2017, Peruri target cetak 15,4 miliar uang kertas dan logam

Merdeka.com - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), komitmen di tahun 2017 ini mampu mencetak 12.9 miliar bilyet uang kertas dan 2.5 miliar keping uang logam. Angka tersebut meningkat di mana pada tahun 2016 Peruri mencetak 2.1 miliar keping uang logam.
"Saya rasa tercapai dan target yang dilakukan penyesuaian kita bisa selesaikan termasuk kita mendukung kelancaran launching NKRI Desember lalu," ujar Direktur Umum Peruri Prasetio di Karawang, Rabu (18/1).
Menurutnya, target pencetakan uang di tahun 2017 juga diiringi dengan harapan positif terhadap pendapatan yang diperoleh Peruri. Dia menyebut, setidaknya di tahun ini pendapatan Peruri tumbuh 50 persen.
"Pertumbuhan kita per tahun 22 persen, di tahun 2016 revenue Rp 2,5 triliun. Tahun ini mudah mudahan akan tumbuh 50 persen. Kurang lebih ke depan kita bisa capai Rp 4 triliun," imbuhnya.
Sejauh ini, imbuh Prasetio, 90 persen pendapatan terbesar Peruri ada di dalam negeri ketimbang di luar negeri. Di mana 60 persen dari pendapatan tersebut berasal dari sektor pencetakan uang, sisanya dari non tunai.
Sementara 10 persen pendapatan dari perusahaan pelat merah ini berasal dari pihak swasta. "Dari swasta masih small lah hanya 10 persen saja," jelas Prasetio.
Terkait bahan baku untuk Rupiah, Prasetio mengakui Indonesia masih mengimpor barang bakunya. Dia menilai hal itu wajar saja mengingat Indonesia belum siap menghasilkan bahan berkualitas untuk uang Rupiah.
Namun, dia enggan merinci berapa banyak Indonesia mengimpor bahan bakunya dan lagi-lagi menyerahkan sepenuhnya ke BI.
"Kalau kertas kami memperoleh dari Bank Indonesia sehingga kebijakan pengadaan kertas kami tidak dalam posisi memberikan kejelasan. Kita supplied availability kertas dari BK. Komposisi lokal juga kebijakan bank Indonesia. Kalau (membahas bahan baku) impor atau lokal nomor 2 yang penting kualitas dulu karena panglimanya kualitas," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya