Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Asabri Butuh Rp7,2 Triliun Selamatkan Keuangan Perusahaan

Asabri Butuh Rp7,2 Triliun Selamatkan Keuangan Perusahaan Gedung Asabri. ©2020 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - PT Asabri (Persero) mengaku tengah membutuhkan dana segar sebesar Rp7,2 triliun untuk menambal keuangan perusahaan. Di mana, risk based capital (RBC) atau rasio kecukupan modal perusahaan tercatat minus 571,17 persen pada 2019.

Direktur Keuangan dan Investasi Asabri, Rony Hanityo Apriyanto mengatakan, RBC untuk tahun ini bakal naik menjadi minus 643,49 persen. Sedangkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) modal minimum yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi baik umum atau jiwa adalah 120 persen.

"Penyehatannya itu untuk mencapai RBC 120 persen harus diperlukan peningkatan aset Rp 7,2 triliun," kata dia di DPR, Jakarta, Rabu (29/1).

Berdasarkan laporannya, RBC minus dikarenakan liabilitas lebih besar dari aset. Hal itu disebabkan akumulasi cadangan Liabilitas Manfaat Polis Masa Depan (LMPMD) tiap tahun, sementara nilai aset turun karena nilai investasi saham.

Tunggu Audit BPK

Kapolri Jendral Idham Azis menyatakan serius mengusut kasus dugaan praktik korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata RI (Asabri) Persero. Menurutnya, pengusutan kasus ini masih awal dan perlu penelusuran lebih dalam diawali keputusan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Kita sudah mengajukan juga permintaan audit melalui BPK. Kita akan menunggu rekan-rekan, mohon bersabar," tutur Idham di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (29/1).

Idham mengaku telah membentuk tim khusus penelusuran kasus Asabri yang dipimpin langsung Kabareskrim Komjen Listyo Sigit.

"Untuk nanti hasil audit BPK-nya nanti ditindaklanjuti oleh Kabareskrim," jelas Idham.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP