
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Gejala selanjutnya yang ditampakkan oleh penderita penyakit rubella adalah adanya pembengkakan kelenjar limpa. Pada dasarnya, kelenjar limpa ini berada di leher dan ketiak pada setiap tubuh manusia.
Namun, gejala rubella ini pada umumnya menampakkan pembengkakan pada leher. Belakang atau di belakang telinga.
3. Sakit Kepala
Liputan6.com/iStock ©2020 Merdeka.com
Penyakit rubella juga dapat menyebabkan sakit kepala. Biasanya, gejala ini akan timbul bersamaan dengan demam yang disertai dengan pembengkakan kelenjar limpa di bagian leher atau belakang telinga.
Gejala penyakit rubella ini hampir mirip dengan flu biasa dan campak yakni dengan munculnya gangguan sinusitis. Gangguan sinusitis adalah gangguan yang terjadi pada saluran pernapasan dengan adanya inflamasi atau peradangan pada dinding sinus.
4. Hidung Tersumbat dan Pilek
©©2012 Shutterstock
Selain sakit kepala, penyakit rubella juga dapat menimbulkan hidung tersumbat dan pilek. Sebab, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penyakit rubella juga dapat menyebabkan gangguan pada dinding sinus.
Apabila penderita penyakit rubella telah menunjukkan gejala ini, maka hal ini patut diwaspadai. Selalu terapkan etika bersin dengan menutup hidung menggunakan tisu agar virus rubella tidak mudah menyebar dengan cepat.
5. Berkurangnya Nafsu Makan
©www.sheknows.com
Berkurangnya nafsu makan adalah salah satu gejala dari penyakit rubella. Sebab, beberapa gejala sebelumnya seperti demam, sakit kepala, dan gangguan sinusitis jelas akan mempengaruhi kondisi dan sistem kekebalan tubuh.
Kendati demikian, tetap pastikan bahwa tubuh mendapatkan asupan dan nutrisi yang seimbang guna menangkal virus rubella yang merugikan.
6. Mata Merah
©iStock
Gejala penyakit rubella selanjutnya adalah mata merah. Mata merah ini tidak lain juga disebabkan oleh gejala-gejala lain seperti sinusitis dan demam.
Pada dasarnya, mata memerah juga merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang menjalankan fungsinya untuk menangkal virus rubella dengan semaksimal mungkin.
7. Ruam Bintik Kemerahan Pada Kulit
©2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Penyakit rubella memiliki gejalanya yang khas yakni munculnya ruam bintik kemerahan pada kulit penderita. Ruam kemerahan ini dapat terjadi di kulit wajah, tangan, hingga kaki.
Pada umumnya, ruam kemerahan ini akan terasa sangat gatal dan menghilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 1 hingga 3 hari setelah penderita terpapar virus rubella.
8. Nyeri Sendi
boldsky.com
Penyakit rubella juga menampakkan gejala nyeri sendi dan otot. Pada dasarnya, gejala ini mengindikasikan bahwa sendi dan jaringan di sekitarnya tengah terjadi inflamasi atau peradangan.
Hal ini merupakan respon alamiah dari tubuh untuk melepaskan sel darah putih guna melawan berbagai patogen berbahaya seperti virus rubella yang dapat mengancam tubuh.
Cara Pengobatan dan Pencegahan
Liputan6.com/Chaideer Mahyuddin AFP ©2020 Merdeka.com
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertukaran barang pribadi hingga kebiasaan bercocok tanam bisa sebabkan infeksi kurap.
Baca SelengkapnyaCampak, cacar air dan Rubella memiliki ciri-ciri yang sama, perlu ketelitian dan segera bawa anak ke dokter jika mengalami ruam disertai gejala lainnya.
Baca SelengkapnyaInfeksi ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam merah yang menyakitkan di area leher.
Baca SelengkapnyaPenyakit kulit kurap ini berupa sebuah ruam melingkar yang menyebabkan sensasi rasa gatal.
Baca SelengkapnyaDroplet adalah tetesan kecil dari batuk atau bersin yang mengandung berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit.
Baca SelengkapnyaHerpes merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan munculnya lepuhan berwarna kemerahan berisi cairan pada kulit.
Baca SelengkapnyaKebiasaan bertukar pakaian sering dianggap sebagai hal wajar dan tidak berbahaya. Namun, di balik kebiasaan ini terdapat risiko kesehatan yang tidak disadari.
Baca SelengkapnyaKusta adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, saraf tepi, hingga pernapasan.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi. Gejala awalnya mirip dengan flu, seperti demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Baca SelengkapnyaKucing memiliki risiko persebaran penyakit ke manusia yang perlu kita waspadai.
Baca Selengkapnya