2016, TMAS peroleh laba bersih sebesar Rp 231 miliar

Merdeka.com - Pada 2016, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk, (TMAS) berhasil memperoleh pendapatan sebesar Rp 1,67 triliun atau meningkat 3,12 persen dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar Rp 1,62 triliun. Hal ini didapat seiring dengan kenaikan volume muatan perseroan, dari 284.175 TEUs pada 2015 menjadi 321.402 TEUs pada 2016.
Sementara untuk total aset perseroan hingga akhir 2016 telah mencapai Rp 2,525 triliun atau meningkat sebesar 41,73 persen. Perseroan juga telah menyiapkan belanja modal sebesar USD 10 juta pada 2017.
Dari sisi kinerja, TMAS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 231 miliar, atau turun 27 persen. Penurunan harga rata-rata uang tambang dan peningkatan beban jasa dan beban usaha menjadi faktor penurunan profitabilitas tersebut.
Managing Director TMAS Line, Faty Khusumo mengungkapkan komitmen perseroan akan Tol Laut sudah berhasil tercapai dengan dukungan layanan distribusi yang membentang dari Sabang hingga Merauke dengan 27 port service. Pengembangan National Network merupakan langkah strategis awal yang dilakukan perseroan melalui pembukaan tujuh pelabuhan baru, yaitu Timika, Merauke, Serui, Kumai, Sampit, Malahayati, dan Tual serta tiga layanan rute baru untuk peningkatan frekuensi sepanjang 2016.
"Saat ini, perseroan fokus pada National Network dengan melakukan pembukaan servis pelabuhan baru di wilayah strategis di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan dengan optimal. National Network inilah yang sedang dan akan terus dilakukan oleh perseroan sebagai bentuk kontribusi untuk mewujudkan lebih banyak variasi konektivitas yang tanpa batas dan frekuensi yang tinggi bagi transportasi kargo laut Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (17/4).
Dalam upaya semakin memperluas konektivitas dan peningkatan jumlah jadwal keberangkatan kapal antarpulau, perseroan juga terus melakukan pembukaan rute pelayaran. Sampai dengan Maret 2017, telah dibuka 32 pelabuhan, dengan pengembangan rute Pendulum Service, yaitu Service S4 dan Service A3. Service S4 yang memiliki rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung-Palu-Makassar, dilayani empat buah kapal, dan Service A3 yang memiliki rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Ambon, akan dilayani oleh tiga buah kapal mulai di akhir kuartal I-2017. Untuk menjangkau wilayah Papua, TEMAS Line juga telah menjadikan Ambon sebagai pelabuhan hub, sehingga distribusi barang-barang ke Papua semakin lancar.
Pada Maret 2017, total armada yang dimiliki oleh emiten dengan nama TMAS ini adalah 34 armada dengan total kapasitas 25.785 TEUs, dan berencana menambah kapal sebanyak dua unit dengan target kapasitas hingga 30.783 TEUs, dan pembukaan sembilan pelabuhan baru lagi sehingga menjadi 50 pelabuhan pada akhir 2017.
"Dengan konektivitas yang semakin kuat dan terintegrasi, serta lead time yang relatif kecil sehingga waktu pendistribusian barang-barang akan semakin singkat. Ini sesuai dengan misi kami dalam menyediakan jasa pelayaran di Indonesia yang inovatif, kompetitif dan andal, serta senantiasa memberikan pelayanan yang profesional kepada pelanggan, sehingga memberikan keuntungan optimal bagi stakeholder," jelasnya.
Secara umum, industri pelayaran sedang mengalami tantangan yang cukup berat. Namun demikian, emiten masih tetap yakin dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia yang dipacu oleh pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang secara luas menjangkau hingga ke pelosok daerah.
"Dengan kondisi ekonomi yang semakin membaik pada tahun ini, kami optimistis dapat mempertahankan kinerja secara positif dengan memasang target laba bersih sebesar Rp 200 miliar pada 2017," kata Direktur TMAS Harry Haryanto.
Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen, dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Maluku dan Papua tercatat sebesar 13 persen. TMAS melihat bahwa proyek-proyek pengembangan infrastruktur secara luas dan ditambah dengan populasi penduduk Indonesia yang sangat besar, tentu saja memerlukan jalur pendistribusian barang yang menyeluruh, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang dihubungkan oleh lautan.
"TMAS optimistis dengan kapasitas armada yang ada, dalam beberapa tahun ke depan akan signifikan menggenjot pendapatan perseroan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya