4 Alasan Investasi di Reksa Dana Menarik Saat Pandemi
Merdeka.com - Di tengah pandemi yang terjadi, masyarakat kini semakin menyadari pentingnya berinvestasi. Pandemi yang membatasi ruang gerak masyarakat membuat banyak dari mereka yang mengalokasikan budget traveling-nya untuk berinvestasi.
Hal ini didukung oleh data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada akhir Juni 2021, yang mencatat lebih dari 9,3 juta Nomor Tunggal Identitas Pemodal alias Single Investor Identification (SID) baru yang terdaftar di KSEI.
Meskipun begitu, sayangnya data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap produk keuangan Indonesia saat ini masih rendah, terutama untuk produk pasar modal seperti saham, reksa dana, dan obligasi atau surat berharga negara (SBN).
-
Mengapa investasi penting untuk Gen Z? Untuk melindungi keuangan di masa depan, sangat penting untuk mulai merencanakan keuangan sejak dini.
-
Mengapa penting untuk mempelajari cara berinvestasi? Karena inflasi mengikis nilai uang dari waktu ke waktu, sangat penting untuk mempelajari cara berinvestasi dengan benar sehingga simpanan Anda dapat mengimbangi, atau idealnya mengalahkan pasar.
-
Apa pelajaran penting dalam investasi? Salah satu pelajaran paling penting dari seseorang sekalibernya, yang telah mencapai kesuksesan monumental di pasar, adalah bahwa seseorang tidak boleh mencoba memprediksi pasar.
-
Kenapa orang masih belanja di masa sulit? Fenomena ini dikenal dalam ilmu ekonomi sebagai Lipstick Effect. Lipstick Effect merujuk pada kecenderungan masyarakat untuk tetap membeli barang-barang yang dianggap mewah meskipun di tengah kondisi ekonomi yang mencekik.
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
Padahal, investasi di pasar modal bisa membuat kita cuan. Terlebih, saat ini investasi juga semakin mudah diakses oleh siapa pun. Dengan modal Rp100.000, melalui Aplikasi digibank by DBS siapa pun sudah bisa mulai berinvestasi sejak dini.
Menyadari ketertarikan terhadap investasi yang meningkat di kalangan masyarakat, salah satunya melalui investasi reksa dana. Adapun 5 alasan berinvestasi reksa dana online adalah sebagai berikut seperti dikutip dari siaran pers PT Bank DBS Indonesia, Jumat (15/7):
1. Beli, Jual, dan Switch Investasi Bisa Online
Jika sebelumnya nasabah harus berpindah dari bank ke platform jual beli saham reksa dana online, memangkas alur tersebut sehingga kini nasabah dapat langsung melakukan jual, beli, dan switch investasi secara mudah hanya dengan satu aplikasi.
Melalui aplikasi sebelum memutuskan untuk membeli, menjual, ataupun switch investasimu, kamu akan mendapat informasi lengkap setiap produk, berupa prospektus dan ringkasan informasi reksa dana, serta syarat dan ketentuan dari bank.
Apabila tingkat risiko produk lebih tinggi daripada profil risikomu, maka kamu akan mendapatkan pop up notifikasi yang menginformasikan perbedaan risiko tersebut. Setelah mempertimbangkan kesesuaian risiko produk dengan profil risikomu, kamu dapat memutuskan untuk tetap melanjutkan transaksi.
2. Mudah Pilih Kategori Reksa Dana dengan Kinerja dan Scoring Terbaik
Bagi kamu yang baru memulai untuk berinvestasi tentu perlu berhati-hati dan memahami produk investasi mana yang aman untuk mengelola keuanganmu, termasuk reksa dana. Maka dari itu, kamu perlu melihat daftar reksa dana mana saja yang menunjukkan kinerja terbaik selama satu tahun terakhir, sampai tanggal tertera atas produk reksa dana yang dijual.
Selain itu, supaya tetap up to date kamu juga bisa melihat daftar reksa dana berdasarkan hasil pembelian terbanyak oleh nasabah selama satu bulan terakhir sampai tanggal tertera atas produk reksa dana yang dijual.
Agar lebih aman, kamu juga bisa melihat reksa dana mana yang memiliki scoring terbaik melalui daftar reksa dana yang berdasarkan scoring produk yang diterbitkan oleh PT Infovesta Utama, sebuah perusahaan riset dan teknologi independen yang memberikan solusi bagi pasar modal dan disesuaikan dengan kebutuhan PT Bank DBS Indonesia. Scoring produk ini berdasarkan penilaian selama satu tahun dan proses penilaiannya dilakukan secara berkala setiap bulan.
3. Kini Membeli Saham Secara Berkala Bisa Lebih Fleksibel
Jika ini pembelian pertamamu, maka kamu perlu daftar Single Investor Identification atau SID. Untuk registrasi, kamu bisa langsung klik di aplikasi dan tunggu email konfirmasi maksimal 2x24 jam. SID atau nomor ID investasi ini penting karena merupakan nomor bukti bahwa seseorang resmi terdaftar sebagai investor pasar modal dan menjadi salah satu syarat utama untuk kamu berinvestasi Surat Berharga Negara. Setelah mendapat SID, kamu bisa melakukan pembelian melalui aplikasi dengan memilih reksa dana kemudian pilih pembelian berkala tanpa harus mendaftar lagi saat melakukan pembelian berikutnya. Selain itu, kamu juga bisa dengan mudah mengubah nominal investasi reksa dana per bulan dan tanggal pendebetan langsung di aplikasi. Di sana kamu juga bisa melihat informasi lengkap terkait transaksi reksa dana kamu serta dokumen reksa dana lainnya. 4. Bisa Mulai Investasi dari Rp100.000 untuk Pemula Ingin mempelajari lebih lanjut terkait investasi reksa dana tapi masih ragu untuk berinvestasi dengan jumlah besar? Jangan takut, melalui digibank reksa dana kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp100.000. Dengan begitu kamu bisa lebih lega untuk belajar investasi reksa dana tanpa takut rugi bandar. (mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya, setiap lima tahun, generasi milenial memanfaatkan uang tabungan mereka untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaMengatur keuangan secara ketat menjadi hal wajib sepanjang Anda masih memiliki pendapatan tetap.
Baca SelengkapnyaAplikasi tersebut dirancang untuk menjawab dua tren terkini, yakni meningkatnya jumlah investor reksa dana.
Baca SelengkapnyaReksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang populer.
Baca SelengkapnyaHal itu akan lebih bermanfaat dibandingkan membeli barang-barang yang dirasa hanya ingin dipakai dalam waktu sekejap saja.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai studi PWC terkait kontribusi Traveloka di industri pariwisata.
Baca SelengkapnyaSelagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaSurvei Indonesia Millennial and Gen Z Report 2024 mencatat bahwa 82 persen milenial dan 81 persen gen Z rutin berolahraga.
Baca SelengkapnyaSecara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaStudi tersebut mengatakan generasi muda menerima cek stimulus yang lebih besar selama pandemi
Baca Selengkapnya