Bolt Tutup Layanan, Saham First Media Terpuruk

Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengakhiri penggunaan pita frekuensi 2.3GHz dari PT First Media Tbk (KBLV) dan PT Internux (Bolt). Lalu dengan keputusan bagaimana dampaknya terhadap pergerakan saham PT First Media Tbk (KBLV)?
Pada pembukaan perdagangan Jumat (28/12), saham KBLV merosot 100 poin ke posisi 650 per saham dari penutupan perdagangan Kamis pekan ini di posisi 700 per saham. Pada sesi kedua, saham KBLV susut 10,71 persen ke posisi 625 per saham.
Pada Jumat pekan ini, saham KBLV berada di level tertinggi 690 dan terendah 625. Total frekuensi perdagangan saham empat kali dengan nilai transaksi Rp 1,8 juta.
Padahal sepanjang 2018, saham KBLV menguat 63,55 persen ke posisi 700 per saham pada penutupan perdagangan kemarin. Volume perdagangan saham 2,01 miliar saham dengan total frekuensi perdagangan saham 2.064 kali.
Seperti diketahui, operator internet 4G LTE, Bolt dikelola PT Internux yang merupakan anak usaha PT First Media Tbk.
Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat pekan ini, PT First Media Tbk menyatakan adanya penghentian layanan 4G LTE di Jabodetabek, Banten dan Sumatera bagian utara.
Perseroan dan PT Internux telah menerima surat keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika 28 Desember 2018. Meyikapi surat itu, perseroan dan PT Internux mendukung keputusan menteri komunikasi dan informasi tersebut dan bersedia untuk menghentikan layanan Bolt terhitung sejak diterimanya keputusan tersebut.
"Perseroan dan Internux akan senantiasa mengutamakan kepentingan dan pemenuhan hak pelanggan, dan memastikan akan memenuhi kewajibannya kepada seluruh pelanggan aktif layanan Bolt," tulis Sekretaris Perusahaan PT First Media Tbk, Shinat Melani Paruntu.
Reporter: Agustina Melani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya