Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Pokok Masalah Jiwasraya, dari Rekayasa Saham Sampai Imbal Hasil Tak Masuk Akal

4 Pokok Masalah Jiwasraya, dari Rekayasa Saham Sampai Imbal Hasil Tak Masuk Akal Direktur Utama PT Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, blak-blakan mengenai mengapa Jiwasraya sudah bermasalah sejak lama. Perusahaan pelat merah ini dikatakannya secara fokus bisnis sudah salah, khususnya dalam penjualan produk.

Situasi ini diperparah dengan penerbitan produk Savings Plan yang menawarkan guaranteed return 9-13 persen selama 2013 hingga 2018 dengan periode pencairan setiap tahun. Hal ini yang dianggap Hexana produk yang tidak masuk akal.

"Return yang dihasilkan Jiwasraya Saving Plan saja lebih besar dibandingkan tingkat bunga deposito, bond yield dan lainnya. Logikanya saja sudah tidak masuk," kata dia pada Jumat kemarin.

Mengutip gambaran kondisi perusahaan yang dikeluarkan Jiwasraya, Sabtu (28/12), akar masalah utama memang terletak pada produk tradisional dengan skema garansi tinggi jangka panjang, serta produk Saving Plan dengan guaranteed rate di atas suku bunga perbankan.

Situasi tersebut diperparah dengan investasi yang bersifat high risk dan return financial instrument yang berpengaruh terhadap menurunnya tingkat kepercayaan pemegang polis. Itu kemudian menyebabkan harga financial instrument dan likuiditas pasar turun, sehingga pencairan investasi bermasalah.

Akibatnya, penundaan pembayaran polis jatuh tempo serta adanya potensi operasional perusahaan akan selalu merugi di tahun-tahun berikutnya. Dalam laporan tersebut, disimpulkan setidaknya ada empat permasalahan yang membuat kinerja perseroan menjadi negatif.

Pertama, kesalahan pembentukan harga produk atau mispricing, seperti produk tradisional berskema garansi jangka panjang (sampai dengan 14 persen net) dan Savings Plan yang memiliki guaranteed return 9-13 persen pada periode 2013-2018.

"Dengan guaranteed return yang ditawarkan dan saat ini lebih tinggi dari pertumbuhan IHSG dan yield obligasi serta dapat dicairkan setiap tahun, Jiwasraya terus terkena risiko pasar," tulis laporan tersebut.

Kedua, lemahnya prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi di mana Jiwasraya banyak melakukan investasi-investasi pada high risk asset untuk mengejar high return.

Seperti saham sebesar 22,4 persen (Rp5,7 triliun) dari jumlah aset finansial, tapi hanya ditempatkan 5 persen di saham LQ45 atau saham yang likuid. Lalu reksadana 59 persen (Rp14,9 triliun), di mana hanya 2 persen saja yang dikelola top tier manajer investasi Indonesia.

Ketiga, adanya rekayasa harga saham (window dressing) lewat masifnya jual-beli saham dengan dressing reksadana. Modusnya, saham yang overprice dibeli oleh Jiwasraya kemudian dijual pada harga negosiasi (di atas harga perolehan) kepada manajer investasi, untuk kemudian dibeli oleh Jiwasraya.

Keempat, tekanan likuiditas dari produk Savings Plan. Itu kemudian berdampak terhadap penurunan kepercayaan nasabah yang menyebabkan merosotnya penjualan. Jiwasraya juga tidak memiliki backup asset yang cukup untuk memenuhi kewajiban sehingga terjadi kasus gagal bayar.

Kondisi tersebut lantas berakibat pada dua hal, yakni tekanan likuditas dan melemahnya solvabilitas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.

Dalam kasus tekanan likuiditas, mayoritas aset investasi yang dimiliki saat ini tidak memiliki nilai dan illiquid, diberhentikannya skema Saving Plan sehingga penerimaan premi turun, menurunnya pendapatan investasi, serta meningkatnya nilai klaim dan manfaat.

Sementara melemahnya solvabilitas tercermin dalam nilai aset Jiwasraya yang tidak sesuai dengan nilai pasar, sehingga harus dilakukan impairment asset, ekuitas negatif sebesar Rp23,9 triliun dan rasio solvabilitas atau Risk Based Capital (RBC) negatif sebesar 805 persen per September 2019, tambahan admitted asset untuk mencapai RBC minimal 120 persen, hingga pembentukan cadangan (liabilitas understated) aset belum dilakukan impairment (overstated).

Kementerian BUMN Heran Jiwasraya Nekat Sponsori Manchester City Saat Keuangan Buruk

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan keheranan ketika perusahaan asuransi Jiwasraya nekat mengubah laporan keuangan demi menjadi sponsor salah satu klub sepakbola, Manchester City. Padahal, menurut Arya, kinerja Jiwasraya sudah "jelek" dan harusnya tidak melakukan hal demikian.

"Kalau kita lihat posisi (laporan keuangan) 2014 posisi Jiwasraya jelek. Dia masih bisa backup dirinya jadi sponsor klub Manchester City," ujar Arya di Kementerian BUMN, ditulis Jumat (27/12).

Dia juga mempertanyakan langkah perusahaan yang seharusnya pembayaran klaim nasabah menggunakan hasil investasi, bukan dari premi-premi nasabah yang baru. "Itu namanya gali lubang tutup lubang," imbuhnya.

Menurutnya, agar operasional Jiwasraya bisa terselamatkan, maka jalan keluarnya adalah membentuk holding BUMN asuransi yang sedang diproses dan ditargetkan selesai pada kuartal 1 atau 2 tahun depan. Kemudian, alternatif lainnya adalah menjual aset keuangan perusahaan terutama saham dengan nilai undervalue.

"Kita akan jual aset saham undervalue, itu nilainya bisa Rp5 triliun ke atas. Kita harapkan Rp5,6 triliun atau hampir Rp6 triliun," ujarnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indah Permatasari Istri Arie Kriting Buka Usaha Hewan Sapi 'Saya Sekarang Jadi Juragan Sapi'
Indah Permatasari Istri Arie Kriting Buka Usaha Hewan Sapi 'Saya Sekarang Jadi Juragan Sapi'

Indah Permatasari bersyukur jika penjualan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Tak Kuat dengan Tekanan Hidup di Jakarta, Pria Cilacap Ini Pilih Pulang Kampung dan Buka Usaha Mesin Penetas Telur
Tak Kuat dengan Tekanan Hidup di Jakarta, Pria Cilacap Ini Pilih Pulang Kampung dan Buka Usaha Mesin Penetas Telur

Hidup dengan banyak uang di Jakarta rupanya tak membuat Widodo merasa bahagia karena hari-harinya dipenuhi dengan tekanan pekerjaan

Baca Selengkapnya
Lima Rahasia Sukses Pengusaha Bangun Bisnis Hingga Akhirnya Hidup Kaya Raya
Lima Rahasia Sukses Pengusaha Bangun Bisnis Hingga Akhirnya Hidup Kaya Raya

Aktivitas produktif membuat pengusaha selalu tetap jadi terdepan secara kesiapan dan meningkatkan potensi sukses.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Kaya Raya Angkut Kursi Sendiri Usai Didudukinya, Nolak Dibantu Dibawakan Meski Dibujuk 'Saya Masih Kuat Kok'
Pengusaha Kaya Raya Angkut Kursi Sendiri Usai Didudukinya, Nolak Dibantu Dibawakan Meski Dibujuk 'Saya Masih Kuat Kok'

Begini reaksi pengusaha tajir tolak dibawakan kursi meski dibujuk untuk dibantu.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Jalani Hidup Susah Selama 21 Tahun Demi Pensiun Dini, tapi Ujungnya Malah Sia-Sia
Pria Ini Jalani Hidup Susah Selama 21 Tahun Demi Pensiun Dini, tapi Ujungnya Malah Sia-Sia

Pria ini tinggal di asrama perusahaan dan menggunakan perabotan bekas. Tidak itu saja, dia juga membatasi makannya dengan seirit mungkin.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil

Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.

Baca Selengkapnya
Karier Terhenti karena Cedera, Mantan Pesepak Bola Ini Banting Setir Jual Pakaian, Bisnisnya Pernah Nyaris Bangkrut Sisakan Satu Karyawan
Karier Terhenti karena Cedera, Mantan Pesepak Bola Ini Banting Setir Jual Pakaian, Bisnisnya Pernah Nyaris Bangkrut Sisakan Satu Karyawan

Ia bahkan pernah mengajak karyawannya menjual opak karena bisnis pakaiannya tak jalan.

Baca Selengkapnya