Bos Bappenas Ingatkan Pemda Tak Gunakan DAU untuk Belanja Pegawai
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro meminta kepada pemerintah daerah agar tidak menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk biaya oprasional. Sebab, berdasarkan Undang-Undang, DAU diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk pembangunan daerah masing-masing.
"DAU itu harapannya benar benar untuk kegiatan daerah, tapi daerah terkadang pintar juga akalnya, untuk belanja rutin dan pegawai. Ini contoh belanja kurang berkualitas kalau DAU dilihat hanya untuk belanja pegawai," kata Bambang saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (12/8).
Bambang mengatakan dengan pola seperti itu maka tidak heran apabila peranan DAU belum optimal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini dikarenakan, dana yang dialokasikan tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing, karena dana itu dipergunakan di luar dari yang diperlukan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Kenapa DPR nilai efek jera belum optimal? 'Saya rasa masih ada yang kurang optimal di pencegahan dan juga penindakan. Maka saya minta pada pihak-pihak yang berwenang, tolong kasus seperti ini diberi hukuman yang berat, biar jera semuanya. Jangan sampai karena masih remaja atau di bawah umur, perlakuannya jadi lembek. Kalau begitu terus, akan sulit kita putus mata rantai budaya tawuran ini,' jelasnya.
"Kalau dilihat dari kajian Bappenas, 1 peningkatan transfer akan tingkatkan 0,016 persen (pertumbuhan). Ini angka yang masih bisa diperbaiki, baik pertumbuhan ekonomi lebih besar, kemiskinan mengurangi lebih banyak, dan mengurangi ketimpangan," jelasnya.
Berdasarkan data Kementerian Bappenas sendiri, DAU mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 80 persen di Indonesia. DAU juga berdampak meningkatkan ketimpangan seperti daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dengan peningkatan indeks ketimpangan masing-masing sebesar 0,39, 0,4, dan 0,37.
Berbeda dengan DAU, Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah pun berbeda. Di mana, setiap peningkatan sebesar 1 persen DAK memberikan andil pertumbuhan sebesar 0.12 persen dan penurunan ketimpangan hingga 0,09 poin.
"Kenapa lebih besar dari DAU? karena lebih jelas sasarannya. Kalau dau masih banyak diambil dana rutin, termasuk dana pegawai. Kalau DAK spesifik project, misal jalan jenis apa, irgiasi seperti apa. Jadi saya yakin ini dampaknya lebih besar," bebernya.
Oleh karena itu, Menteri Bambang pun menekankan apabila DAU masih belum cukup efektif untuk memberikan sumbangsih terhadap perekonomian Indonesia, maka alternatifnya adalah dengan mendorong DAK.
"DAK yang paling tidak sudah tepat sasaran barangkali bisa lebih ditingkatkan jumlahnya sehingga dampaknya lebih terasa buat pertumbuhan ekonomi," pungkasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaDidapati dana Rp10 miliar hanya Rp2 miliar yang dibelanjakan untuk manfaat rakyat.
Baca SelengkapnyaDaerah-daerah yang memiliki PAD tinggi karena pihak swasta dalam daerah tersebut bergeliat dan hidup.
Baca SelengkapnyaPenyerapan tenaga honorer 2024 bisa terganggu karena hal ini terjadi di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaMengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, menginginkan fenomena bansos di ajang Pemilu ini tidak lagi terjadi.
Baca SelengkapnyaMinimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian mengatakan sebanyak 700 dari 1.100 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merugi
Baca SelengkapnyaPembaruan data diyakini berkontribusi besar terhadap tingkat efektivitas kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.
Baca Selengkapnya