Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

2018, anak usaha RNI targetkan omzet hingga Rp 4 triliun

2018, anak usaha RNI targetkan omzet hingga Rp 4 triliun Bantuan pangan non-tunai 2017. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Rajawali Nusindo, menargetkan omzet layanan distribusi dan penjualan yang dilakukan perusahaan mencapai Rp 4 triliun pada 2018. Dengan sejumlah upaya mulai dari pengembangan sistem teknologi informasi dan program bantuan pemerintah diharapkan menjadi kontributor target tersebut.

Direktur Utama Rajawali Nusindo Sutiyono di Jakarta, Sabtu (27/1) malam, mengatakan layanan operasional dan non operasional berbasis IT diharapkan dapat mendorong pendapatan hingga 10 persen karena adanya kecepatan pelayanan.

"Kecepatan ini akan menunjang one day service (layanan satu hari). Itu akan mendorong pendapatan, bisa mendorong hingga 10 persen," ujarnya seperti dikutip Antara, Minggu (28/1).

Perusahaan pelat merah itu, lanjut Sutiyono, juga mendapat penugasan dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) khusus di wilayah Jawa pada 2018. Program tersebut diharapkan dapat menambah omzet penjualan hingga sekitar Rp 400-500 miliar.

Dalam program tersebut, Rajawali Nusindo diberi tugas menyalurkan 1 juta paket BPNT di Pulau Jawa yang terdiri atas beras dan telur. Rencananya, dalam program tersebut, nantinya perusahaan itu akan membawa produk konsumer lain produksi RNI untuk bisa dipasarkan di kawasan penyaluran bantuan.

"BPNT itu kan sudah ditentukan jenisnya beras dan telur. Nanti setelah itu dibawa, kami bisa bawa juga produk lain seperti minyak dan gula. Diharapkan dapat mendorong pendapatan kami," katanya.

Sutiyono menjelaskan, program bantuan pangan baik yang terprogram seperti BPNT maupun yang tidak terprogram seperti bantuan permintaan Presiden Jokowi dalam kunjungan pada momentum tertentu diharapkan dapat menjadi tambahan pendapatan perusahaan. Sebab pada 2017 lalu, perusahaan meraih tambahan pendapatan sekitar Rp 800 miliar dari program pembagian sembako yang dilakukan Presiden Jokowi pada bulan Ramadhan.

"Jadi dari capaian pendapatan pada 2017 sebesar Rp 3,6 triliun, itu sebenarnya ada beberapa penambahan sampai Rp 800 miliar. Kami yakin 2018 akan ada lagi. Kami harap bisa lebih dari target," ujarnya.

Sutiyono menambahkan, perusahaan berhasil melewati target omzet penjualan sebesar Rp 3,6 triliun, dari target Rp 3,5 triliun pada 2017. Capaian tersebut juga menorehkan rekor sebagai capaian tertinggi selama perusahaan berdiri dengan perolehan laba sebesar Rp 76 miliar, meningkat dibanding perolehan laba 2016 sebesar Rp 42 miliar dan 2015 Rp 16 miliar.

"Ini adalah pencapaian laba tertinggi selama berdiri. Dulu pernah 1999 labanya Rp 64 miliar, tapi terus turun sekarang naik terus," tukasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP