Tak Cuma Liga 1 Beberapa Kompetisi ini Terapkan Sistem Tanpa Degradasi, Mana Saja?
Merdeka.com - PSSI secara resmi memutuskan untuk tidak menerapkan sistem degradasi di BRI Liga 1 2022/2023. Kebijakan tersebut menyusul setelah dibatalkannya gelaran Liga 2 musim ini.
Sebabnya adalah karena tidak akan ada tim promosi dari Liga 2 yang akan tampil di Liga 1 pada musim depan. Pada musim depan, komposisi klub yang berlaga akan sama seperti saat ini.
Kebijakan tersebut ternyata menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Terlebih kompetisi di tanah air sering menerapkan kebijakan ini selama satu dekade terakhir. Terbaru, ketika COVID-19 melanda, Liga 1 2020 juga tanpa sistem promosi dan degradasi.
-
Kenapa Persibas dan PPSM didiskualifikasi dari Liga 3? Kedua klub tersebut harus didiskualifikasi dari Liga 3 karena terjadi kerusuhan suporter serta pemukulan kepada pemain klub tamu.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Apa itu BRI Liga 1? Pertarungan di arena BRI Liga 1 2024/2025 telah dimulai. Sebanyak 18 tim akan berjuang untuk meraih posisi terbaik. Kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini resmi dibuka pada 9 Agustus 2024 dengan pertandingan antara Persib Bandung dan PSBS Biak, di mana juara bertahan berhasil meraih kemenangan dengan skor 4-1.
-
Apa itu BRI Liga I? Liga tertinggi sepak bola Indonesia ini akan dimulai pada tanggal 9 Agustus 2024, dengan pertandingan pembuka antara Persib Bandung dan PSBS Biak.
-
Siapa juara bertahan BRI Liga I? Persib Bandung, yang merupakan juara bertahan, berhasil meraih gelar terbaik di BRI Liga 1 2023/2024.
-
Mengapa PSBS Biak main di BRI Liga I? Selain PSBS Biak, terdapat juga Semen Padang dan Malut United yang juga berstatus sebagai tim promosi di Liga 1 tahun ini.
Peraturan peniadaan sistem degradasi dan promosi tak hanya ada di Indonesia. Beberapa kompetisi di negara ini juga menerapkannya. Bukan karena faktor tragedi, namun ada beragam alasan diberlakukannya kebijakan ini. Berikut adalah kompetisi yang dimaksud.
1. Major League Soccer (Amerika Serikat)
Kompetisi elit milik Negeri Paman Sam, Major League Soccer (MLS) ternyata telah lama menerapkan kebijakan ini. Pada dasarnya kompetisi MLS memang diatur berbeda dari aturan kompetisi pada umumnya.
Regulasi di MLS menerapkan sistem waralaba, sehingga tidak ada sistem promosi dan degradasi. Seperti kompetisi bola basket NBA, MLS juga membagi dua wilayah (Timur dan Barat).
Kurangnya peserta dan luasnya wilayah yang menjadi alasan kompetisi ini menerapkan aturan tanpa degradasi di liga.
2. Singapore Premier League (Singapura)
Negara ASEAN ini sangat akrab dengan kebijakan ini. Singapura menerapkan kebijakan tanpa degradasi lantaran kurangnya kepesertaan. Saat ini Singapore Premier League (SPL) diikuti 8 tim.
Bahkan negara ini sempat diikuti juga oleh beberapa tim dari berbagai negara yang berbeda yaitu Sinchi FC (China), Sporting Afrique (Afrika), Super Reds (Korea Selatan), Etoile FC (Prancis), Albirex Niigata (Jepang), DPMM FC(Brunei Darussalam), dan Harimau Muda (Malaysia).
Singapura hanya memiliki satu piramida kompetisi yaitu Singapore Premier League (SPL) dan dua kompetisi periodik lain yaitu Piala Singapura dan Community Shield.
3. A-League (Australia)
Kompetisi asal negeri kanguru A-League juga menerapkan kebijakan serupa. Rancangan A-League dibuat pada 2004 lalu, kala itu hanya ada delapan tim dari kota besar seperti Sydney, Melbourne, dan Selandia Baru.
Pada Juni 2004, ada 20 proposal dari 12 konsorsium yang berebut jatah delapan tim. Akhirnya delapan klub lolos verifikasi untuk kemudian mendapatkan label Founding Clubs.
Hingga saat ini ada banyak klub yang sempat merasakan kompetisi ini. Mereka adalah Adelaide United, the Central Coast Mariners, the Melbourne Victory, the Newcastle Jets, New Zealand Knights (mundur pada musim 2007/2008, the Perth Glory, Queensland Roar (sekarang Brisbane Roar), dan Sydney FC.
Seiring berjalannya waktu, beberapa klub 'mendaftar' untuk bergabung dengan A-League. Hingga kini, ada tambahan dari Macarthur FC, Melbourne City (awalnya Melbourne Heart), Wellington Phoenix, Gold Coast United (mundur pada 2012 dan pindah ke NPL), Northern Queensland Fury (bubar pada 2018), Western Sydney Wanderers, dan Western United.
4. Indian Super League (India)
Tak jauh berbeda dengan Major League Soccer, kompetisi di India juga menerapkan sistem waralaba. Sehingga mereka tidak menerapkan sistem promosi dan degradasi.
Pada musim lalu, Indian Super League (ISL) diikuti oleh 11 tim dan menerapkan format kompetisi pada umumnya, namun mereka menerapkan babak play off untuk menentukan tim teratas yang layak memperebutkan gelar juara.
Empat tim teratas yang lolos ke babak play off akan bertemu dengan sistem Home-Away. Dua tim teratas akan bertemu di babak final untuk menjadi juara di kompetisi tersebut. (mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaLuhut menyampaikan kebijakan pengetatan penyaluran BBM jenis Pertalite ini untuk memastikan program subsidi tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaSehingga masyarakat sakit, baik itu orang mampu atau tidak akan bisa terlayani dimana pun berada.
Baca SelengkapnyaTarif adjustment listrik merupakan ketentuan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi yang dievaluasi setiap tiga bulan secara berkala.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di SPBU Pertamina per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM Pertamina per tanggal 1 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaLalu ada jenis BP Diesel yang sekarang dijual Rp14.860 per liter sebelumnya Rp15.340 per liter, atau mengalami penurunan sebesar Rp480 per liter.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaBenarkah pertalite dihapus pada 17 Agustus? Simak penelusuran
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan dan data lengkap Provinsi dan yang menghapus BBNKB II dan pajak Progresif tahun 2024,disarikan berbagai sumber.Yuk simak!
Baca Selengkapnya