Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Tips Jitu Meminta Kenaikan Gaji ke Perusahaan

5 Tips Jitu Meminta Kenaikan Gaji ke Perusahaan Ilustrasi wawancara kerja. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Dragon Images

Merdeka.com - Apapun jenis pekerjaannya, Anda berhak mendapatkan gaji sesuai dengan kemampuan. Hanya saja, untuk meminta kenaikan gaji pada atasan, ada banyak hal yang perlu diperhatikan.

Sebelum mengajukan kenaikan gaji, Anda harus memiliki argumen yang kuat untuk disampaikan kepada atasan. Kenapa Anda laik mendapatkan kenaikan gaji.

Daftar alasan ini akan sangat membantu Anda dalam meyakinkan atasan soal kenaikan gaji. Apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut tipsnya seperti dilansir dari CNN, Kamis (27/2).

1. Baca Situasi

Sebelum mengajukan kenaikan gaji, Anda harus memperhatikan kondisi perusahaan terlebih dulu. Jangan sampai Anda mengajukan kenaikan gaji saat perusahaan sedang dalam masa restrukturisasi, PHK, atau sedang dalam pengawasan pihak luar karena skandal.

Jika sedang mengalami ini, Anda harus bersabar hingga semua masalah yang ada selesai.

"Mungkin ini adalah waktu di mana Anda berempati dengannya, membangun sedikit bantal kepercayaan," kata pendiri Salarycoaching.com, Olivia Jaras.

Kesempatan ini harus dimanfaatkan. Jika Anda bisa bertahan dalam kondisi perusahaan demikian, itu bisa jadi salah satu peluang kemungkinan pengajuan kenaikan gaji yang diinginkan bisa dikabulkan.

2. Evaluasi Kemampuan dan Kinerja

Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi kenaikan gaji. Beberapa memang di luar kendali Anda. Tetapi sebagaian lain juga dipengaruhi oleh diri sendiri.Baiknya, Anda melakukan intropeksi diri sebelum mengajukan kenaikan gaji. Sebelum membahas kenaikan gaji, baiknya Anda mencari tahu tentang nilai kemampuan dan kinerja Anda di pasaran.Bandingkan gaji Anda saat ini dengan teman-teman Anda di perusahan. Cari tahu apakah upah yang diinginkan sesuai dengan kemampuan, kinerja Anda.Selain itu, tinjau kembali daftar riwayat hidup Anda dengan jabatan saat ini. Hal itu akan bisa melihat kapasitas pengembangan karier sejauh ini. Apakah ada perkembangan dari pertama kali bekerja atau pernah mendapatkan pelatihan keterampilan lain."Jika Anda memperoleh keterampilan dan kualifikasi yang berarti bagi posisi Anda, bagaimana mereka dinilai oleh perusahaan Anda? Itu adalah semacam tanda centang untuk mendapatkan kenaikan gaji," kata Jaras.

3. Pahami Perspektif Atasan

Jika dua hal tadi telah lengkap, mungkin Anda sudah merasa siap mengajukan kenaikan gaji. Namun, sebelum Anda melakukan permohonan kenaikan gaji, ada baiknya Anda mendengarkan penilaian atasan.Atasan Anda memiliki alasan yang mungkin tidak mengabulkan permohonan kenaikan gaji. Lalu bagaimana cara mengatasinya?Salah satu caranya dengan memikirkan lima alasan utama manajer Anda untuk mengatakan tidak pada permintaan kenaikan gaji Anda."Ketika kamu mengantisipasi apa yang akan terjadi, kamu datang siap untuk menghadapinya," kata Penulis Negotiating at Work: Turn Small Wins menjadi Big Gain, Deborah Kolb.

4. Tonjolkan Alasan Profesional

Argumen Anda harus selalu rasional. Hindari alasan yang bersifat pribadi. Saat bernegosiasi dengan alasan harus menyekolahkan lima anak ke perguruan tinggi atau kolega memiliki penghasilan lebih tinggi dari Anda, itu bukan ide yang baik.Jika Anda melakukan ini, mungkin inilah alasan perusahaan untuk tidak menaikkan gaji. Sebab, hal itu tidak berhubungan dengan kinerja Anda.Mungkin atasan Anda turut prihatin, tetapi tidak akan memaksimalkan apa yang biasa didapatkan. Seharusnya, Anda memberi tahu kontribusi yang telah diberikan kepada perusahaan.

5. Berpikir Jangka Panjang

Menegosiasikan gaji tidak selalu berjalan sesuai rencana. Anda harus siap untuk menangani hasil yang tidak Anda inginkan. Tetapi mendapatkan penolakan saat ini tidak berarti kekalahan, dan menanganinya dengan cara yang benar dapat menjadi fondasi bagi kenaikan gaji di masa depan."Anda harus punya strategi tentang bagaimana Anda melakukan diskusi itu," kata salah satu pendiri Resume Deli, Alex Twersky.Anda mungkin kecewa dengan penolakan, tetapi selalu akhiri pembicaraan dengan nada positif. Memperkuat gagasan bahwa Anda bersemangat melanjutkan layanan Anda kepada perusahaan dan memperluas kontribusi yang Anda buat, dapat membuka pintu untuk dialog kenaikan gaji di masa depan."Kamu tidak bisa terlalu menuntut atau terlalu ngotot. Kamu ingin menjadi profesional, sabar, kolaboratif dan konstruktif," kata dia.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP