5 Fakta di Balik Heboh Saldo Rp0 Nasabah Bank Mandiri
Merdeka.com - Sejumlah nasabah Bank Mandiri di Pekanbaru mengalami kehilangan saldo dan hanya tersisa Rp0. Mereka langsung berbondong-bondong mendatangi Kantor Cabang Mandiri Weekend di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Riau Sabtu (20/7).
Andika (37), salah satu nasabah Bank Mandiri mengatakan, dia kehilangan saldo Rp15 juta di rekeningnya. Andika bersama istrinya langsung mendatangi kantor Mandiri untuk menanyakan kejadian yang dialaminya.
"Saat saya transaksi mengambil duit jam 8 pagi tadi, atau tarik tunai, langsung muncul tulisan saldo tidak mencukupi. Saya kaget, saya cek saldo saya tinggal nol," kata Andika.
-
Mengapa saldo nasabah BRI bisa raib? Kejahatan perbankan pun dapat terjadi karena data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi dan rahasia dikirimkan melalui SMS.
-
Kenapa Bank Mandiri siapkan uang tunai di Bali? Langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang, terutama pada masa pembayaran gaji dan THR ASN.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Kapan Bank Mandiri siapkan uang tunai? Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat Bali dan Nusa Tenggara selama 22 hari ke depan, yaitu pada 26 Maret – 16 April 2024 saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sekitar Rp. 1,15 triliun.
-
Apa yang disiapkan Bank Mandiri di Bali untuk Lebaran? Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat Bali dan Nusa Tenggara selama 22 hari ke depan, yaitu pada 26 Maret – 16 April 2024 saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sekitar Rp. 1,15 triliun.
-
Bagaimana Bank Mandiri distribusikan uang tunai? Guna mendukung penyaluran uang tunai ke masyarakat, kami juga telah mengoptimalisasi pengisian 12.874 mesin ATM/CRM Bank Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia sejak awal bulan ini hingga saat libur Lebaran,' katanya.
Padahal, kata Andika, saldo di Mandirinya ada Rp15 juta. Dia menanyakan ke satpam perihal uangnya tersebut.
"Satpam bilang ke saya, katanya ada gangguan sistem. Dan tadi ada banyak nasabah yang mengadu, sebagian nasabah yang datang ke Bank Mandiri ini saldonya tinggal nol," ucap Andika.
Pantauan merdeka.com, puluhan warga Pekanbaru terlihat mengantre untuk menanyakan saldo yang hilang. Tampak wajah kecewa dan sedih dari raut wajah mereka.
"Tinggal sisa nol, saldo saya awalnya Rp20 jutaan," kata seorang pria sambil berlalu pergi dari kantor Mandiri.
Salah seorang satpam Bank Mandiri, Chairul Anwar saat ditemui mengatakan, pimpinan mereka sedang tidak berada di kantor. Dia menyebutkan, saat ini jaringan Bank Mandiri memang sedang terjadi gangguan.
"Sedang mengalami gangguan IT dari Mandiri pusat. Memang terjadi sejak tadi malam," jelas Chairul.
Chairul menyebutkan, ada beberapa nasabah yang mendatangi dan menanyakan hal yang sama kepadanya. Dia juga sudah mendapat perintah dari pimpinannya untuk menjelaskan gangguan jaringan yang dialami Bank Mandiri kepada nasabah.
Kondisi ini sempat membuat heboh masyarakat. Berikut merdeka.com merangkum 5 fakta heboh saldo Rp0 nasabah Bank Mandiri.
Dipicu oleh Gangguan Sistem
Bank Mandiri mengungkap penyebab terjadinya gangguan sistem yang menyebabkan adanya perubahan saldo pada data 10 persen nasabahnya. Hal ini disampaikan oleh Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas.
Perubahan tersebut terjadi saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari. Namun pada kali ini, terjadi error pada data saldo 10 persen nasabah Bank Mandiri.
"Hasil investigasi sementara, semacam defect di hardware, salah satu hardware. Memory defect lah. Jadi dia tidak bisa, error. Jadi saldo-saldo ketukar antara nasabah A, nasabah B," kata dia, di Plaza Mandi, Jakarta, Sabtu (20/7).
Pihaknya memperkirakan gangguan sudah terjadi sejak dini hari. Hanya memang komplain baru muncul di pagi hari, ketika masyarakat mulai ramai melakukan transaksi.
"Ini kalau secara teknis. proses backup itu akhir hari, Tengah malam. Mungkin jam dua pagi (dini hari) sebetulnya masalah ini sudah terjadi," jelasnya.
"Tetapi mungkin orang tidak bertransaksi di jam-jam tersebut jadi masalah ini. Baru sekitar jam 8 pagi mulai banyak yang komplain (ke Bank Mandiri)," tandasnya.
Imbau Tak Gunakan M-banking Sementara
Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan pihaknya sedang melakukan perbaikan pasca gangguan sistem yang menyebabkan perubahan nilai saldo 10 persen nasabah. Sepanjang proses ini, nasabah diharapkan tak menggunakan m-banking dalam waktu 2 jam ke depan.
"(Berimbas ke m-banking?) Mungkin dalam proses seperti ini, kami menghimbau kepada nasabah tolong cek saldonya satu, dua jam ke depan," kata dia, di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/7).
Sebab, lanjut dia, jika banyak nasabah yang melakukan transaksi pada saat yang sama, misalnya untuk mengecek saldo, maka akan berdampak pada lambatnya kerja sistem.
"Karena saat ini kalau semua bersama-sama mengecek saldo at the same time, tentunya traffic pada sistem menghambat untuk orang bertransaksi jadi lemot dan sulit masuk," jelasnya.
Saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi. Selain untuk menemukan penyebab gangguan, juga untuk mendata perubahan besaran saldo nasabah. Dia tidak memungkiri bahwa ada nasabah yang saldonya berkurang sementara ada pula nasabah yang saldonya meningkat.
"Itu yang lagi diinvestigasi. Itu yang tadi saya bilang memerlukan waktu 2 jam. Karena kalau ada yang sudah ini, dicatat dulu baru dibenarin. Baru dinaikan. Harus dikembalikan," tegasnya.
Terkait pengaduan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah sarana bagi nasabah menyampaikan masalah. Termasuk lewat jaringan media sosial hingga website Mandiri.
"Hotline, kalau telepon kami tidak pungkiri untuk kasus seperti ini yang cukup masif jumlahnya akan sulit menelepon call center. Tapi kami ada di Instagram ada di website silakan masuk di situ. Bisa (pelaporan melalui medsos Bank Mandiri)," tandasnya.
Sempat Ganggu Isi Ulang E-money
Bank Mandiri menyatakan perubahan saldo yang sempat dialami nasabah akibat gangguan sistem juga berdampak pada pengguna layanan uang elektronik, e-money, terutama untuk melakukan top up.
"Untuk top up. Top up saja," kata Corporate secretary Bank Mandiri Rohan Hafas, di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/7).
Meskipun demikian, dia menjamin bahwa e-money masih tetap bisa digunakan untuk bertransaksi sesuai dengan kebutuhan pemegang kartu tersebut. "Kalau dipakai masih bisa. Dia terlepas dari sistem itu," tegas dia.
Bank Mandiri menjamin saldo nasabah akan segera pulih dalam waktu 2-3 jam ke depan. Bank Mandiri pun mempersilahkan nasabah yang ingin melakukan pengecekan rekening tabungannya ke kantor cabang Bank Mandiri.
Rohan meminta nasabah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. "Sekali lagi kami memohon maaf dan kami pastikan rekening nasabah, aman," tandasnya.
Jamin Saldo Nasabah Aman
Bank Mandiri menyampaikan permohonan maaf terhadap ketidaknyamanan yang dialami nasabah terkait dengan perubahan saldo rekening. Hal tersebut berkaitan dengan kejadian gangguan sistem Bank Mandiri.
"Saat ini kami informasikan dan tegaskan bahwa perubahan tersebut terjadi pada saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari. Namun pada kali ini, terjadi error pada data saldo 10 persen nasabah Bank Mandiri," kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, di Plaza Mandiri, Jakarta, Sabtu (20/7).
Bank Mandiri, lanjut Rohan, menjamin saldo nasabah akan segera pulih dalam waktu 2 sampai 3 jam ke depan, karena sebelum perpindahan ini selalu dilakukan backup data saldo nasabah.
Bank Mandiri mempersilahkan Nasabah yang ingin melakukan pengecekan rekening tabungannya ke kantor cabang Bank Mandiri. Rohan meminta nasabah untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Sekali lagi kami memohon maaf dan kami pastikan rekening nasabah, aman," tegas Rohan.
YLKI Sebut Sistem IT Bank Mandiri Rapuh
Bank Mandiri sedang melakukan perbaikan pasca gangguan sistem yang menyebabkan perubahan nilai saldo 10 persen nasabahnya. Sepanjang proses ini, nasabah diharapkan tak menggunakan m-banking untuk sementara.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai sistem Informasi Teknologi (IT) Bank Mandiri rapuh dan rentan di bajak oleh para hacker.
"Ini hal yang memprihatinkan, sebab bisa disimpulkan sistem IT di Bank Mandiri amat rapuh, dan rentan di hack oleh para hacker yang berpotensi merugikan nasabah Bank Mandiri," ujarnya melalui siaran pers, Jakarta, Sabtu (20/7).
YLKI meminta managemen Bank Mandiri untuk mereview sistem IT-nya. Sehingga ke depan tidak terjadi hal yang serupa.
"Bank Mandiri harus meyakinkan pada konsumen bahwa seluruh saldo dan dana milik nasabah dalam keadaan aman, dan bertanggungjawab terhadap kekurangan saldo," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Idul Fitri, banyak orang mulai menukarkan uang baru ke bank.
Baca SelengkapnyaPenjaga warkop hendak mengontak temannya namun HP diambil pelaku
Baca SelengkapnyaBagi beberapa orang, keberadaan ATM dengan nominal Rp20 Ribu sangat membantu.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, korban mampir ke ATM untuk mengambil sejumlah uang.Namun terjadi kendala pada saat memasukan kartu debit ke mulut mesin.
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan uang berserakan di jalan raya viral jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaIbu tersebut rupanya korban kebakaran Pasar Kliwon, Solo.
Baca SelengkapnyaDi antara mereka ada yang mengajukan pinjaman kecil hingga hanya dipinjam namanya oleh seseorang.
Baca SelengkapnyaEmpat mantan pegawai PT PNM Unit Mekaar di Garut harus mendekam di penjara karena diduga terlibat penggelapan dana dengan modus kredit fiktif.
Baca Selengkapnya