Sejarah Kostum Santa Claus Berwarna Merah dan Putih, Ternyata Mengalami Evolusi
Perubahan kostum ikonis Santa Claus dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk sejarah, seni, dan budaya populer.
Santa Claus adalah simbol Natal yang terkenal di seluruh dunia, dengan ciri khas jas merah cerah, hiasan bulu putih, sepatu bot hitam tinggi, dan topi pom-pom. Namun, penampilan Santa Claus saat ini tidak selalu seperti yang kita lihat sekarang.
Evolusi kostum Santa Claus mencerminkan pengaruh dari berbagai tradisi, seni, dan budaya populer sepanjang sejarah. Menurut laporan dari CNN pada Selasa (24/12/2024), sosok Santa Claus modern terinspirasi oleh berbagai tokoh historis dan mitologis, termasuk St. Nicholas, seorang uskup Kristen awal; Sinterklaas dari Belanda; Pre Nol dari Prancis; serta Christkindl dari Jerman, yang dikenal di Amerika sebagai Kris Kringle.
-
Dimana Santa Claus diubah tampilannya? Berikut wujud Santa di berbagai negara.
-
Bagaimana Santa Claus muncul? Legenda tentang Santo Nicholas terus berkembang hingga melahirkan sosok Sinterklas yang dikenal luas hingga kini.
-
Siapa yang mengubah tampilan Santa Claus? Berikut hasil karya dari Sudamerian dalam akun Reddit-nya yang menggambarkan Santa Claus.
-
Mengapa tampilan Santa Claus jadi ikon Natal? Santa Claus menjadi sebuah icon dalam setiap perayaan Natal.
-
Apa ciri khas tampilan Santa Claus? Pakaiannya dan topi berwarna merah selalu menjadi ciri khas pada sosok Santa.
-
Kenapa warna merah dipakai di Natal? Simbolisme warna merah dalam perayaan Natal memperlihatkan kehormatan bagi kelahiran Kristus, serta keberanian dalam menghadapi segala rintangan dalam kehidupan.
Proses pembentukan sosok Santa Claus mulai terlihat pada tahun 1820-an melalui karya puisi dan ilustrasi. Salah satu puisi yang sangat berpengaruh adalah karya Clement Clarke Moore berjudul "A Visit from St. Nicholas" yang ditulis pada tahun 1823.
Puisi tersebut memainkan peran penting dalam menciptakan karakter Santa dengan ciri khas jenggot putih, pakaian berbulu, serta kereta luncur yang ditarik oleh rusa. Namun, sampai abad ke-19, penampilan Santa Claus masih beragam.
Gerry Bowler, seorang sejarawan dan penulis buku "Santa Claus: A Biography", menjelaskan, abad ke-19 adalah masa ketika perdebatan tentang seperti apa rupa Sinterklas dan apa yang dikenakannya cukup menonjol.
"Butuh waktu sekitar 80 tahun bagi para seniman Amerika untuk menentukan kostum Sinterklas. Hingga saat itu, Anda dapat mengenakan kostum Sinterklas dalam berbagai warna, jubah, dan variasinya," katanya.
Perkembangan Gaya Santa Claus
Beragam interpretasi awal menampilkan sosok Santa dengan gaya yang bervariasi. Salah satu ilustrasi dari tahun 1864 menunjukkan Santa mengenakan jas kuning dan topi berbulu, sedangkan lukisan minyak yang dibuat pada tahun 1837 menggambarkan Santa dengan jubah merah berbulu.
Pada tahun 1863, kartunis Thomas Nast memperkenalkan penampilan Santa dalam kostum bergaya patriotik yang dihiasi dengan motif bintang dan garis, sebagai dukungan terhadap tentara Union dalam Perang Saudara Amerika. Namun, pada tahun 1881, Nast menggambar Santa dengan jas merah dan sabuk, yang semakin mendekati penampilan Santa yang kita kenal saat ini.
Ilustrasi tersebut kemudian diikuti oleh seniman-seniman seperti Norman Rockwell dan J.C. Leyendecker, yang menggambarkan Santa dengan penampilan ceria dan ikonik dalam sampul "The Saturday Evening Post" pada awal abad ke-20.
Dikaitkan dengan Coca-Cola
Meskipun kostum Santa yang berwarna merah dan putih sering kali dihubungkan dengan kampanye Coca-Cola, sebenarnya kostum tersebut sudah ada sebelum Haddon Sundblom, seorang ilustrator, memperkenalkan versinya pada tahun 1931.
Kampanye dari Coca-Cola tersebut menampilkan Santa sebagai sosok yang ceria dengan pipi merah yang gempal, dan citra ini sangat berpengaruh serta tetap menjadi gambaran Santa yang dikenal hingga kini.
"Saya pikir kebanyakan orang (percaya) bahwa Coca-Cola ada hubungannya dengan terciptanya kostum merah dan putih Santa... Anda tentu melihatnya di seluruh internet," ungkap Bowler.
"Tapi itu tidak benar. Kostum ikonik Santa telah (ditentukan) beberapa dekade sebelumnya," tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Coca-Cola berperan besar dalam mempopulerkan citra Santa, kostum tersebut sudah ada jauh sebelum itu dan telah menjadi bagian dari tradisi yang lebih luas.