Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hotman Paris Angkat Suara soal Pelajar Bunuh Begal Terancam Hukuman Seumur Hidup

Hotman Paris Angkat Suara soal Pelajar Bunuh Begal Terancam Hukuman Seumur Hidup Remaja di Malang Tusuk Begal Karena Pacar Mau Diperkosa. ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan kasus pembunuhan terhadapbegal motor. Pembunuhan itu terjadi lantaran pelaku yang merupakan seorang siswa SMA berinisial ZA (16), membela pacarnya yang akan diperkosa begal.

Menurut Jaksa Agung ST Burhanuddin, begal yang dibunuh ZA sebenarnya tidak berniat memerkosa korban perempuan alias kekasih ZA. Hal ini dikatakan Burhanuddin dalam rapat dengan Komisi III DPR saat menjawab pertanyaan mengenai peristiwa tersebut.

"Kalau nanti berkasnya secara penuh sebenarnya tidak ada keinginan dari begal itu untuk memerkosa," kata Burhanuddin di gedung DPR, Senin (20/1).

Orang lain juga bertanya?

Tak mau kalah, pengacara kondang Hotman Paris buka suara terkait kasus begal motor yang menyeret siswa SMA ini. Lantas bagaimana tanggapan Hotman Paris? Simak ulasan informasi yang dilansir dari beberapa sumber berikut ini.

Hotman Paris Angkat Suara

Menurut pengakuan Hotman Paris, sudah banyak sekali orang yang menghubunginya untuk memberikan perhatian pada kasus pembunuhan di Malang. Sebelum memberikan tanggapan, pengacara kondang Indonesia ini membeberkan terlebih dahulu jalan kasus tersebut.

"Seorang anak muda didakwa melakukan pembunuhan berencana 340, katanya padahal si laki-laki muda itu membunuh karena membela kehormatan pacarnya yang hendak diperkosa," papar Hotman Paris dalam video yang diunggah di akun Instagram-nya.

hotman paris

Instagram @hotmanparisofficial 2020 Merdeka.com

Seperti yang diketahui publik, siswa SMA telah membunuh seseorang yang diduga sebagai pelaku begal. Hal ini lantaran dirinya mencoba menyelamatkan kekasihnya dari tindakan pemerkosaan yang hendak dilakukan oleh korban.

"Kalau benar faktanya seperti itu, memang sangat dipertanyakan kenapa malah didakwa melakukan pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP," ungkap Hotman Paris.

Akan Bawa Isu ke Forum Nasional

Pengacara kondang Hotman Paris, nampaknya tak main-main membela ZA. Dia mengatakan akan membawa isu ini ke forum nasional.

"Ayok seluruh Rakyat bersuara! Mohon Tim Kuasa Hukumnya hub hotman utk tukar pikiran! Hotman tdk bisa ke Malang karena penuh sidang dan tv shooting tapi Hotman akan membawa issue ini ke forum nasional," tulis Hotman dalam akun Instagramnya.

Penusukan Bukan Karna Terpaksa

Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, aksi penusukkan yang dilakukan ZA bukan dalam keadaan terpaksa. Sebab, siswa SMA ini sudah membawa senjata tajam terlebih dahulu sebelum terjadi aksi penusukkan."Kemudian si anak ini sudah membawa senjata tajam dan itu yang digunakan oleh si anak itu walaupun untuk membela diri dan itu membela diri dalam keadaan tidak terpaksa penuh," ujarnya.

Senjata Tajam yang Jadi Persoalan

Tak ayal, senjata tajam itu lah yang kini menjadi persoalan. Jaksa menilai aksi penusukkan ZA tidak dikategorikan sebagai upaya membela diri secara terpaksa."Dia membela diri memang tidak dalam daya paksa yang penuh karena dia sudah membawa senjata tajam," ujar dia.

Pelaku Tidak di Penjara

Kendati begitu, sidang kasus pembunuhan begal ini segera memasuki tahapan tuntutan. Namun dia bisa memastikan, ZA tidak dimasukan ke dalam penjara.

Dan mohon maaf kami tidak melakukan penahanan kepada anak itu, dan hari Selasa besok ada tuntutannya kami juga akan kembalikan kepada orang tuanya," kata Burhanuddin.

