Bank BTN optimis capai target 2018 di tengah ketidakpastian global
Merdeka.com - Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Iman Nugroho Soeko optimistis target perseroan tetap tercapai pada akhir tahun nanti meski di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak. Ini ditopang peluang peningkatan kredit dengan adanya relaksasi Loan-to-Value (LTV) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) serta penurunan biaya dana dan biaya operasional dari masuknya aliran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Kendati perekonomian nasional terpapar dampak dari gejolak ekonomi global dan adanya kenaikan suku bunga acuan, namun perseroan tetap optimis mampu mencapai target bisnis yang telah ditetapkan sejak awal tahun. Pasalnya, pemerintah dan regulator telah membantu menstimulus sektor properti dengan berbagai kebijakan," kata Iman di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/8).
Bank Indonesia misalnya, lanjut Iman, telah memberlakukan relaksasi LTV yang berlaku mulai 1 Agustus 2018. Begitu pula dengan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan merelaksasi beberapa ketentuan seperti mengubah perhitungan ATMR, mengubah larangan pemberian kredit untuk pengolahan tanah bagi pengembang, mendorong pendanaan KPR melalui sekuritisasi, meningkatkan batas pembiayaan dengan agunan, dan meningkatkan koordinasi dengan instansi lain.
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana cara BKPM mencapai target Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.'Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,' imbuhnya.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
Mengapa target harga saham BBRI tinggi? Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.
-
Kenapa Mendag optimis target perdagangan tercapai? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
"Pada semester kedua tahun ini Bank BTN pun kembali masuk dalam daftar bank penyalur FLPP yang akan membantu mengurangi beban biaya baik operasional maupun dana," ujarnya.
Dengan berbagai stimulus tersebut serta kesiapan Bank BTN menggarap berbagai peluang bisnis yang ada, Iman meyakini perseroan akan tetap mencatatkan realisasi kinerja bisnis sesuai target yang telah ditetapkan sejak awal tahun.
"Optimisme tersebut juga didukung angka backlog di Indonesia yang masih tinggi. Selain itu, kredit pemilikan rumah (KPR) masih menjadi opsi utama bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah," ujarnya.
Iman mengungkapkan, data bank sentral menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen atau sebanyak 75,21 persen menggunakan fasilitas KPR untuk membeli properti residensial.
Kemudian sebanyak 16,13 persen memilih membeli hunian dengan skema tunai bertahap dan 8,66 persen dengan skema tunai.
"Kami pun terus melakukan berbagai inovasi dan transformasi untuk menggarap peluang bisnis yang ada. Bank BTN juga terus menggelar promosi untuk meningkatkan penyaluran kredit perseroan secara keseluruhan terutama KPR," jelas Iman.
Sementara itu, bisnis KPR emiten bersandi saham BBTN terus mencatatkan laju pertumbuhan positif dan di atas rata-rata industri perbankan nasional. Hingga Juli 2018, Bank BTN mencatatkan penyaluran KPR dan pembiayaan pemilikan rumah (PPR) sekitar Rp 157,55 triliun. Posisi tersebut naik sekitar 22,07 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 129,07 triliun pada Juli 2017.
Sementara, data Bank Indonesia merekam KPR dan KPA industri perbankan nasional hanya tumbuh di level 13,52 persen yoy per Juni 2018.
"Kami meyakini akan terus mencatatkan kinerja positif di atas rata-rata dan mencapai target bisnis pada akhir tahun nanti."
Secara keseluruhan, hingga bulan ketujuh tahun ini, kredit dan pembiayaan Bank BTN tumbuh di level sekitar 19,55 persen yoy dari Rp 178,58 triliun menjadi sekitar Rp 213,5 triliun. Bank BTN pun tercatat telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp188,33 triliun atau naik sekitar 17,27 persen yoy dari Rp 160,59 triliun. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan aset total sekitar Rp 264,51 triliun pada Juli 2018 atau naik sekitar 17,73 persen yoy dari Rp 224,68 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Iman, kendati ekonomi nasional diwarnai kenaikan suku bunga acuan dan gejolak ekonomi global, namun Bank BTN diyakini tetap kokoh ditopang fundamental funding perseroan yang kuat.
Per Juni 2018, BBTN mencatatkan secondary reserve senilai Rp 14,02 triliun. Bank BTN juga memiliki dana pendamping jangka panjang berupa obligasi dan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) dengan outstanding per Juni 2018 senilai Rp 20,95 triliun.
"Walaupun kondisi suku bunga acuan meningkat dan adanya gejolak ekonomi global, kami optimistis hingga akhir tahun akan mampu menyokong target laju pertumbuhan kredit di atas rata-rata nasional dengan adanya pendanaan yang kuat tersebut," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tigor mengingatkan penting juga untuk waspada. Sebab, perekonomian global masih dihadapkan dengan ketidakpastian.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaDi tengah naiknya risiko ekonomi global, BNI mengambil langkah prudent dengan membangun likuiditas yang kuat.
Baca SelengkapnyaPenyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaBNI Investor Daily Summit 2023 diresmikan secara langsung dengan pemukulan gong oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaModal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000
Baca SelengkapnyaKonsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaOptimisme kinerja perbankan didorong oleh ekspektasi yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca Selengkapnya