Awak Kabin Ingin Dirut Garuda Indonesia Punya Akhlak dan Moral yang Baik
Merdeka.com - Ketua Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (Ikagi) Zaenal Muttaqin berharap, sosok yang nantinya mengisi jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia adalah yang memiliki misi membangun perusahaan, serta memiliki akhlak dan moral yang baik.
"Kami minta ke Garuda dan Kementerian agar bersama membangun perusahaan ini dengan pemimpin berahlak dan moral baik," kata Zaenal, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/10).
Pihaknya tidak mempermasalahkan jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia nanti berasal dari eksternal. Berdasarkan isu yang dia dapat, calon pemegang saham akan menunjuk kalangan profesional untuk mengisi jabatan Direktur Utama Garuda Indonesia, pasca dipecatnya I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara dari jabatan tersebut.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Dewan Garuda? Tak ingin ketinggalan, Kolonel Barlian pun membentuk dewan bernama Dewan Garuda pada tanggal 26 Desember 1956.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Kapan Yenny Wahid menjadi komisaris Garuda Indonesia? Ia menduduki jabatan ini sejak 2020, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 2021.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
"Isu yang saya terima memang dari kalangan profesional. Saya tidak usulkan apapun terkait figur BOD, yang kami inginkan orang berakhlak yang baik," tuturnya.
Dia berharap, jajaran direksi yang akan melakukan pembersihan di Garuda Indonesia mendapat perlindungan hukum, agar perbaikan pada maskapai nasional tersebut benar dilakukan. "Yang penting siapa pun BOD-nya kami minta perlindungan hukum untuk BOD yang melakukan bersih-bersih," tandasnya.
Curhatan Ikagi
Ikatan Keluarga Pegawai Garuda Indonesia (Ikagi) bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kementerian BUMN. Dalam pertemuan tersebut, Ikagi mencurahkan isi hati mereka selama dipimpin oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara.
"Kita sampaikan juga beberapa permasalahan yang terjadi pada awak kabin dan pada kami sebagai serikat kerja," kata Ketua Ikagi Zaenal Muttaqin di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12).
Zaenal menuturkan, kepemimpinan Ari Askhara tidak sesuai dengan harapan dan mencerminkan perusahaan negara. Dia juga mengeluhkan transparansi di perusahaan pimpinan Ari Askhara yang seharusnya dilakukan demi kemajuan dan kesejahteraan awak kabin dan karyawan.
Kepada Erick Tohir , Zaenal juga meminta agar perusahaan dan kementerian ikut bekerja sama membangun perusahaan maskapai penerbangan negara ini dengan perilaku atau bermoral baik. Pihaknya juga mendukung upaya Erick dalam pembenahan di Garuda Indonesia pasca terbongkarnya kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda bromton beberapa waktu lalu.
"Itu yang kami sampaikan kepada Pak Menteri," kata Zaenal.
4 Poin Disampaikan Erick Thohir
Dari pengaduan itu, ada empat poin yang disampaikan Erick Tohir. Pertama, tetap menjaga persatuan dan kesatuan soliditas sebagai awak kabin (pramugari dan pramugara) tidak terpecah. Menjalankan fungsi sebagai pramugari dan pramugara yang taat dan patuh terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku di perusahaan kita.
Kedua, terkait permasalahan perjanjian kerja bersama (PKB) harus disepakati dengan baik untuk mendapatkan win-win solution di antara pekerja dan perusahaan. Ketiga, Erick berharap nantinya para pemangku jabatan di perusahaan Garuda adalah mereka yang memiliki moral yang baik.
"Keempat, Pak Menteri tidak ingin kami mendapatkan pemberitaan isu yang tidak baik," kata Zaenal.
Lebih lanjut Erick meminta memisahkan persoalan internal perusahaan dan proses hukum. Sehingga Masalah internal perusahaan sebaiknya diselesaikan secara internal. "Apabila ada persoalan hukum yang sedang berjalan kita hargai prose hukum," imbuhnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekarga berharap manajemen Garuda Indonesia memberikan kebebasan berserikat dan berkumpul kepada seluruh karyawan tanpa ada tekanan.
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan jadi sorotan publik usai namanya mencuat sebagai salah satu calon pengganti Irfan Setiaputra sebagai dirut PT Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam paparannya, Ganjar menjelaskan terkait enam pilar menuju Indonesia Emas.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan dua pilot tersebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaGlenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Tengah itu menegaskan bahwa pemimpin bukan malaikat.
Baca SelengkapnyaBerikut momen istri Jenderal Agus Subiyanto mengisi sambutan saat dikukuhkan menjadi Ibu asuh Taruna Akmil.
Baca SelengkapnyaSelain memberikan ucapan selamat kepada wisudawan dan wisudawati, juga harapan agar mereka bisa menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSelain Gibran, juga terdapat nama Walikota Medan, Bobby Afif Nasution yang telah diberikan mandat.
Baca SelengkapnyaJemaah yang hadir dalam acara tersebut mayoritas merupakan ibu-ibu dari kalangan Nahdlatul Ulama
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Agum dalam acara syukuran ulang tahun ke-64 Pepabri, di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan yang disampaikan Agum sudah jelas.
Baca Selengkapnya