Akhir Januari, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Bali Target Mulai Dibangun
Merdeka.com - Revitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar, Bali, akan segera dipercepat. Nantinya, sampah yang ada di sini akan dikelola dan diubah menjadi tenaga listrik melalui pembangkit listrik berbasis teknologi yang ramah lingkungan.
Kepala UPT Pengolahan Sampah Dinas PUPR, Ni Made Armadi, mengungkapkan sejauh ini proses revitalisasi berjalan sangat alot. Sebab, hasil lelang yang dilakukan selama ini belum mendapatkan mitra yang tepat untuk melakukan pembangunan fisik.
"Selama ini belum berjalan mitranya karena kita lelang-lelang belom berhasil. ternyata dari Waskita dia mau makanya dia (ditunjuk)," katanya usia melakukan rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/1).
-
Bagaimana The Sanur mengolah air limbah? Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di The Sanur mampu mengolah air limbah sekitar 1500m3/hari, dengan didukung oleh powerhouse yang mampu menampung hingga 20MVA serta tangki air tanah berkapasitas 4.000 m3, dan 5 tempat penyimpanan sampah sementara termasuk limbah B3 Medis.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Dimana warga mengolah sampah menjadi batu bara? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Siapa yang mengolah sampah menjadi batu bara? Ketua RW 07 Sarijadi, Deddy Dharmawan mengatakan jika di tahap terakhir adalah pengolahan menjadi bahan bakar serupa batu bara.'
NI Made menyebut, dengan keterlibatan Waskita dalam proyek ini maka proses revitalisasi ini akan segera dikebut. Berdasarkan hasil rapat yang dipimpin oleh Menko Luhut Binsar Panjaitan, dikatakan dia, proses groundbreaking akan dilakukan akhir Januari 2018.
"Artinya karena ini proyek strategis nasional jadi harus segera dilakukan. Sudah segera berjalan bulan depan tanggal 29 Januari ini groundbreaking," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), I Gusti Ngurah Putra, mengakui dalam proses ini pihaknya baru dilibatkan. Dengan keterlibatan ini diharapkan dapat segera diselesaikan melalui sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Baru kali ini saya rapat. Iyaa kita bisa sebagai investor bisa sebagai kontraktor," sebutnya.
Diketahui, dalam rapat koordinasi tersebut Pemerintah Daerah Bali menyetujui PT Indonesia Power bermitra dengan PT Waskita Karya, sebagai investor pada proyek pengolahan sampah Sambargita di Suwung. Kerjasama ini merupakan bentuk sinergi BUMN selaku agen pembangunan.
Sebagai informasi estimasi total volume sampah hari Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan yang dikenal sebagai Sarbagita, adalah 1.200 ton per hari. Dengan jumlah tersebut maka proyeksi kapasitas hasil pembangkitan listrik dari pengolahan sampah adalah 15-20 MW.
Adapun estimasi nilai investasi pada proyek pembangkit listrik ini mencapai USD 120 juta. Dengan skema pendanaan penugasan melalui PLN kepada Indonesia Power. Sementara Lokasi PLTSa akan dikembangkan pada TPA Suwung, Denpasar dengan luas lahan adalah 10 hektare.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Luhut, selama menjadi menteri mengurus masalah sampah di Bali merupakan pekerjaan tersulit.
Baca SelengkapnyaTarget pemerintah, setahun ke depan sampah di Bali dapat berkurang banyak.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaKebakaran TPA Regional Sarbagita Suwung di Denpasar, Bali yang terjadi pada Kamis (12/10/2023) tersebut hingga saat ini belum padam.
Baca SelengkapnyaTPA Suwung Bali Kembali Terbakar, Petugas Berjibaku Padamkan Api
Baca SelengkapnyaTPST ini merupakan pengolahan sampah sirkuler dan berkelanjutan sebagai bagian dari inisiatif program Banyuwangi Hijau.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaTPS berkapasitas 84 ton per hari tersebut dijadwalkan bakal segera beroperasi penuh pada September 2023 mendatang.
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka membeberkan langkahnya memecahkan masalah sampah di Solo
Baca SelengkapnyaTotal luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca SelengkapnyaPengolahan limpah alat kampanye itu dilakukan berdasarkan jenisnya. Untuk bambu dan kayu akan didaur ulang menjadi kompos.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Bangun RDF Plant Senilai Rp1,2 T di Rorotan, Apa Kelebihannya?
Baca Selengkapnya