Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI: Ada risiko inflasi dari kenaikan harga Pertamax

Bos BI: Ada risiko inflasi dari kenaikan harga Pertamax Agus Martowardojo. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. BBM yang naik antara lain Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Racing dan Dexlite. Sedangkan harga Pertalite tidak berubah. Tetap Rp 7.600 per liter.

Untuk wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax kini dijual Rp 8.900 per liter atau naik Rp 300 per liter. Harga Pertamax Turbo juga naik Rp 500 per liter dari sebelumnya Rp 9.600 menjadi Rp 10.100.

Kenaikan juga terjadi di produk Dexlite yang sebelumnya Rp 7.500 per liter menjadi Rp 8.100 per liter. Sedangkan untuk Pertamina Dex dari sebelumnya Rp 9.250 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi akan berdampak pada naiknya angka inflasi.

"Dan ada risiko inflasi dari harga minyak yang cenderung meningkat. Kita melihat harga minyak di dunia sudah meningkat tetapi harga BBM di Indonesia belum disesuaikan, kita dengar yang terakhir sekarang sudah disesuaikan tentu ada dampak pada inflasi," ungkapnya di Fairmont Hotel, Jakarta, Selasa (27/2).

Namun demikian, Agus memahami bahwa penyesuaian harga BBM non-subsidi harus dilakukan harga minyak dunia tengah tinggi.

"Kami dapat memahami kalau harga BBM itu ada penyesuaian sehubungan dengan BBM yang tidak disubsidi dan itu memang harus menyesuaikan kondisi pasar," katanya.

"Berapa rata-rata harga minyak yang BI lihat, sebelumnya kita perkirakan ada di rata-rata USD 52 tetapi sekarang ini kita melihat sepanjang 2018 itu harga rata-rata harga minyak dunia akan ada dikisaran USD 60," lanjut Agus.

Bank Indonesia melihat bahwa inflasi pada tahun 2018 masih tetap terjaga sesuai target yang dicanangkan Pemerintah.

"Jadi yang ingin kami sampaikan adalah inflasi Januari itu year on year 3,25 persen, kami melihat sepanjang 2018 masih ada dikisaran 3,5 persen plus minus 1 persen. Kalau sampai akhir tahun itu 3,61 persen," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP