Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Arcandra: Mencari cadangan minyak itu mahal, satu bor butuh Rp 13 T

Arcandra: Mencari cadangan minyak itu mahal, satu bor butuh Rp 13 T Arcandra Tahar. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengakui biaya untuk eksplorasi minyak dalam rangka mencari cadangan baru cukup mahal. Sebab, tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan harus menggunakan teknologi mutakhir.

"Sekali mencari minyak di laut dalam, satu bor biayanya bisa sampai USD 250 juta, biasanya dibutuhkan tiga sampai empat kali pencarian dengan total biaya mencapai Rp 13 triliun," kata Arcandra seperti ditulis Antara Padang, Sumatera Barat, Kamis (20/10).

Oleh sebab itu, kata Arcandra, minyak adalah rahasia Tuhan, sehebat apapun suatu perusahaan dengan teknologi canggih dan orang-orang terbaik dalam mencari minyak tingkat keberhasilannya dari lima kali mencari, satu kali dapat itu sudah hebat.

"Jika saat mencari tersebut ternyata tidak ditemukan minyak maka uang Rp 13 triliun tadi sudah jadi abu, tidak berbekas sama sekali," katanya.

"Pertanyaannya apakah ada orang Indonesia yang berani menanamkan uang Rp 13 triliun dengan asumsi kalau dapat minyak oke, kalau tidak ketemu tidak apa-apa, hampir dipastikan tidak ada yang mau," lanjutnya.

"Kita butuh minyak, tapi tidak mau menanamkan uang di awal sebagai investasi, akhirnya pilihan jatuh pada investasi asing," ujarnya.

Menurut dia, eksplorasi minyak di Indonesia pada 2012 sekitar 70 namun hingga 2016 terjadi penurunan menjadi 16. Dia mengatakan penyebab turunnya eksplorasi tersebut adalah pembubaran BP Migas serta adanya PP 79 tahun 2010 tentang Biaya Operasi yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Perpajakan Bagi Industri Hulu Migas.

"Jadi sewaktu kegiatan eksplorasi yang memiliki risiko tinggi, belum tentu perusahaan minyak dapat minyak sudah dikenakan pajak sehingga perusahaan asing memilih hengkang, katanya.

"Oleh sebab itu dalam waktu dekat kami akan merevisi PP 79 tahun 2010 tersebut agar eksplorasi meningkat," lanjutnya.

Pada sisi lain, Arcandra menyebutkan saat ini Indonesia memiliki cadangan minyak sekitar 3,8 miliar barel dengan produksi sekitar 800 ribu barel. "Beranjak dari kondisi ini maka minyak hanya bisa diproduksi sampai 12 tahun lagi, sementara cadangan minyak dunia sekitar 50 tahun lagi," ujar dia.

Dia menyampaikan cadangan minyak yang dimiliki Indonesia saat ini yaitu Indonesia Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar, Blok Masela dan beberapa di Natuna.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP