Penyebab Penyakit TBC dan Gejalanya yang Tak Disadari, Kenali Sejak Dini
Merdeka.com - Penyebab penyakit TBC diketahui memang beragam. Tak hanya dari kebiasaan, penyakit TBC tersebut ternyata juga dapat berasal dari orang lain.
Penyakit yang memiliki kepanjangan tuberkulosis ini diklaim merupakan penyakit yang menyerang kebanyakan orang di seluruh dunia setelah penyakit Human Immuno Deficiency Viruses (HIV). Sebab, penyakit TBC ini disinyalir merupakan penyakit yang mudah menular dari manusia ke manusia dengan mudah.
Cara penularan dari penyakit TBC ini diketahui dapat terjadi melalui sentuhan fisik hingga udara. Maka dari itu, penyakit yang satu ini menjadi momok terbesar bagi sejumlah orang yang dekat dengan penderita TBC.
-
Siapa yang terkena dampak terbesar TB di Indonesia? Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan melaporkan lebih dari satu juta kasus TB setiap tahunnya, dengan mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia produktif.
-
Bagaimana TB menyebar? Penyakit ini terutama menyerang paru-paru dan ditularkan melalui udara oleh tetesan kecil yang dilepaskan ketika seseorang yang terinfeksi berbicara, bersin, atau bernapas.
-
Apa yang menyebabkan penularan TBC? TBC adalah penyakit infeksi oleh kuman mikroorganisme atau mikrobakterium tuberkolosis, yang umumnya menular melalui droplet atau percikan.
-
Bagaimana penularan TBC? TBC ditularkan melalui udara, yang berarti Anda dapat terinfeksi M. tuberculosis setelah menghirup udara yang dihembuskan oleh penderita TBC. Penularannya bisa dari: • batuk • bersin • tertawa • menyanyi
-
Bagaimana tuberkulosis menular? Penularan penyakit ini pun bisa menyebar melalui udara.
-
Apa bahaya penyakit TBC? TBC dianggap penyakit serius karena dapat menular serta berbahaya. Bahkan satu penderita TBC mampu menulari hingga 15 orang di sekitarnya yang harus diwaspadai.
Kebersihan diri serta lingkungan pun menjadi salah satu cara yang dapat diandalkan untuk mencegah penyebab penyakit TBC masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan. Lantas, sebenarnya apa saja penyebab penyakit TBC hingga gejalanya yang perlu diketahui sejak dini tersebut?
Simak informasi selengkapnya seperti yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Jenis Penyakit TBC
Sebelum mengetahui penyebab penyakit TBC, ada baiknya bagi Anda untuk mengetahui jenis penyakit TBC terlebih dahulu. Dirangkum dari Liputan6, penyakit mematikan yang satu ini terbagi menjadi dua jenis berdasarkan sistem kekebalan tubuh yang dapat menangkal penyebab penyakit TBC. Dua jenis penyakit tersebut adalah TBC laten dan TBC aktif. Berikut penjelasan selengkapnya:
TBC AktifJenis penyakit TBC yang pertama ini disebut aktif lantaran aksinya yang dapat menularkan kepada orang lain. Hal ini sistem kekebalan tubuh hampir tak bisa menangkal penyebab penyakit TBC yang telah masuk ke dalam jaringan tubuh. Sebagai akibatnya, gejala hingga infeksi penyakit TBC yang dirasakan cukup fatal. Jenis penyakit TBC aktif biasanya dapat terjadi pada minggu pertama setelah penderita terinfeksi.
©2020 Merdeka.com/pixabay
TBC LatenBerbeda dengan jenis penyakit TBC aktif, TBC laten ini pada umumnya masih dapat diatasi dengan cepat. Meski tubuh telah terinfeksi penyebab penyakit TBC, namun bakteri yang berada di dalam tubuh seringkali tidak aktif hingga tak menimbulkan gejala yang berarti. TBC Laten juga kerap disebut sebagai penyakit TBC yang tidak menular, namun dapat berujung pada TBC aktif apabila tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.
Gejala Penyakit TBC
Tuberkulosis memang banyak dikenal melalui gejala utamanya yakni batuk. Namun, ternyata Anda juga dapat mendeteksi penyakit tersebut melalui beberapa gejala yang lainnya. Hal tersebut jelas dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut penjelasan selengkapnya:
Batuk BerkepanjanganGejala pertama yang dapat dirasakan oleh penderita dalam tingkatan infeksi lebih berat adalah batuk yang berkepanjangan. Pada umumnya, batuk sebagai reaksi tubuh terhadap penyebab penyakit TBC tersebut dapat berlangsung hingga lebih dari 2 minggu dan disertai dengan dahak kental hingga darah.
Kehilangan Nafsu MakanSelain batuk, penderita penyakit TBC biasanya juga akan kehilangan nafsu makan secara perlahan. Sebenarnya, hal ini juga merupakan bentuk reaksi tubuh terhadap infeksi yang ditimbulkan oleh penyebab penyakit TBC. Namun apabila tidak segera ditangani, kehilangan nafsu makan ini akan berdampak pada daya tahan tubuh untuk memerangi TBC.
www.telegraph.co.uk
Penurunan Berat BadanKehilangan nafsu makan yang berlanjut dapat mengakibatkan penurunan berat badan pada penderita TBC. Gejala ini secara langsung dapat diamati. Apabila berat badan menurun disertai dengan batuk, maka Anda wajib untuk melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.
KelelahanKelelahan juga dapat menjadi salah satu gejala yang ditunjukkan oleh tubuh. Sebab, penyakit TBC akan menguras energi lantaran sistem kekebalan tubuh yang secara aktif melawan patogen penyebab TBC. Pada umumnya, kelelahan ini dapat terjadi pada penderita meskipun mereka tidak melakukan berbagai aktivitas yang terlalu berat.
Menderita Gangguan TidurGangguan tidur merupakan salah satu gejala dari penyakit TBC. Biasanya, gangguan tidur tersebut disebabkan oleh batuk hingga demam yang terus berlangsung sehingga membuat kualitas tidur dapat terganggu.
Penyebab Penyakit TBC
Secara garis besar, penyebab penyakit TBC adalah bakteri yang disebut dengan Mycobacterium tuberculosis. Jenis bakteri ini diklaim dapat menular dengan cepat melalui udara kotor yang berasal dari semburan air liur penderita saat bersin maupun batuk.
Shutterstock/DJTaylor
Penyebab penyakit tuberkulosis ini dinilai lebih cepat menular pada orang yang memiliki risiko tinggi seperti perokok, pemakai obat-obatan yang disalahgunakan, penderita HIV atau seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah, dan para petugas medis yang sering kontak langsung dengan penderita penyakit TBC.
Cara Mencegah TBC
Cara mencegah penyakit TBC yang paling utama adalah dengan menerapkan pola hidup bersih seperti mengonsumsi makanan sehat hingga berolahraga secara teratur. Selain itu, hindari pula untuk berbagi barang dengan orang lain, misalnya tempat makan dan alat ibadah.
©Shutterstock/Monkey Business Images
Pemberian vaksin pencegah penyakit TBC juga dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen. Vaksin Baciluus Calmette-Guerin (BCG) dapat diberikan kepada bayi, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tuberkulosis merupakan tantangan yang masih dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKelompok rentan TBC, yaitu orang-orang yang memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi penyakit ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaSejumlah temuan arkeolog menunjukkan bahwa beberapa penyakit menular ternyata sudah ada sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaJika Anda mencurigai anak Anda menderita TBC, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMinum air hangat dianggap sebagai salah satu kebiasaan sehat. Padahal, salah konsumsi bisa berdampak buruk.
Baca SelengkapnyaLebih dari 350 juta orang di seluruh dunia menderita hepatitis
Baca SelengkapnyaTBC adalah penyakit infeksi oleh kuman mikroorganisme atau mikrobakterium tuberkolosis, yang umumnya menular melalui droplet atau percikan.
Baca SelengkapnyaTBC adalah penyakit para paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejala penyakit ini harus bisa dideteksi agar segera mendapatkan penanganan.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaAnak-anak rentan terjangkit TB karena sistem imun mereka belum berkembang sempurna.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca Selengkapnya