BI Tegaskan Tak Ada Rush Money Saat Kericuhan 22 Mei

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan kericuhan yang sempat terjadi pada tanggal 21-22 Mei kemarin tidak menimbulkan adanya aksi Rush money atau cash rush (pengambilan dana besar-besaran dari bank).
"Kami tidak melihat sesuatu pergerakan transaksi (rush money)," kata Perry di Komplek BI, Jakarta, Jumat (24/5).
Dia mengungkapkan, transaksi di perbankan bergerak normal seperti biasa. Bahkan terjadi kenaikan jumlah transaksi melalui kliring retail atau sistem kliring nasional (RTSI) baik volume maupun nilainya.
"Ya transaksi-transaksi itu bergerak secara normal dan secara lancar ya," ujarnya.
Selain itu, dia mengungkapkan perbankan bahkan menarik dananya dari BI untuk memenuhi permintaan kebutuhan uang lebaran nasabah baik itu pembayaran gaji maupun Tunjangan Hari Raya (THR).
Dia juga mengungkapkan stok uang tunai BI yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan lebaran masih sangat mencukupi sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan mengenai kekurangan stok uang tunai.
"Aktivitas perbankan mengambil uang dari dari Bank Indonesia itu juga bergerak dan kemarin ada 13 bank lakukan penarikan uang dari BI untuk kebutuhan lebaran. Untuk kebutuhan lebaran THR ini sekali lagi sampaikan untuk kebutuhan lebaran Bi memperkirakan kebutuhannya adalah Rp217 triliun dan stok kami lebih dari cukup, Rp300 triliun untuk pusat dan daerah cukup sekitar Rp289 triliun hingga Rp290 triliun, kita ada stok semua kebutuhan," jelasnya.
Dia meyakinkan masyarakat bahwa BI dan Perbankan selalu bersinergi dalam memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat.
"Komitmen kami dengan kalangan perbankan melayani masyarakat. Mari kita bulan suci bulan Ramadan bulan yang penuh barakah mari kita tingkatkan suatu kegiatan kelancaran yang aman, damai sehingga kita mendapatkan berkah dalam Ramadan baik dunia maupun akhirat," tutupnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya