Adam Air, Pernah Berjaya di Indonesia Hingga Akhirnya Tutup dengan Penuh Misteri
Merdeka.com - Bisnis penerbangan merupakan bisnis yang masih diminati sejumlah pihak. Meski modal yang dikeluarkan tidak selalu berbanding lurus dengan keuntungan.
Adam Air menjadi satu di antara maskapai asal Indonesia yang pernah menjadi primadona di kelasnya. Maskapai dengan warna identitas jingga itu didirikan pada tahun 2002 oleh bekas anggota DPR, Agung Laksono, bersama rekannya Sandra Ang.
Di bawah naungan PT Sky Connection Airlines, penerbangan perdana Adam Air dilakukan pada 19 Desember 2003, dengan rute Jakarta-Balikpapan. Sejak pertama kali beroperasi, Adam Air menjadi maskapai dengan performa menjanjikan.
-
Mengapa pengusaha rela mengeluarkan biaya besar? 'Setiap kalori harus berjuang untuk hidupnya,' kata Jhonson.
-
Apa nama transportasi udara dalam bahasa Inggris? Nama transportasi udara dalam Bahasa Inggris serta transportasi darat dan laut bisa jadi alternatif pelajaran bagi si kecil.
-
Kenapa orang kaya memilih wisata luar angkasa? Seiring dengan semakin mudahnya akses wisata luar angkasa, beberapa orang kaya telah memesan perjalanan ke luar angkasa.
-
Siapa yang bisa sukses dalam bisnis? 'Wirausahawan sejati menciptakan peluang bisnis, sementara wirausahawan biasa menunggu peluang bisnis.'
-
Kenapa orang kaya suka pakai jet pribadi? Biasanya orang kaya dan tokoh terkenal memilih untuk menggunakan jet pribadi karena memberikan kemudahan, privasi, dan kenyamanan saat bepergian. Mereka tidak perlu melewati pemeriksaan ketat di bandara dan dapat berangkat tepat waktu.
-
Kenapa stasiun luar angkasa komersial penting? 'Dalam jangka pendek, stasiun ruang angkasa komersial merupakan langkah penting berikutnya untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh penonaktifan ISS yang akan datang,' kata Lauren Andrade, juru bicara Beyond Earth Institute seperti dikutip dari Space, Minggu (21/7).
Dalam kurun 7 tahun, Adam Air mampu meningkatkan jumlah penumpang dari 5 juta menjadi 25 juta orang.
Dari laporan Asian Times, terungkap, Putra Agung Laksono, David Laksono, pernah mengabdi sebagai Vice Presiden pada masa-masa awal berdirinya perusahaan. David selanjutnya membaktikan diri sebagai direksi.
Sementara, putra Sandra Ang, yaitu Adhitya Suherman dan Gunawan Suherman masing-masing menjabat presiden direktur dan chief executif officer. Sedangkan Yudhi Suherman bertindak selaku chief commercial officer.
Kinerja positif Adam Air bahkan mendapatkan apresiasi tinggi dari Center for Asia Pasific Aviation yang berbasis di Sydney, Australia. Adam Air bahkan diprediksi sanggup mengangkut 50 juta orang pada 10 tahun pertamanya.
Tahun pertama mengudara, Adam Air hanya mengandalkan dua pesawat jenis Boeing 737 yang dipinjamnya dari GE Capital Aviation Service. Dengan promosi besar-besaran di awal kemunculannya, Adam Air menawarkan masyarakat penerbangan dengan pesawat terbaru. Nyatanya, Boeing 737 yang digunakannya ternyata telah berumur 15 tahun.
Kinerja Adam Air yang berlari kencang memang berbuah hasil positif. Asia Pacific and Middle East Aviation Outlook Summit sempat menobatkan Adam Air sebagai Low Cost Airline of the Year di Singapura pada November 2006.
Bermodal kepercayaan dan kinerjanya tersebut, Adam Air makin percaya diri melebarkan bisnisnya ke kawasan regional. Manajemen telah menyusun strategi besar dengan mengembangkan rute penerbangan ke kawasan regional ke Kuala Lumpur, Bangkok dan Perth.
Meski banyak aroma tak sedap menghampiri Adam Air, bisnis perusahaan justru melesat pesat. Ditunjang pertumbuhan industri penerbangan di tanah air, sejumlah investor kakap dunia tak ragu menjalin kerja sama dengan Adam Air.
Keluarga Ang diketahui pernah menjalin kerja sama dengan sejumlah maskapai penerbangan internasional seperti Qantas Airways Ltd.
Bahkan, perusahaan pengelola dana asal Amerika Serikat, dikabarkan pernah berusaha mengambil alih Adam Air namun ditolak mentah-mentah oleh keluarga Ang. Pihak Ang menyatakan ingin tetap mengendalikan perusahaan.
Tawaran akuisisi ditolak, Adam Air pernah mewacanakan rencana pencatatan saham perusahaan di bursa saham Singapura. Langkah besar yang digadang bakal mendatangkan dana besar untuk pembelian pesawat baru serta mengangkat prestise perusahaan di mata internasional.
Pada 16 Maret 2009, pemerintah Indonesia kembali mengultimatum Adam Air terkait keberlangsungan bisnisnya. Hal ini terkait dengan penarikan separuh porsi saham perusahaan oleh investor. Beberapa hari kemudian, bos Adam Air mengumumkan telah mengandangkan lebih dari separuh armadanya karena gagal bayar.
Terpaan prahara yang melanda Adam Air mencapai puncaknya ketika salah satu pesawat mengalami kecelakaan di Batam. Kegagalan mendarat Boeing 737 di Bandara Batam membuat pemerintah bertindak lebih tegas, mencabut Air Operator Certificate bagi Adam Air. Pemerintah juga menginstruksikan Adam air menunjukan upaya perbaikan faktor keselamatan.
Tepat pada 18 Juni 2008, karier Adam Air, maskapai murah yang pernah menjadi terbaik di Indonesia, akhirnya berakhir. Pemerintah mencabut AOC Adam Air sekaligus larang terbang secara permanen dan sejak itu tidak ada lagi Adam Air di Indonesia.
Dan tentu saja tutupnya Adam Air masih menyisakan misteri atas kecelakaan fatal pada 1 Januari 2007 karena hingga kini tak ada satu pun korban yang bisa ditemukan. Korban dan pesawat hilang di lautan Sulawesi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, dia mengingatkan, kalau keyakinan pertumbuhan 300 persen itu hanya akan bisa tercapai jika ada dukungan dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaMeskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaBiaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang menerpa MYAirline terjadi setelah CEO maskapai tersebut Rayner Teo mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca SelengkapnyaPerairan Masalembo meninggalkan misteri yang belum terpecahkan, tapi menyimpan keindahan
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaPesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.
Baca Selengkapnya