Kilas Balik Kejadian

Pada awalnya, ZA dan kekasihnya sedang berpacaran di lokasi kejadian pada Minggu (8/9/19) sekitar pukul 19.00 WIB. Tak berselang lama, keduanya di hadang oleh empat orang yang memaksa mereka menyerahkan sepeda motor dan handphone. Kala itu, kunci yang masih berada di sepeda motor berusaha diambil paksa oleh pelaku, namun ZA tetap mempertahankan.

Kondisi kian mendesak, ZA lantas mencabut kunci motor sembari berputar ke kiri. Tujuannya agar dia bisa membuka jok. Diketahui, ZA dan pelaku terlibat adu mulut hingga muncul sebuah ancaman pemerkosaan atau menggilir kekasihnya.

Mengambil Pisau di Jok Motor

Begitu mendapatkan kesempatan, ZA langsung mengambil pisau di jok motornya dan secara cepat menusuknya ke arah dada Misnan (35), pelaku begal hingga meninggal dunia. Menurut keterangan ZA, pisau tersebut memang sengaja dibawa dan diletakkan di dalam jok. Bukan tanpa alasan, pisau itu nantinya hendak digunakan untuk kepentingan praktik di sekolahnya.Kasus ini baru terungkap saat ditemukan sesosok mayat yang diduga pencari burung pada Senin (10/9). Diketahui mayat tersebut bernama Misnan. Saat ditemukan di lokasi kejadian, mayat Misnan memiliki luka robek di dada sebelah kiri dan lumuran darah tampak mulai mengering.Setelah diselidiki lebih dalam, Misnan rupanya kawanan begal yang beraksi dengan Rozikin (41), Ahmad (22) dan satu lagi masih menjadi buronan. Tetapi, keduanya telah ditangkap setelah kejadian.

ZA Ditetapkan Sebagai Tersangka

Kini, ZA telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan yang dilakukannya. ZA dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan."Polisi sangat paham dengan motif tersangka penikaman yang menyebabkan matinya orang yaitu dalam rangka membela diri dan kehormatan pacarnya. Namun perlu diingat dan diketahui bahwa sesuai undang-undang yang berwenang memutuskan perbuatannya masuk kategori 'pembelaan diri' sebagaimana dalam Pasal 49 KUHP adalah hakim, bukan penyidik Polri," jelas Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Rabu (11/9).Lebih lanjut, Ujung mengatakan bila pembelaan diri dalam pasal tersebut harus dengan syarat meliputi harus ada serangan lebih dulu dari korban, proporsional antara serangan dan pembelaan diri nonsubstitusi. Artinya tidak ada pilihan lain kala itu selain dibunuh atau membunuh."Itu nanti hakim yang akan mempertimbangkan. Polisi sesuai kewenangannya hanya dapat melakukan proses penyidikan dan memberkas perbuatan materiil dalam perkara ini, dan alat-alat buktinya tentunya dengan memasukkan fakta-fakta sesuai cerita tersangka dan saksi-saksi di TKP sebagaimana latar belakang di atas," urainya.

Terancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

Sidang itu diketuai Hakim Nunik Defiary dengan pembacaan dakwaan dilakukan JPU Kristriawan, ZA dikenakan dengan pasal 340 KUHP, 338 KUHP, 351 KUHP (3) dan UU darurat pasal 2 (1) dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup. Dakwaan itu dibacakan JPU dalam sidang digelar tertutup di Pengadilan Negeri Kepanjen pada Selasa (14/1)."Kenapa tidak jelas? Salah satu contoh ZA dituduh melakukan pembunuhan berencana. Tapi, ZA berboncengan dengan teman perempuannya lalu dicegat begal," kata Kuasa Hukum ZA, Bakti Riza Hidayat kepada awak media seusai persidangan.Pihaknya juga menuding jaksa kurang bisa mengurai secara jelas sebab -akibat proses pembelaan diri ZA yang berujung meninggalnya pelaku begal. Berkaca pada fakta tersebut, masih kata Bakti, seharusnya ZA hanya didakwa pasal 49 dan 50 KUHP, yakni ada satu tindak pidana yang tidak dipidana."Padahal dia (ZA) melakukan itu karena unsur paksaan atau overmacht. Saat itu dia sudah menyerahkan harta bendanya. Tapi si perampok meminta lebih (dengan meminta keperawanan teman wanitanya). Ketika dia berusaha mempertahankan harkat dan martabatnya. Itulah yang kami ingin sampaikan" sambungnya.

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ayah Siswi SMP Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang Datangi Hotman Paris, Ini Harapannya
Ayah Siswi SMP Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan di Palembang Datangi Hotman Paris, Ini Harapannya

Keluarga meminta bantuan hukum karena tak terima tiga dari empat tersangka tidak dilakukan penahanan.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Tersentuh Lihat Ekspresi Pegi di Polda Jabar, Bukan Otak Pembunuhan Vina Cirebon?
Hotman Paris Tersentuh Lihat Ekspresi Pegi di Polda Jabar, Bukan Otak Pembunuhan Vina Cirebon?

Hotman mengaku banyak teka-teki dalam kasus ini yang membuatnya bingung.

Baca Selengkapnya
Respon Cepat Hotman Paris Bantu Kasus Pria Tewas Diduga Diculik & Dianiaya Anggota TNI
Respon Cepat Hotman Paris Bantu Kasus Pria Tewas Diduga Diculik & Dianiaya Anggota TNI

Hotman Paris ikut soroti kasus seorang pria asal Aceh yang diduga tewas usai dianiaya prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
Jerit Tangis Ibunda Imam Masykur, Korban Culik-Bunuh Paspampres Mengadu ke Hotman Paris
Jerit Tangis Ibunda Imam Masykur, Korban Culik-Bunuh Paspampres Mengadu ke Hotman Paris

Hotman sampai saat ini belum mengetahui pasal apa yang secara resmi disangkakan kepada para tersangka. Diantaranya tiga anggota TNI yang ditangani Pomdam Jaya.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Turun Tangan, Senggol Panglima TNI Kasus Paspampres Kejam Aniaya Pemuda Aceh
Hotman Paris Turun Tangan, Senggol Panglima TNI Kasus Paspampres Kejam Aniaya Pemuda Aceh

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea turun tangan usai peristiwa penganiayaan berujung kematian pemuda asal Aceh yang melibatkan tiga orang prajurit TNI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hotman Paris Turun Tangan, Sentil Jenderal Polisi Kasus Pembunuhan Oleh Anak Anggota DPR
VIDEO: Hotman Paris Turun Tangan, Sentil Jenderal Polisi Kasus Pembunuhan Oleh Anak Anggota DPR

Hotman tak segan menyenggol Kapolda Jatim agar turut memberikan atensi terhadap kasus yang diduga melibatkan anak anggota DPR RI itu.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Ungkap Rekaman Pengakuan Arwah Vina Cirebon Bisa Jadi Petunjuk Polisi Tangkap Tiga Buronan
Hotman Paris Ungkap Rekaman Pengakuan Arwah Vina Cirebon Bisa Jadi Petunjuk Polisi Tangkap Tiga Buronan

Hotman yang telah menjadi kuasa hukum keluarga Vina menyebut rekaman itu sebenarnya cocok dengan kronologi pembunuhan Vina dan Eki.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri
TOP NEWS: Fakta Santri Tewas di Kediri, Hotman Paris Turun Tangan | Jokowi Wanti Wanti Semua Menteri

Santri Pondok pesantren di Dusun Mayan, Desa Kranding, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi korban dugaan penganiayaan hingga tewas.

Baca Selengkapnya
Hotman Paris Singgung Kepolisian: No viral No Justice, No viral No Atensi
Hotman Paris Singgung Kepolisian: No viral No Justice, No viral No Atensi

Hotman mengaku mendapatkan banyak pengaduan melalui instagram-nya dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Naik Pitam Kekasih Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Kalau Bisa Nyawa Dibayar Nyawa
Naik Pitam Kekasih Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres: Kalau Bisa Nyawa Dibayar Nyawa

Yuni juga sempat menceritakan kembali kala Imam diculik oleh tiga pelaku.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Hotman Paris Telepon Polda Jabar Tanya Buron Pembunuh Vina Anak Polisi
VIDEO: Tajam Hotman Paris Telepon Polda Jabar Tanya Buron Pembunuh Vina Anak Polisi

Hotman kemudian menanyakan keberlanjutan penangkapan tiga orang pelaku, yang masih berstatus DPO

Baca Selengkapnya
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah

Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.

Baca Selengkapnya