Bank Indonesia bocorkan strategi menstabilkan nilai tukar Rupiah

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah dibuka merosot tajam pada perdagangan hari ini. Rupiah dibuka anjlok ke level Rp 13.394 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemari di Rp 13.138 per USD. Di tengah perdagangan, Rupiah sempat merosot ke Rp 13.865 per USD.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan, untuk menstabilkan Rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia, maka pihaknya membuka pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan valuta asing.
"Dalam rangka memberikan announce efek ke pasar, kami umumkan lelang ke SBN. Jadi kalau yang punya akses, BI mengumumkan kepada peserta pasar kalau BI ready to buy SBN," kata Mirza di gedung BI, Jakarta, Jumat (11/11).
Menurutnya, tidak hanya pengaruh dari Donald Trump, pelemahan Rupiah ini juga dikarenakan adanya kekhawatiran di pasar bahwa Indonesia akan melakukan kebijakan tertentu di currency market, yakni membatasi perdagangan di currency market seperti yang dilakukan negara tetangga.
Namun, Mirza menegaskan bahwa Indonesia tidak akan melakukan pembatasan-pembatasan pasar valuta asing di pasar uang.
"Karena yang paling terbaik adalah biarkan pasar berjalan dengan baik, sisi suplai dan demand juga akan ada keseimbangan dan para eksportir juga sudah mulai masuk untuk suplai valas sehingga itu yang membuat kurs kembali stabil," imbuhnya.
Sebelumnya, Ekonom Samuel Asset Management, Lana Soelistianingsih mengatakan, dampak pelemahan bursa saham Indonesia usai kemenangan Trump ini diperkirakan hanya sementara. Jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, perkiraannya akan mencapai 4.800.
"Saya kira itu shock jangka pendek, cuman seberapa jangka pendeknya? Sampai pada level saya kira kalau paling terendah bisa ke arah 4.800 kalau secara technical ya. Tapi itu mudah-mudahan bisa segera naik lagi," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/11).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya