Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alasan Pendapatan Per Kapita RI Kalah dengan Malaysia dan Korsel

Alasan Pendapatan Per Kapita RI Kalah dengan Malaysia dan Korsel

Merdeka.com - Ekonom Senior Indef, Didin S Damanhuri memahami, hampir semua negara di dunia saat ini tengah mengalami penurunan terhadap pendapatan per kapita, termasuk Indonesia. Hal ini lah kemudian menempatkan Indonesia sebagai negara kelas menengah bawah atau lower middle income.

Dia mengatakan, jika menengok jauh ke belakang pada tahun 1970-an Indonesia, Korea Selatan (Korsel), dan Malaysia pendapatan per kapitanya hampir sama yakni berada di sekitar USD70. Namun, dua negara tersebut kini sudah melesat jauh meninggalkan Indonesia.

Saat ini, Korsel sendiri telah masuk hub negara kaya pada 1980-an. Dan income per kapitanya pada 2019 mencapai USD33.000. Kemudian turun tipis menjadi USD31.500 di 2020. Sedangkan Malaysia dengan berbagai kebijakan dan strateginya berhasil mencapai income per kapita pada 2019 sebesar USD12.500. Juga turun tipis pada 2020 yakni di kisaran USD11.500

Orang lain juga bertanya?

"Masalahnya Indonesia yang sama sama USD70 dengan Korsel dan Malaysia itu sudah 40 tahun lebih melakukan pembangunan ekonomi secara sistematis masih sepertiganya Malaysia dan sepersepuluhnya Korsel," katanya dalam diskusi publik bertajuk Pandemi Tak Tuntas, Indonesia Turun Kelas, Selasa (13/7).

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB ini menambahkan, memang tidak bisa dibandingkan secara imbang dengan kedua negara tersebut. Apalagi Indonesia sendiri menjadi kepulauan dan penduduk terbesar di dunia. Sementara Korsel dan Malaysia dari jumlah penduduk jauh di bawah Indonesia yakni sekitar 30 jutaan.

Namun jika dilihat secara objektif, tertinggalnya Indonesia dari kedua negara tersebut karena pemerintah tidak konsisten menjalankan strategi industrialisasi. Padahal dua negara itu, sejak 1970-an konsisten melakukan industrialisasi.

"Indonesia hanya melakukan strategi ini dari sejak awal 80-akhir 90 kesininya kita hilang prespektif industrialisasi. Tidak ada grand desain, blueprint dan peta jalan. Sudah hampir tidak ada prespektif itu," jelas dia,

"Saya kira Indonesia sebelum pandemi pun sudah mengalami masalah karena negara kita kalah jauh dengan Korsel dan Malaysia," tutupnya.

Seperti diketahui, Bank Dunia menempatkan Indonesia sebagai negara kelas menengah bawah atau lower middle income. Peringkat per 1 Juli ini turun dibandingkan sebelumnya, di mana Indonesia sudah menjadi negara berpendapatan menengah atas.

Mengutip laporan Bank Dunia, assessment terkini mencatat GNI per kapita Indonesia tahun 2020 turun menjadi USD 3.870. Tahun lalu, Indonesia berada di level atas untuk negara berpendapatan menengah atas dengan (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar USD 4.050 per kapita.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan
Pengeluaran Kelompok Menengah Rata-Rata Rp3,35 Juta per Bulan, Mayoritas Buat Makan dan Bayar Cicilan

Mayoritas pengeluaran kelompok kelas menengah untuk sektor makanan. Disusul sektor perumahan dan barang jasa lainnya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan

Erosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.

Baca Selengkapnya
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah
Wajib Dicoba, Sederet Cara Pemerintah Atasi Penurunan Kelas Menengah

Dia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo
Wamenkeu Thomas: Fenomena Penurunan Kelas Menengah Jadi PR Baru Prabowo

Thomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat

Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat
Menko Airlangga Klaim Pertumbuhan Ekonomi RI Salip Amerika Serikat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju
Jika Gaji Pekerja Belum Rp15 Juta per Bulan dalam 6 Tahun, Indonesia Bisa Gagal Jadi Negara Maju

Indonesia masih punya waktu sampai 2030 untuk bisa menaikan gaji rata-rata para pekerja di level Rp15 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun dari 57,3 Juta Menjadi 47,8 Juta Orang, Turun Jadi Masyarakat Miskin?
Jumlah Masyarakat Kelas Menengah Turun dari 57,3 Juta Menjadi 47,8 Juta Orang, Turun Jadi Masyarakat Miskin?

Jumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.

Baca Selengkapnya
Ternyata Segini Pengeluaran Rakyat Miskin dan Kaya di Indonesia dalam Sebulan, Sangat Jauh Berbeda
Ternyata Segini Pengeluaran Rakyat Miskin dan Kaya di Indonesia dalam Sebulan, Sangat Jauh Berbeda

Pengeluaran masyarakat tentu berbeda-beda. Pengeluaran ini yang kemudian membuat kelas atau kelompok.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang
Jokowi: Peringkat Daya Saing Indonesia Naik Ke Angka 27, Kalahkan Inggris dan Jepang

Jepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.

Baca Selengkapnya