Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bea Cukai dan KLH harus cepat periksa besi tua

Bea Cukai dan KLH harus cepat periksa besi tua Besi tua. REUTERS / Nacho Doce

Merdeka.com - Menumpuknya 7.000 kontainer besi tua yang masih tertahan di pelabuhan Tanjung Priok karena diduga mengandung limbah beracun B3 disebabkan oleh Bea Cukai dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) yang lambat dalam pemeriksaan besi tua impor tersebut.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh mengatakan seharusnya pemeriksaan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Bea Cukai bisa dipercepat.

"Sebetulnya arahan dari rakor Menko kan sudah jelas ya. Bagi scrap yang sudah tidak ada masalah harus dilepas. Masalahnya pemeriksaannya yang terlalu lambat dari KLH dan bea cukai," ujar Deddy di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (6/8).

Menurutnya, lamanya proses tersebut karena ada pemeriksaan yang berbeda dengan prosedur di waktu lalu. Di waktu lalu jika sudah ada laporan surveyor maka hasil pemeriksaan sudah bisa dilepas.

Saat ini, prosedur pemeriksaan dilakukan oleh surveyor luar negeri. Kerjasama antara PT Surveyor Indonesia dan PT Sucofindo menetapkan hanya ada 6 surveyor yang betul-betul mampu melakukan pemeriksaan. Surveyor itu dipilih oleh kerjasama operasi di luar negeri, dan itu pun per wilayah. Jadi surveyor tersebut betul-betul melakukan pemeriksaan berdasarkan Standar Operational Procedure (SOP) yang ada.

"Jadi kemungkinan untuk terjadi penyimpangan itu kecil sekali. Seharusnya yang baru ini lebih sederhana pemeriksaannya di Bea Cukai," jelas Deddy.

Sebelumnya Menteri Perindustrian MS Hidayat berang karena impor besi tua itu menumpuk. Dia menganggap penumpukan tersebut akan menjadi faktor buruk dalam kinerja perindustrian Indonesia.

(mdk/rin)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP