Ambil Alih Bandara APT Pranoto Samarinda, AP I Perlu Persetujuan Kemenkeu

Merdeka.com - PT Angkasa Pura I bakal jadi pengelola Bandara APT Pranoto Samarinda melalui pola Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) dengan Kementerian Perhubungan. Namun demikian, kebijakan ini membutuhkan persetujuan Kementerian Keuangan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada saat peresmian Bandara APT Pranoto 25 Oktober 2018 lalu mengatakan, per 1 Januari 2019, bandara diambilalih AP I. Namun demikian, sampai saat ini, masih dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kemenhub.
"Belum (masa transisi ke AP I). Proses transisi itu tidak mudah, perlu proses. Ini kan aset negara, perlu persetujuan Kementerian Keuangan. Posisi masih masih panjang," kata Kepala UPBU APT Pranoto Samarinda, Dodi Dharma Cahyadi, kepada merdeka.com, Kamis (3/1).
Dodi menjelaskan, sebagai pelaksana pengelola Bandara APT Pranoto, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Kemenhub. "Siapapun pengelolanya, yang penting UPBU terus memberikan pelayanan pengguna jasa penerbangan. Sekarang apa yang jadi mandatory Pak Presiden, sekarang sudah bisa terbang dari Samarinda ke Jakarta dan ke Surabaya," ujar Dodi.
Kendati demikian, untuk memenuhi standar penerbangan dan keamanan penumpang, Dodi tetap mengajukan ke Kemenhub, soal kelengkapan lampu runway di Bandara APT Pranoto. "Soal lampu runway penting sekali, karena terkait safety. Meski disebutkan, proses pemindahan itu (ke AP I) tidak boleh lagi gunakan anggaran negara lagi, saya tetap usahakan, bersurat ke Kemenhub. Saya tahu persis soak safety bandara ini," ungkap Dodi.
Bandara APT Pranoto di Samarinda ditarget jadi HUB Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Saat ini, sudah ada 6 maskapai melayani penerbangan dari ke Samarinda untuk rute Jakarta, Makassar, Yogyakarta, dan nantinya Surabaya serta Banjarmasin.
"Ya, ada Nam Air, dan Sriwijaya Air berikutnya. Rute lain di follow up lagi, lagi saya evaluasi. Ada penambahan flight nanti ke Jakarta, dan ke Surabaya nanti jadi 6 flight dalam sehari," sebutnya.
"Setelah ke Surabaya dan Banjarmasin, juga rute ke Palangkaraya, Denpasar, penambahan flight ke Berau, dan Tarakan. Jadi, semua nanti HUB-nya di Samarinda, terhubung ke semua kota di Kalimantan. Dan itu semua, adalah pasar yang menentukan, atas permintaan pasar," demikian Dodi.
Sebelumnya, AP I menyiapkan Rp 500 miliar untuk mengelola 3 bandara, di antaranya Bandara APT Pranoto Samarinda. Bandara Samarinda dengan runway 2.250 m x 45 m yang dibangun dengan anggaran Rp 1,8 triliun, dimana Rp 1,6 T bersumber APBD Kaltim, dan sisanya Rp 200 miliar dari Kemenhub, kini sudah diserahkan ke Kemenhub.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya