Beda dengan China, Negara ASEAN Pilih Dialog dengan Trump dan Tak Beri Tarif Balasan
Kebijakan berbeda diambil pemerintahan di negara ASEAN termasuk Indonesia yang lebih memilih akan melakukan negosiasi dengan pemerintahan Donald Trump.

Negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN mengatakan tidak akan mengenakan tarif balasan terhadap Amerika Serikat dan sebaliknya akan melakukan pembicaraan dengan pemerintahan Donald Trump.
Hal ini berbeda dengan China, di mana negara tersebut tidak akan tinggal diam jika kepentingan rakyatnya dirugikan. China siap balas Amerika Serikat menerapkan tarif yang merugikan masyarakat China, dan pemerintah China tidak akan takut menghadapinya.
"China tidak ingin berperang, tetapi tidak takut. Kami tidak akan tinggal diam ketika hak dan kepentingan sah rakyat China dirugikan atau ketika rezim perdagangan multilateral dirusak. Jika AS bertekad untuk berperang tarif dan perdagangan, respons China akan terus berlanjut sampai akhir," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing dikutip di Jakarta, Jumat (11/4).
Kebijakan berbeda diambil pemerintahan di negara ASEAN termasuk Indonesia yang lebih memilih akan melakukan negosiasi dengan pemerintahan Donald Trump.
"Kami menyatakan niat bersama untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS untuk mengatasi masalah terkait perdagangan,” demikian bunyi pernyataan bersama oleh para menteri ekonomi dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat bertemu di Malaysia, yang saat ini menjadi ketua blok beranggotakan 10 negara tersebut.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan sangat penting untuk memastikan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan.
“Dengan semangat itu, ASEAN berkomitmen untuk tidak mengenakan tindakan balasan apa pun sebagai tanggapan terhadap tarif AS,” kata blok tersebut.
Desakan China
Keputusan ASEAN muncul di tengah desakan China untuk mengambil sikap bersama dengan blok tersebut dalam melawan tarif AS.
Sebelumnya pada Kamis, Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengadakan pertemuan virtual dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz.
Menurut media pemerintah China, kedua pejabat tersebut mengadakan pertukaran informasi yang mendalam dan jujur untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Malaysia dan China-ASEAN, dan untuk "bersama-sama menanggapi" tarif yang diberlakukan oleh AS.
China Siap Koordinasi dengan ASEAN
Wang mengatakan China siap untuk "memperkuat komunikasi dan koordinasi" dengan mitra dagang, termasuk ASEAN, untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi berdasarkan rasa saling menghormati, dalam upaya bersama untuk menjaga sistem perdagangan multilateral.
China adalah mitra dagang terbesar ASEAN.
Trump mengumumkan penangguhan selama 90 hari kepada semua negara kecuali China dari tenggat waktu pada Rabu di mana mereka diperkirakan akan dikenakan tarif di atas batas dasar 10 persen.
Presiden AS itu mengatakan akan menaikkan tarif terhadap China menjadi 125 persen, setelah Beijing mengenakan tarif tambahan sebesar 84 persen pada semua impor dari AS.