Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

350 Ton Beras Bulog Diselewengkan Hingga Dijual Mahal

350 Ton Beras Bulog Diselewengkan Hingga Dijual Mahal Penyelewengan 350 ton Beras Bulog di Banten. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepolisian Daerah Banten (Polda Banten) mengamankan sebanyak 350 ton beras milik Perum Bulog, yang sudah dikemas ulang menggunakan kemasan premium. Selain itu, juga diamankan 7 tersangka pelaku penyelewengan pendistribusian beras Bulog.

"Ada 7 tersangka yakni HS (36), AL (58), BR (31), FR (42), KM (66) dan IG (30). Ada 5 tempat yakni di Lembak, Cilegon, Serang Kabupaten, Serang Kota dan Pandeglang," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto, dalam acara konferensi pers Dugaan Penyimpangan Distribusi Beras, Banten, Jumat (10/2).

Kepala Polda Banten Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan, ada 350 ton beras Bulog yang sudah di repacking dan belum, 6 mesin jahit, 8.000 karung bekas, 10 ribu karung beras premium, 50 bundel nota penjualan.

"Motif untuk mencari keuntungan pribadi, modus repacking beras Bulog ke beras premium. Jual beras Bulog di atas harga eceran," ujar Rudy.

Akibat perbuatan tersebut, tersangka terjerat pasal 62 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pidana 5 Tahun atau Denda 2 miliar dan Pasal 382 KUHP.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut tersangka menjual beras tersebut dari harga Bulog dibanderol Rp 8.300 per liter menjadi harga premium Rp 11.800 per liter hingga Rp 12.000 per liter.

"Beras Bulog langsung diganti bajunya (kemasannya) dijual dengan harga premium rata-rata Rp 12.000 per liter. Masalah pangan jangan main-main, masih relatif ringan dampak ini sangat berat karena ini masalah kehidupan, masalah perut masyarakat nah ini harus kita sigapi," kata Budi.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP