Bappenas sebut hasil perbaikan defisit transaksi berjalan terasa di jangka menengah

Merdeka.com - Bank Dunia menilai upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi pembengkakan defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) tidak akan terlihat hasilnya dalam waktu dekat. Beberapa langkah tersebut diantaranya adalah penerbitan kebijakan B20 untuk menekan impor migas Tanah Air.
Selain itu, pemerintah juga merevisi naik tarif Pajak Penghasilan (PPh) 22 untuk 1.147 barang impor. Terakhir, pemerintah juga akan menghentikan sementara proyek-proyek infrastruktur yang memiliki kandungan impor bahan baku cukup tinggi.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang PS Brodjonegoro, mengakui semua upaya tersebut dampaknya memang tidak akan bisa dirasakan secara instan.
"Mungkin dalam jangka sangat pendek, iya (tidak terasa). Tapi dalam jangka menengah pasti membantu. Terutama untuk tahun depan karena kita menyelesaikan defisit CAD itu tidak itungannya harian atau mingguan, ada waktu yang dibutuhkan. Sampai akhir tahun dan sampai tahun depan," kata Menteri Bambang saat ditemui dalam acara laporan Indonesia Economic Quarterly Bank Dunia edisi September 2018 yang dirilis hari ini di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).
Dia menegaskan, terpenting pemerintah sudah menunjukkan usahanya dan tidak berpangku tangan saja. "Yang penting kita harus siapkan langkah-langkahnya dari sekarang, tidak bisa kita menunggu masalah baru menyiapkan langkah," tegasnya.
Menteri Bambang juga menjelaskan bahwasanya penundaan proyek infrastruktur tidak diberlakukan pada proyek yang sudah berjalan. "Tapi yang belum mulai. Proyek itu kan butuh tahunan untuk selesai. Jadi tidak mengganggu penyelesaian proyek, karena yang ditunda adalah yang belum mulai."
Sebelumnya, Bank Dunia meramalkan defisit transaksi berjalan yang saat ini tengah membengkak masih akan terus melebar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya